Jurnal Sarjana Ilmu Budaya https://journal.unhas.ac.id/index.php/jsbsk <p>Jurnal ini khusus memuat hasil penelitian tugas akhir mahasiswa. Kajian penelitian fokus dalam bidang bahasa, sastra, kebudayaan, sejarah, arkeologi dan teknologi pembelajaran. Artikel ditulis dalam bahasa Indonesia, Arab, Inggris, Jepang, Prancis dan Mandarin. Jurnal ini diterbitkan 3 (Kali) kali setahun. Jurnal ini dikelola oleh Departemen Asia Barat, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin</p> en-US All right reserved. The articles inthis journal are under copyright of journal Sarjana and the author of the article. No part of the articles may be reproduced without permission of the journal management yusring@gmail.com (Yusring Sanusi B.) iloji1993@gmail.com (Ilham Ramadhan) Fri, 31 May 2024 15:01:22 +0000 OJS 3.2.1.1 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Peristiwa dalam Film Series “Whispers” Karya Hana Abdullah Alomair (Suatu Tinjauan Struktural) https://journal.unhas.ac.id/index.php/jsbsk/article/view/32965 <p><em>Penelitian ini membahas Peristiwa dalam film series Whispers karya Hana Abdullah Alomair (Suatu Tinjauan Struktural). Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis jenis peristiwa dan menganalisis hubungan peristiwa dengan unsur lain yang terdapat dalam film series Whispers karya Hana Abdullah Alomair dengan menggunakan pendekatan struktural</em><em>. </em></p> <p><em>Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan. Sumber data dalam penelitian ini adalah film series Whispers karya Hana Abdullah Alomair. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak dengan teknik observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif</em><em>.</em></p> <p><em>Hasil penelitian menunjukkan bahwa peristiwa yang terjadi dalam film series Whispers, terdiri dari peristiwa fungsional (misalnya kecelakaan yang dialami Hassan), peristiwa kaitan (misalnya peristiwa Hassan yang mengejar seseorang menggunakan mobilnya berkaitan dengan kecelakaan yang dialaminya) dan peristiwa acuan (misalnya ilusi Amal setelah kematian suaminya). Dalam film ini terdapat keterkaitan peristiwa dengan unsur lain, misalnya tema kekecewaan berhubungan dengan peristiwa pertemuan Lama dan Hassan. Alur mundur berkaitan dengan peristiwa yang mengungkapkan penyebab kecelakaan Hassan. Tokoh Amal yang memiliki karakter peduli berkaitan dengan peristiwa makan siang setelah pemakaman. Latar suasana yang menyedihkan berhubungan dengan peristiwa ilusi Amal setelah kematian suaminya. Konflik eksternal antara Amal dan Sawsan berkaitan dengan peristiwa makan siang setelah pemakaman.</em></p> Sitti Wahidah Masnani, Inka Pratiwi Hamka, Andi Agussalim Copyright (c) 2024 http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://journal.unhas.ac.id/index.php/jsbsk/article/view/32965 Fri, 31 May 2024 00:00:00 +0000 Tindak Tutur Ekspresif pada Saluran Youtube "Qalby Etmaan" https://journal.unhas.ac.id/index.php/jsbsk/article/view/33920 <p><em>Qalby Etmaan YouTube channel serves as a digital platform presenting a variety of humanitarian programs in Arab countries. The aim of this research is to examine the form and function of expressive speech acts as proposed by Searle by using the YouTube channel "Qalby Etmaan" as the object of this study. Employing the theoretical framework of SPEAKING by Dell Hymes, the research concentrates on the analysis of situation, participants, purpose, act sequence, key, instrumentalities, norms, and genre within expressive speech acts. Data collection techniques include observation-note-taking and documentation. The research methodology is qualitative descriptive analysis, involving data collection from transcripts of dialogues in the channel's videos, followed by an analysis considering keywords, expressions, and expressive nuances reflecting the functions of expressive speech acts in various contexts.