FACEBOOK DAN PENGEMBANGAN HUBUNGAN INTERPERSONAL KETERBUKAAN DIRI ETNIS BUGIS MENERIMA ETNIS LAIN SEBAGAI PASANGAN HIDUP
Keywords:
Facebook, Pengembangan Hubungan, Kontribusi, Etnis BugisAbstract
facebook sebagai salah satu model dari komunikasi interpersonal bermedia (interpersonal mediated communication). Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan penggunaan facebook sebagai media komunikasi interpersonal di cyberspace, memahami pola pengembangan hubungan interpersonal dan menganalisis kontribusi facebook terhadap keterbukaan diri etnis Bugis dalam menerima etnis lain sebagai pasangan hidup. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subjek penelitian terdiri dari enam orang pengguna facebook beretnis Bugis yang melakukan pengembangan hubungan dari superfisial menuju institusional (pernikahan) dengan pasangannya (beretnis lain) dan dimediasi oleh facebook. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan dan pemanfaatan fitur facebook sebagai media komunikasi interpersonal di cyberspace belum maksimal karena hanya menggunakan beberapa fitur umum dan tidak memanfaatkan fitur lainnya yang dapat membantu komunikasi interpersonal secara maksimal. Hal ini akhirnya berimbas pada pola pengembangan hubungan yang terjadi di facebook tidak terjadi secara maksimal sehingga pengguna lebih memilih untuk melanjutkan komunikasi secara intensif menggunakan media personal dan media sosial lainnya seperti telpon, sms, bbm, line, dan whattapp. Sehingga kontribusi facebook hanya terbatas pada mempertemukan, mengenal identitas diri sesama pengguna dan menjalin komunikasi awal saja, tidak memberikan kontribusi maksimal sampai pada tahapan akhir dalam pola pengembangan hubungan yaitu tahapan institusional (pernikahan). Selain itu faktor budaya endogami yang awalnya dianut oleh masyarakat Bugis pun sedikit banyaknya memiliki andil yang cukup besar dalam menentukan seorang pasangan hidup
References
Anonim. (2015). Perkembangan Pesat Internet di Indonesia. Diakses 27 Jan 2016. Available from: http://www.miung.com/2015/01/perkembangan-pesat-internet-di-indonesia
Basrowi & Sukidin. (2002). Metode Penelitian Kualitatif Perspektif Mikro. Surabaya : Insan Cendekia
Devito J. A. (2006). Komunikasi Antarmanusia Edisi Kelima. Tanggerang: Karisma Publishing Group.
Flew T. (2008). New Media: An Introduction. New York: Oxford University Press.
Hidayat D. (2012). Komunikasi Antarpribadi dan Medianya. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Idrus N. I. (2004). Behind the Notion of Siala: Marriage, Adat and Islam among the Bugis in South Sulawesi. Intersections:Gender,History and Culture in the Asian Context,. http://intersections.anu.edu.au/issue10/idrus.html
Littlejohn S. W. & Karen A. F. (2009). Encyclopedia of Communication Theory. Thousand Oaks, California USA : SAGE Publication Inc.
Liliweri A. (2015). Komunikasi Antar-Personal. Jakarta : Kencana Prenadamedia Group.
Mattulada. (1985). LATOA Satu Lukisan Analitis Terhadap Antropologi-Politik Orang Bugis. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
McQuail D. (2011). Mass Communication Theory. Jakarta : Salemba Humanika
Noviandari L. (2015). Statistik Pengguna Internet dan Media Sosial Terbaru. Diakses 27 Jan 2016.Available from: https://id.techinasia.com/talk/statistik-pengguna-internet-dan-media-sosial-terbaru-2015.
Saefullah U. (2007). Kapita Selekta Komunikasi Pendekatan Budaya dan Agama .Bandung : Simbiosa Rekatama Media.
Sarwono S.W. (2002). Psikologi Sosial :Individu dan Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta : Balai Pustaka.
Sofiah M. (2014). Facebook, Media Efektif Cari Jodoh. Diakses 19 Maret 2016. Available from: http://m.life.viva.co.id/news/read/494965-facebook-media-efektif-cari-jodoh.
Widiarini M. (2012). Trust Pada Individu Yang Menjalin Hubungan Interpersonal Melalui Jejaring Sosial. Depok: Fisip Universitas Indonesia