KLASTER TONASE KAPAL FERRY RO-RO DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEBUTUHAN LAHAN PERAIRAN PELABUHAN PENYEBERANGAN

Authors

  • Syamsul Asri

Abstract

Kapasitas dermaga pelabuhan penyeberangan dinyatakan dalam satuan tonase kotor (GT) kapal, yaitu: tonase > 1000 GT, tonase antara 500 GT dan 1000 GT, dan tonase < 500 T, masing-masing untuk pelabuhan penyeberangan kelas I, II, dan III. Klaster tonase kapal itu berimplikasi pada kebutuhan lahan perairan pelabuhan. Karena itu, kejelasan tentang elemen ukuran utama kapal yang terbesar pada masing-masing kelompok tonase diperlukan untuk penentuan kebutuhan lahan perairan pada masing-masing kelas pelabuhan. Ada 189 variasi ukuran utama kapal ferry ro-ro yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini. Ukuran utama dan tonase kapal sampel ditentukan dengan menggunakan rumus empirik. Variasi panjang antara garis gerak kapal sebanyak tujuh variasi, yakni sekecilnya 29,111 meter dan sebesarnya 64,444 meter dengan interval sebesar 5,889. Tonase kapal sampel terhitung: sekecilnya 169 GT dan sebesarnya 2327 GT. Kapal yang memiliki tonase lebih besar tidak serta memiliki elemen ukuran utama yang semuanya lebih besar dari elemen ukuran utama kapal yang tonasenya lebih kecil. Elemen ukuran utama kapal yang terbesar diidentifikasi pada masing-masing kelompok tonase kapal. Hasil akhir dari penelitian adalah ukuran lahan fasilitas pokok perairan untuk pelabuhan penyeberangan kelas I, II, dan III. Lahan fasilitas pokok perairan pelabuhan penyeberangan kelas I dibatasi untuk pelayanan kapal dengan tonase sebesarnya 1500 GT.

Downloads

Published

2016-06-01