EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM GAYA KEPEMIMPINAN PARA PEJABAT ESELON PASCA INTEGRASI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI INFORMATIKA DI KABUPATEN MALUKU TENGAH

Authors

  • Demsy Wattimena Universitas Hasanuddin
  • Muhammad farid Universitas Hasanuddin
  • Jeany Maria Fatima Universitas Hasanuddin

Keywords:

effectiveness of the organizational communication, leadership style

Abstract

Abstrak

Reformasi sebagai suatu usaha perubahan pokok dalam suatu sistem birokrasi yang bertujuan mengubah struktur, tingkah laku, dan keberadaan atau kebiasaan yang telah lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas komunikasi organisasi dalam gaya kepemimpinan para pejabat eselon pasca integrasi. Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Maluku Tengah . Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan analisis data model interaktif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa efektivitas komunikasi organisasi dalam gaya kepemimpinan para pejabat eselon pasca integrasi belum berjalan secara efektif hal ini ditandai dengan masih banyaknya bawahan yang menyatakan ketidakpuasan terkait informasi dan pesan yang mereka terima seperti proses penyampaian pesan yang tidak secara kontinyu dan terkadang pilih kasih. Pemimpin yang dipercayakan untuk menyampaikan pesan jarang berada dikantor mengakibatkan informasi penting yang seharusnya disampaikan secepatnya menjadi tertunda, penyampaian pesan tidak maksimal dan kadang terputus serta pimpinan bersifat tertutup. Selain itu juga penyampaian pesan informasi bersifat tidak terstruktur dalam arti pesan pemimpin hanya sampai kepada kepala bidang atau kepala seksi dan tidak sampai ke bawahan. Kemudian gaya kepemimpinan yang diterapkan para pejabat eselon pasca integrasi dapat dikatakan sangat bervariasi seperti gaya kepemimpinan otokratis, gaya kepemimpinan birokratis, gaya kepemimpinan demokratis dan gaya kepemimpinan laissez faire tetapi gaya kepemimpinan yang dominan adalah gaya kepemimpinan otokratis yang dimana wewenang, pengambilan keputusan, kebijakan dipegang penuh oleh pemimpin, kurangnya kesempatan bagi bawahan untuk memberikan saran, pendapat dan pertimbangan serta komunikasi yang berlangsung satu arah. Kesimpulannya efektivitas komunikasi organisasi para pejabat eselon pasca integrasi belum sepenuhnya berjalan efektif dan gaya kepemimpinan para pejabat eselon pasca integrasi sangat bervariasi ada gaya kepemimpinan otokratis, birokratis, demokratis, lassez faire tetapi yang dominan adalah gaya kepemimpinan otokrtis.

Abstract

Reform as a fundamental change in the business a bureaucratic system that aims to change the structure, behavior, and the existence or habits that have long. This study aims to determine the effectiveness of organizational communication in the echelons of leadership style post-integration. The research was conducted at the Department of Communication and Information Technology Central Maluku. This research method is descriptive qualitative. The data was collected through observation, interviews and documentation. Data were analyzed using an interactive model of data analysis. These results indicate that the effectiveness of organizational communication in the leadership style of the post-integration echelon is not effective it is characterized by still many subordinates who expressed dissatisfaction with related information and messages they receive as the process of delivering a message that is not continuous and sometimes favoritism. Leaders 

are entrusted to deliver a message at the office rarely lead to important information that should be submitted as soon as possible to be delayed, delivery of the message was not optimal and sometimes disconnected and leadership are closed. In addition, the delivery of messages is not structured information within the meaning of the message only to the leader or head of section heads and do not get to subordinate. Then the force applied leadership echelon officials post-integration can be said to vary greatly as autocratic leadership style, bureaucratic leadership style, democratic leadership style and laissez faire leadership style but the dominant leadership style is autocratic leadership style in which the authority, decision-making, policy-held full by leaders, lack of opportunities for subordinates to provide advice, opinion and judgment as well as one-way communication that takes place. In conclusion the effectiveness of organizational communication post-echelon officials have not fully effective integration and leadership style of the post-integration echelon varies no autocratic leadership style, bureaucratic, democratic, but the dominant Lassez faire leadership style is otokrtis. Keywords: effectivity of organization communication, leadership style. 

References

Arifin S. (2012). Leadership Ilmu dan Seni Kepemimpinan. Penerbit Mitra Wacana Media: Jakarta.

Cangara H. (2011). Pengantar Ilmu Komunikasi. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta

Mulyana D. (2003). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung

Kim Y Y. (1992). Communicating With Strangers.

Morissan. (2009). Teori Komunikasi Organisasi. Ghalia: Bogor

Moleong L J. (2001). Metedologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung

Penelitian Komunikasi

Lkis Pelangi Aksara:

Sendjaja S D. (2009). Teori Komunikasi. Universitas Terbuka: Jakarta

Sugiono, (2006). Statistic untuk Penelitan. Penerbit : Alfa Beta: Bandung

Sulitsyo B. (2006). Metode Penelitian. Wedatama Widya Sastra: Jakarta

Thoha M. (2003). PerilakuOrganisasi:Konsep Dasar dan Aplikasinya. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta

Downloads

Published

2016-06-20

Issue

Section

Articles