PENGGUNAAN KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM PENYELESAIAN MASALAH PEMAKAIAN AIR IRIGASI DI KALANGAN PETANI DI WILAYAH KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS JAMPUE DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN PINRANG

Authors

  • Supardi Supardi <span class="fontstyle0">ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Hasanuddin</span> <br /><br />
  • Andi Alimuddin Unde <span class="fontstyle0">ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Hasanuddin</span>
  • Hafied Cangara <span class="fontstyle0">ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Hasanuddin</span>&nbsp;

DOI:

https://doi.org/10.31947/kareba.v7i1.6477

Keywords:

Komunikasi Kelompok, Permasalahan Air Irigasi, petani

Abstract

ABSTRACTGroup communications has a very important role in solving the problem of irrigation water use in Pinrang becauseof water problems among farmers often cause problems if not handled properly. This study aimed to describe andstudy about the use of Group Communications in Solving Problems among Farmers Irrigation Water Use atRegional Technical Implementation Unit Jampue Department of Water Resources Management Pinrang. Thisresearch is the study of group communication are qualitative. Data collected through observation, study ofdocuments and interviews. Data were analyzed by examining, reduce, present, and conclusion. Data fromobservation presented in the form of images. Data from the literature are presented in the form of quotations tostrengthen the research findings. The results showed that the setting and the use of irrigation water by the dischargerequirements per tertiary, especially prevalent in the dry season when the water flow is reduced and the behaviorof farmers who have not been able to give an appreciation of the economic value of irrigation water so that theefficiency of irrigation water use can not be achieved. To address these issues, the role of group communicationthrough regular meetings can reduce the problems that exist among farmers and other meetings conducted incompletion of irrigation water use. As for decision making by consensus and expert opinion. On that basis, itsuggests to improve the implementation of regular meetings by P3A / GP3AKeywoord: Group communications, Irrigation Water Problems, farmersABSTRAKKomunikasi kelompok mempunyai peran yang sangat penting dalam penyelesaian masalah pemakaian air irigasiDi Kabupaten Pinrang karena masalah air sering menimbulkan masalah dikalangan petani jika tidak ditanganidengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan komunikasi kelompok dalam penyelesaianmasalah pemakaian air irigasi dikalangan petani di wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis Jampue Dinas PengelolaanSumber Daya Air Kabupaten Pinrang. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah kualitatif deskriptif.Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, studi dokumen dan wawancara dengan 30 orang sebagai informansampai pada Data dianalisis dengan menelaah, mereduksi, menyajikan, dan penarikan kesimpulan. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa pengaturan dan pemakaian air irigasi berdasarkan debit kebutuhan per petaktersier, terutama banyak terjadi pada musim kemarau dimana debit air berkurang serta perilaku petani yangbelum bisa memberikan apresiasi terhadap nilai ekonomi air irigasi sehingga efisiensi penggunaan air irigasibelum bisa tercapai. Untuk penyelesaian masalah ini, maka peran komunikasi kelompok melalui rapat rutin dapatmengurangi permasalahan yang ada dikalangan petani serta rapat-rapat lain yang dilakukan dalam penyelesaianpemakaian air irigasi. Adapun pengambilan keputusan yang dilakukan berdasarkan musyawarah dan pendapatahli. Atas dasar tersebut, penelitian ini menyarankan untuk meningkatkan pelaksanaan rapat rutin olehP3A/GP3A.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adiningsih J.S. (1997). Peranan Efisiensi Penggunaan Pupuk untuk Melestarikan Swasembada Pangan. Jakarta: Perhimpunan Agronomi Indonesia.Arif S.S. (1996). Ketidaksesuaian Rancang Bangun Jaringan Irigasi di Tingkat Tersier dan Akibatnya Terhadap Pelaksanaan Program Penganekaragaman Tanaman: Studi Kasus di Daerah Irigasi Cikuesik, Cirebon. Jurusan Teknik Pertanian, Yogyakarta: Universitas Gadjah MadaKementrian PU. (2006). Permen PU nmor 20/PRT/M2006 Tentang Irigasi. JakartaSimatupang. P. (2000). Fenomena Perlambatan dan Instabilitas Pertumbuhan Produksi Beras Nasional: Akar penyebab dan kebijakan pemulihannya. Makalah disampaikan pada Praseminar Nasional Sektor Pertanian Tahun 2002: Kendala, Tantangan dan Prospek, Bogor 4 Oktober 2000, Pusat Penelitian  Sosial  Ekonomi  Pertanian, Bogor.r penyebab dan kebijakan pemulihannya. Makalah disampaikan pada Praseminar Nasional Sektor Pertanian Tahun 2002: Kendala, Tantangan dan Prospek, Bogor 4 Oktober 2000, Pusat Penelitian  Sosial  Ekonomi  Pertanian, Bogor.Ritzer. George dan Douglas J. Goodman. (2008). Teori Sosiologi Cetakan Kesepuluh. Yogyakarta: Kreasi Wacana.Sudjarwadi. (1990). Teori dan peraktek irigasi. Pusat Antara Universitas Ilmu Teknik . UGM. Yogyakarta.Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.Sutawan,  Nyoman.  (2001).  Pengelolaan  Sumber  Daya  Air  untuk  Pertanian Berkelanjutan Denpasar : Universitas  Udayana  Press.Bahfiarti T. (2012). Buku Ajar Dasar-dasar Teori Komunikasi. Makassar: Universitas Hasanuddin.West & Turner (2008). Teori Komunikasi dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika.Wiryanto. (2005). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Downloads

Published

2018-06-25

Issue

Section

Articles