PEMBUATAN RAGI TAPE DAN TAPE (MAKING YEAST TAPE AND TAPE)

Authors

  • Rohani islami Hasanuddin University

Keywords:

Fermentasi, Sensori, Tape.

Abstract

Tape adalah salah satu makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dan merupakan hasil fermentasi singkong atau beras ketan. Mutu tape yang baik ditandai dengan aroma yang harum, enak, legit, dan tidak menyengat karena terlalu tinggi kadar alkoholnya Fermentasi tape dipengaruhi oleh mikroorganisme yang terdapat pada ragi yang ditambahkan ke dalam beras ketan.Tujuan dilakukannya praktikum ini yaitu untuk mengetahui cara pembuatan tape ketan dan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ragi terhadao tingkat kemanisan tape ketan yang dihasilkan. Metode yang digunakan yaitu metode pengolahan dan metode pengujian sensori. Hasil yang diperoleh dari praktikum ini yaitu. tape yang dihasilkan memiliki aroma, warna, rasa khas tape, sedangkan tekstur yang dihasilkan lembut dan sedikit lengket. Kesimpulan dari praktikum ini yaitu proses pembuatan tape dilakukan dengan melalui berbagai tahap yaitu penimbangan, pencucian, perendaman, pengukusan, penambahan ragi dan pembungkusan.

 

            Tape is one of the traditional foods that are widely consumed by Indonesian people and is the result of fermented cassava or sticky rice. Good tape quality is characterized by a fragrant aroma, tasty, legit, and not stinging because of too high alcohol content Fermentation tape is influenced by microorganisms found in yeast added to glutinous rice. The purpose of this practicum is to find out how to make sticky tape and to determine the effect of yeast concentration on the sweetness level of sticky tape produced. The method used is processing method and sensory testing method. The results obtained from this lab are. the tape produced has a distinctive aroma, color, taste, while the resulting texture is soft and slightly sticky. The conclusion of this practicum is that the process of making tape is done through various stages, namely weighing, washing, soaking, steaming, adding yeast and wrapping.

References

Berlian, Z., Aini1, F., & Ulandari, R. (2016). Uji Kadar Alkohol pada Tapai Ketan Putih dan Singkong Melalui Fermentasi dengan Dosis Ragi yang Berbeda Zainal. Jurnal Biota, 2(1), 106–111.

Londhe, V. (2011). Role of garlic in various diseases: an overview. Journal of Pharmaceutical Research and Review, 1(4), 129–134. Retrieved from http://innovativejournal.in/index.php/jpro/article/viewFile/671/578

Ratna Stia Dewi, & Saefuddin ‘Aziz. (2011). Isolasi Rhizopus oligosporus pada Beberapa Inokulum Tempe Di Kabupaten Banyumas. Molekul, 6(2), 93–104.

Siebenhandl, S., Lestario, L. N., Trimmel, D., & Berghofer, E. (2001). Studies on tape ketan - An Indonesian fermented rice food. International Journal of Food Sciences and Nutrition, Vol. 52, pp. 347–357.

Suaniti, N. M. (2015). Kadar Etanol dalam Tape sebagai Hasil Fermentasi Beras Ketan ( Oryza sativa glutinosa ) dengan Saccaromyces cerevisiae. Jurnal Virgin, Jilid 1, Nomor 1, 16–19.

Wardani, A. K. (2018). Pengaruh Lama Waktu Fermentasi pada Pembuatan Bioetanol dari Sargassum sp Menggunakan Metode Hidrolisis Asam dan Fermentasi Menggunakan Mikroba Asosiasi (Zymomonas mobilis, Saccharomyces cerevisiae dalam Ragi Tape dan Ragi Roti ). Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.

Downloads

Published

2018-12-10

Issue

Section

Articles