UJI KINERJA PEMECAH KULIT PADIPADA PENGGILINGAN KECIL
Abstract
Abstrak Penggilingan gabah sangat berperan nyata dalam memajukan perberasan nasional. Mutu beras yang rendah dan harga yang fluktuatif cenderung tidak memberikan insentif kepada petani. Tingginya kebutuhan akan beras, menyebabkan kebutuhan alat mesin pertanian pun meningkat. Mesin pengupas gabah yang banyak dipakai dewasa ini adalah tipe roll karet. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menghitung efesiensi mesin pemecah kulit gabah (husker) dan mengetahui mutu beras. Penelitian ini juga bertujuan untuk menghitung rendemen yang dihasilkan dari mesin pemecah kulit gabah (husker). Penelitian dilakukan, dilokasi penggilingan gabah kecil yang bertempat di kelurahan laikang, kecamatan biringkanaya, makassar, sulawesi selatan. Pada penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahap diantaranya tahap pengumpulan alat dan bahan. Parameter untuk menganalisis kapasitas giling, mutu beras dan rendemen beras dilakukan pengamatan untuk bobot gabah yang akan digiling, bobot beras hasil gilingan, dan waktu menggiling gabah menjadi beras. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan bahwa nilai rendemen giling meningkat pada kecepatan putaran 1354 rpm. Hasil dari efisiensi pengupasan pada kecepatan putaran mesin 1237 rpm persentase rata-rata efisiensi pengupasan 46,3%, pada rpm 1354 diperoleh hasil rata-rata efisiensi pengupasan berkisar 46,7% dan pada kecepatan putaran mesin 1395 rpm diketahui persentase rata-rata efisiensi pengupasan 46,6%. Mutu beras yang dihasilkan dari kualitas pengupasan pada kecepatan putaran mesin 1237 rpm persentase butir utuh 70,03 %, butir patah 3,58%, butir menir 1,51%. Persentase butir utuh pada kecepatan putaran 1354 rpm yaitu 67,75%, butir patah 5,16% dan butir menir 2,89%. Sedangkan pada kecepatan putaran mesin 1395 rpm persentase butir patah 56,26%, butir patah 4,80%, butir menir 1,27%. Mutu gabah yang diperoleh dari pengamatan derajat kebersihan gabah butir hijau termasuk kategori mutu III, butir kuning termasuk mutu IV, butir rusak mutu IV, butir asing mutu IV dan butir kapur termasuk kategori mutu II. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa standar mutu pada kecepatan putaran 1237 rpm termasuk mutu beras paling baik.
References
Khairul Imam Affandi,Hamid Ahmad, dan Tasliman. 2014. Uji Kinerja Mesin Pemecah Kulit Gabah dengan Variasi Jarak Rol Karet dan Dua Varietas Gabah pada Rice Milling Unit (RMU). Jurnal Universitas Jember.
Nofriadi. 2007. Rancang Bangun Mesin Penggiling Padi Skala Kecil. Jurnal Teknik Mesin. Vol. 4, No. 2: 1-8
Prihadi,W. S. Dewi, dan Jumali. 2009. Identifikasi Karakteristik dan Mutu Beras di Jawa Barat. Jurnal Penelitian Pertanian Tanam Pangan Vol. 28 No. 1 2009.
Rokhani, H. 2007. Gerakan Nasional Penurunan Susut Pascapanen Suatu Upaya Menanggulangi Krisis Pangan. Agrimedia volume 12. Hal : 21- 30.
Sugondo, Suwandi. 2002. Perkembangan teknologi penggilingan padi dan pengaruhnya terhadap peningkatan kualitas dan rendemen beras. Diskusi Teknis Kinerja Sistem Penggilingan Padi. Badan Litbang Pertanian. Jakarta, 18 Juli 2002.
Waries, A. 2006. Teknologi Penggilingan Padi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.