</em></p> <p><em>The results reveal a diverse range of expressive speech acts, such as acts of apologizing, expressing gratitude, greeting, condolence, and congratulating</em><em>. In the function of apologizing, there is a direct use of apology expressions, both as the beginning or end of a conversation, as well as expressions of solidarity in grief. In the function of expressing gratitude, there are direct expressions of thanks that reflect belonging and solidarity, as well as expressions laden with cultural and religious values. The function of welcoming includes greetings, welcoming expressions, inquiring about the condition and health, and positive responses and prayers. In the function of condoling, there are expressions of hope and patience, as well as expressions of prayer. In the function of congratulating, there are expressions of joy and happiness for someone's achievement.</em></p> <p><em>Keywords: </em><em>S</em><em>peech </em><em>A</em><em>cts, </em><em>E</em><em>xpressive </em><em>S</em><em>peech </em><em>A</em><em>cts, YouTube</em></p> Husnul Raja, Yusring Sanusi Baso, Fadlan Ahmad Copyright (c) 2024 http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://journal.unhas.ac.id/index.php/jsbsk/article/view/33920 Fri, 31 May 2024 00:00:00 +0000 UANG PANAI’ DALAM TINJAUAN FIQHI ISLAMI https://journal.unhas.ac.id/index.php/jsbsk/article/view/32968 <p><em>Kajian ini membahas aspek hukum Islam terkait adat pernikahan di Sulawesi Selatan, khususnya mengenai uang panai’. Pertama, kajian menggambarkan variasi pandangan fuqaha empat mazhab mengenai hukum mengadakan pesta dalam Islam, di mana mayoritas memandangnya sebagai mustahabbah, namun terdapat perbedaan pendapat yang memandangnya sebagai wajib. Kedua, kajian membahas status hukum uang panai’ berdasarkan qiyas atau analogi hukum, dengan kesepakatan sebelumnya memengaruhi kecenderungan menjadikannya mustahab atau mubah. Ketiga, kajian menjelaskan bahwa uang panai’ yang resmi menjadi milik keluarga dapat dimanfaatkan sebagai infaq umum, kecuali untuk zakat yang memerlukan kajian lebih mendalam. Terakhir, kajian menentukan minimal uang panai’ sesuai kelayakan fiqih empat mazhab, dengan batasan sesederhana mungkin, tanpa melampauhi batas kelayakan.</em></p> <p><em>Implikasi dari kajian ini mencakup kemungkinan penggunaannya sebagai patokan dalam memahami status hukum Islam uang panai’. Kajian ini juga dapat diusulkan sebagai dasar Fatwa, Bayan, atau himbauan MUI Kota Makassar, memberikan arahan yang jelas terkait kehalalan atau keharaman uang panai’. Dengan demikian, kajian ini memiliki dampak positif dalam memberikan panduan dan kebijakan yang tepat terkait uang panai’ dalam konteks adat pernikahan di Sulawesi Selatan.</em></p> Syamsul Bahri Abd. Hamid, Sitti Wahidah Masnani Copyright (c) 2024 http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://journal.unhas.ac.id/index.php/jsbsk/article/view/32968 Fri, 31 May 2024 00:00:00 +0000 Makna Lirik Nasyid “Ataitu Bithanbi” Karya Mesut Kurtis (Sebuah Tinjauan Analisis Semiotik) https://journal.unhas.ac.id/index.php/jsbsk/article/view/35185 <p><em>Nasyid “Ataytu Bithanbi” karya Mesut Kurtis berisi bait-bait pengakuan dosa seorang hamba yang meminta pengampunan kepada Tuhan yang maha Pengampun. Lirik pada nasyid mempunyai banyak majas yang memiliki pesan tertentu sebagai rayuan agar dosa-dosanya diampuni.&nbsp; Dengan demikian, dengan menggunakan teori semiotika M. Riffaterre, dapat menggali lebih dalam makna emosional dan spiritual yang terkandung dalam lirik lagu ini.