PENGGUNAAN TAGLINE AKAR-SUPER DAN LHD-AZAS OLEH PARA KANDIDAT PADA PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN SOPPENG TAHUN 2015

Authors

  • Wandi Wandi <p>Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,<br />Universitas Hasanuddin, Makassar</p>

DOI:

https://doi.org/10.31947/kareba.v8i1.8892

Keywords:

tagline, kandidat, slogan, komunikasi politik

Abstract

Tagline dalam sebuah iklan kampanye adalah suatu pesan singkat yang merupakan tanda atau symbol yang menandakan atau membedakan kandidat calon kepala daerah yang satu dengan yang lainnya dalam sebuah pilkada. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi pembentukan dan makna yang terkandung dalam tagline “Akar-Super” dan “Lhd-Azas” yang digunakan oleh para kandidat pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Soppeng tahun 2015, serta penelitian ini juga kemudian untuk mengetahui pendapat tim sukses dan anggota masyarakat tentang kedua tagline tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pembentukan tagline Lhd-Azas cukup efektif dimana pesannya mengarah pada kewajiban moral melalui doa, pencitraan positif, dan pertemanan. Sementara tagline Akar-Super (Insya Allah Wettunnani) sebagai tagline yang sangat populer dan mudah diingat dalam positioning slogan politik oleh masyarakat dan difilosofikan sebagai akar tumbuhan yang kuat dan kokoh. Pesannya juga mengandung makna balas budi dan pencitraan positif.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aaker. (1991). Manajemen Ekuitas Merek. Jakarta: Spektrum Mitra Utama.Cangara H. (2014). Komunikasi Politik, Konsep, Teori, dan Strategi. Jakarta: Rajawali Pers.Ellys. (2013). One Stop Kualitatif Methodology in Communication. Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia.Hartono R. (2013). Sekilas tentang slogan politik. Diakses 22 Februari 2016. Available from: http://www.berdikarionline.com/tentang-slogan-politik.htmlHollyson R. & Sundari S. (2015). Pilkada: Penuh Euforia, Miskin Makna. Jakarta: Penerbit Bestari.Kriyantono. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Group.Littlejohn et al. (2011). Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba Humanika.Pawito. (2009). Media Massa dan Kampanye Pemilihan. Bandung: Jalasutra.Putra A. (2015). Peranan komunikasi dalam mensukseskan program demokrasi dan kebebasan berpendapat. Diakses 22 Februari 2016. Available from: http://www.academia.edu/4929773.htmlWest et al. (2008). Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika.

Downloads

Published

2019-06-22