KONSEP DIRI MANTAN PENDERITA KUSTA MELALUI KOMUNIKASI ANTARPRIBADI

Authors

  • Muhammad Najmuddin Universitas Hasanuddin
  • Tuti Bahfiarti Universitas Hasanuddin

DOI:

https://doi.org/10.31947/kjik.v2i2.359

Keywords:

the formers of leprosy, self-concept, self-disclosure

Abstract

Abstrak Perilaku mantan penderita kusta dianggap sebagai bentuk penegasan tentang nilai-nilai yang menjadi konsep diri dalam berkehidupan sekaligus menjadi pengikat antar mereka sebagai mantan penderita kusta dalam komunitasnya dan sebagai pembeda bagi komunitas di luar dirinya. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana konsep diri dan pola pembentukan konsep diri mantan penderita kusta melalui komunikasi antarpribadi serta bagaimana pengungkapkan diri mantan penderita kusta. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi konsep diri mantan penderita kusta mencakup dua hal, antara lain persepsi dalam dirinya (in self) yang berkaitan dengan bagaimana mantan penderita kusta mempersepsi dirinya secara fisik serta persepsi di luar dirinya (out self) berkaitan dengan bagaimana orang lain menilai diri mantan penderita kusta. Dapat disimpulkan bahwa konsep diri mantan penderita kusta sebagai suatu proses yang dimulai dengan pembentukan informasi tentang diri sampai terbentuk konsep dirinya.Abstract Behavior the formers of leprosy patients considered a form of affirmation of the values of the self-concept in the Bohemian as well as a bond between them as former lepers in the community and as a differentiator for the community outself. The study aims to find out the self-concept and shaping pattern of self-concept of the formers of leprosy patients through interpersonal communication and the self- disclosure of the formers of leprosy patients. This study was used qualitative study with phenomenological approach. The results of this study reveal that the dimension of the self-concept of the formers of leprosy patients consists of two part, in self perception which is related to how they perceive themselves physically, and out self perception which is related to how the other people value themselves. The results of this study can be concluded that the self-concept of formers leprosy patients as a process that begins with the establishment of information about themselves to form the self-concept. 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amiruddin, M. Dali. (2012). Penyakit Kusta; Sebuah Pendekatan Klinis. Brilian Internasional, Jakarta.

Budayatna, Muhammad, dkk. (2011). Teori Komunikasi Antarpribadi. Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Direktorat PP&PL DEPKES RI, (2007) Sejarah Pemberantasan Penyakit Di Indonesia, Jakarta

Kuswarno, Engkus. (2009). Metode Penelitian Komunikasi Fenomenologi; Konsepsi, Pedoman, dan Contoh Penelitiannya. Widya Padjajaran, Bandung.

Nursidah (2010). Perbandiingan Serpositif Kusta Antra Anak Sekolah Dasar Di Daerah Endemis Prevelensi Rendah. Universitas Airlangga. Surabaya

Pamuchtia, Yunda, dkk (2010). Konsep Diri Anak Jalanan; Kasus Anak Jalanan Kota Bogor Provinsi Jawa Barat. Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia. IPB, Bogor

Suranto. (2011) Komunikasi Interpersonal. Graha Ilmu, Yogyakarta

Watson, Jean M. (1998). Tindakan Penting Untuk Mengurangi Resiko Kecacatan pada Penderita Kusta. Dinas Kesehatan, Jakarta.

World Health Organization. (2011) Global Leprosy Situasion; Weekly Epidemological Record 81. Hanoi, Viet Nam

Downloads

Published

2016-06-20

Issue

Section

Articles