</em></p> <p><em>Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan metode pengumpulan data melakukan studi studi pustaka,metode simak dan teknik catat sebagai langkah berikutnya. Analisis data yang peneliti gunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembacaan heuristik pada lirik Nasyid “Ataytu Bithanbi” karya Mesut Kurtis memungkinkan peneliti merespons secara subjektif terhadap makna dan pengaruh emosional yang terkandung dalam setiap bait. Lirik lagu menyoroti tema kesadaran akan dosa, kerendahan hati, permohonan kepada Tuhan, pengakuan akan sifat kemurahan hati dan belas kasihan Tuhan, serta niat untuk bertaubat dan kembali kepada-Nya. Sedangkan dalam pembacaan hermeneutik atas bait-bait nasyid "Ataitu Bithanbi" oleh Mesut Kurtis mengungkapkan beragam makna di antaranya pengakuan dan kerendahan hati, permohonan ampunan, taubat,&nbsp; penyesalan dan harapan, serta keselamatan. Matriks dalam lirik ini adalah elemen struktural yang paling kentara dan menjadi kerangka dasar yang membentuk makna teks. Pengulangan frasa ini dalam lirik memberikan struktur yang kuat untuk menyampaikan perasaan bersalah, penyesalan, dan permohonan pengampunan. Model perubahan terlihat dalam peralihan dari pengakuan kesalahan menjadi permohonan pengampunan, mencerminkan perubahan emosi penulis.Variasi tekstual muncul dalam makna kata-kata seperti "dosa," "cahaya," dan "pengampunan,"Hipogram yang muncul dalam lirik ini mencakup konsep dosa sebagai perasaan penyesalan dan pengampunan, cahaya sebagai petunjuk dan kebenaran, penyesalan mendalam, dan harapan akan pengampunan.</em></p> Sitti Wahidah Masnani, Muhammad Naufal Asagaf, Andi Agussalim Copyright (c) 2024 http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://journal.unhas.ac.id/index.php/jsbsk/article/view/35185 Fri, 31 May 2024 00:00:00 +0000 Analisis Syair Al-Muallaqat Amru bin Kultsum (Pendekatan Ilmu Arudh) https://journal.unhas.ac.id/index.php/jsbsk/article/view/35186 <p>Skripsi ini berjudul “Syair Al-Muallaqat Amru bin Kultsum (Pendekatan Ilmu Arudh).” Penelitian ini membahas tentang salah-satu Syair Muallaqat Amru bin Kultsum dengan tema Al-Muallaqat. Al-Muallaqat adalah nama penghargaan sastra tertinggi pada zaman jahiliyah. Syair-syairnya diyakini sacral, ditulis dengan tinta emas dan dipajang di dinding ka’bah. Dipuja dan disembah seperti berhala oleh orang-orang arab pra-Islam. Karya sastra ini merupakan titik tolak awal sejarah sastra Arab. Wajar jika kitab suci Al-Qur’an (firman Tuhan yang mempunyai nilai sastra tinggi) belakangan diturunkan setelah masyarakat Arab mengalami peradaban sastra yang tinggi. Penelitian ini berusaha menuangkan objek syair ke khat arudh (kitabah arudhiyyah) untuk kemuadian dilakukan pemenggalan syair. Dari pemenggalan syair itu kemudian dapat diketahui jenis bahr yang digunakan dan perubahan-perubahan wazn pada setiap bait syair. Penelitian ini menggunakan metode simak sebagaimana layaknya penelitian pustaka dengan membaca Syair Muallaqat Amru bin Kultsum untuk memperoleh data. Data yang diperoleh kemudian diklasifikasikan dan dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan pendekatan ilmu arudh. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa syair muallaqat Amru bin Kultsum menggunkan bahr wafir serta terjadi perubahan wazn pada setiap baitnya. Perubahan tersebut ada dua yaitu zihaf ashb dan illah qathf, serta perubahan tersebut terjadi pada hasyu, arudh, dan dharb.</p> Muh Risaldi P, Ilham Ramadhan, Mujadilah Nur Copyright (c) 2024 http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://journal.unhas.ac.id/index.php/jsbsk/article/view/35186 Fri, 31 May 2024 00:00:00 +0000 Kritik Sosial Dalam Novel “Al-Hubbu Fī Zamani Al-Nafthi” Karya Nawal El-Sa’adawi (Tinjauan Sosiologi Sastra) https://journal.unhas.ac.id/index.php/jsbsk/article/view/35187 <p><em>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah yang terjadi pada novel “Al-Hubbu Fī Zamani Al-Nafthi”. Masalah utama dalam novel ini adalah berbagai penyimpangan dari norma sosial yang dialami tokoh utama perempuan sebagai akibat dari diskriminasi di berbagai bidang, seperti pekerjaan, gender, pendidikan, dan politik.</em></p> <p><em>Jenis penilitian yang digunakan adalah </em><em>penelitian kepustakaan (library research).</em><em>Data dalam penelitian ini berupa keseluruhan teks</em><em> dalam novel Al-Hubbu Fī Zamani Al-Nafthi karya Nawal El-Sa’adawi. Sumber data penelitian ini adalah novel Al-Hubbu Fī Zamani Al-Nafthi karya Nawal El-Sa’adawi Tinjauan Sosiologi Sastr</em><em>a</em><em>. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik </em><em>baca</em><em> dan catat. Metode dan teknik analisis data menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. </em></p> <p><em>Hasil penelitian menunjukkan </em><em>(1) Kondisi sosial masyarakat Mesir yang tercermin dalam novel meliputi ketidakadilan dan ketimpangan gender yang menempatkan perempuan tidak setera dengan laki-laki, kekerasan dan penganiayaan terhadap pekerja, serta pemerintahan yang otoriter. (2) Jenis kritik sosial </em><em>yang meliputi kritik sosial </em><em>politik</em><em>, kritik sosial </em><em>pendidikan</em><em>, kritik sosial </em><em>ekonomi</em><em>, kritik sosia</em><em>l gender. (3) </em><em>Bentuk penyampaian kritik sosial dalam novel Al-Hubbu Fī Zamani Al-Nafthi adalah secara langsung atay lugas dan secara tidak langsung</em><em> yaitu dengan cara simbolik dan interpretasi.</em></p> Haeriyyah, Suci Awaliyah Yunus, Mujadilah Nur Copyright (c) 2024 http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://journal.unhas.ac.id/index.php/jsbsk/article/view/35187 Fri, 31 May 2024 00:00:00 +0000 Nilai Moral dalam Novel Ra’aytu Ramallah karya Mourid Barghouti (Tinjauan Intrinsik) https://journal.unhas.ac.id/index.php/jsbsk/article/view/35183 <p>This research discusses moral values ​​in the novel Ra'aytu Ramallah using intrinsic analysis. This research was conducted because in the novel Ra'aytu Ramallah there are several types of moral values, including individual, religious and social moral values. This research aims to (1) Identify the moral values ​​contained in the Novel Ra'aytu Ramallah by Mourid Barghouti, (2) Analyze the form of conveying moral values ​​in the Novel Ra'aytu Ramallah by Mourid Barghouti using intrinsic review.<br>The type of research used in this research is library research, namely descriptive qualitative. The data collection method is using reading techniques and note-taking techniques. The data analysis technique used is descriptive analysis with stages namely (1) data reduction, (2) data presentation, and (3) drawing conclusions.<br>The results of the research show that (1) There are three types of moral values ​​contained in the novel Ra'aytu Ramallah, namely: the relationship between humans and God (religious morals). There are 3 quotes including gratitude, worshiping God, gratitude, sincerity, and trust in God. There are 13 quotes about human relationships with themselves (Individual morals), including being humble, patient, learning to be independent and not causing trouble to others, being responsible, disciplined, and always being honest. Human relations with other humans in the social sphere (social morals) include helping each other, being polite and friendly towards others, maintaining mutual friendship, giving affection, sharing with others, keeping promises and tolerance between religious communities. (2) The form of conveying moral values ​​in the Novel Ra'aytu Ramallah by Mourid Barghouti is direct and indirect, namely through character descriptions, interpretations and symbols.<br>Keywords: Moral values, Novel, Ra'aytu Ramallah, Intrinsic</p> Mujadilah nur, Trisnawati S, Haeriyyah Copyright (c) 2024 http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://journal.unhas.ac.id/index.php/jsbsk/article/view/35183 Fri, 31 May 2024 00:00:00 +0000