Page 1 of 11
Jurnal ABDI Volume 4 No. 2 Januari 2023 | UKM KPI Unhas
44
KOMIK SI-ACI EDUKASI KU INGIN MAKAN SELALU UPAYA
MENINGKATKAN STATUS GIZI DAN POLA PIKIR ANAK SD INPRES
12/79 KAJUARA
Fijwal Patangngari1), Alif Riswan2)
, Adnur Cahyu Fatimah3)
, Muhammad Agung
Nugraha4)
1
Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
Universitas Hasanuddin
E-Mail : fijwalpatanngari23@gmail.com
2Akuntansi
Universitas Hasanuddin
E-Mail : alifriswan56@gmail.com
3Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
Universitas Hasanuddin
E-Mail : adnurcahyufatimaah@gmail.com
4Agroteknologi
Universitas Hasanuddin
E-Mail : muhagung209@gmail.com
Abstract
The results of the data analysis of Body Mass Index (BMI) of all students of SD Inpres
12/79 Kajuara reached 95% of students experiencing malnutrition. In line with the
prevalence rate of anemia in the city of Makassar reached 37.6%, it has an impact on the
nutrition and mindset of children. The information obtained together with teachers, parents
of students, who become partners in problem solving is caused by the increasing
consumption of fast food in their daily lives, lack of educational activities about the
invitation to eat fish always in improving the nutrition and mindset of children from the
family, the lack of interest in children in improving knowledge with interesting education,
accustomed to snacks and rarely breakfast when leaving for school. Efforts that can be
leveled by multiplying foods such as fish, because fish has a protein content of 20-35%,
even has the content of omega 3 fatty acids, omega 6, EPA, DHA, vitamins, minerals and
others. The methods used in resech are direct observation for him parents, teacher, so
student and library resech in various media such as journals. This program aims to provide
counseling to students on the importance of early fish consumption. In this program, it is
concluded that Si-Aci comics have an influence in increasing children's knowledge as seen
from the calculation of mathematical formulas obtaining Pretest percentage of 55% and
Postest by 81%, an increase of 26%.
Keywords: Malnourished, fish, comics, students, and devotio
Abstrak
Berdasarkan survei pendahuluan dari data sekunder bahwa hasil analisisi Indeks Massa
Tubuh (IMT) seluruh siswa SD Inpres 12/79 Kajuara mencapai 95% siswa mengalami
kurang gizi. Hal ini sejalan dengan tingginya angka pravalensi anemia di kota Makassar
Page 2 of 11
Jurnal ABDI Volume 4 No. 2 Januari 2023 | UKM KPI Unhas
45
mencapai 37,6% serta tingkat konsumnis makan ikan sangat kurang sehingga asupan
protein yang kurang, hal tersebut berdampak pada gizi dan pola pikir anak. Informasi yang
diperoleh bersama dengan guru, orang tua siswa, yang menjadi mitra dalam pemecahan
masalah disebabkan oleh maraknya konsumsi makanan junk food rendah protein dalam
kesehariannya, kurangnya kegiatan edukasi mengenai ajakan makan ikan selalu dalam
meningkatkan gizi dan pola pikir anak dari pihak keluarga, kurangnya minat anak dalam
meningkatkan pengetahuan dengan edukasi yang menarik, terbiasa jajan dan jarang sarapan
ketika berangkat ke sekolah. Upaya yang dapat ditingkatkan yakni dengan memperbanyak
makan yang bergzi seperti ikan, karena ikan memiliki kandungan protein sebesar 20-35%,
bahkan memilki kandungan asam lemak omega 3, omega 6, EPA, DHA, vitamin, mineral
dan lainnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung
dengan memberikan daftar kusioner kepada orang tua, guru serta siswa dan library resech
di berbagai artikel terpercaya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pengetahuan
siswa akan pentingnya konsumsi ikan sejak dini menggunakan media komik Si-Aci,
dengan demikian dapat disimpulan bahwa komik Si-Aci memiliki pengaruh besar dalam
meningkatkan pengetahuan anak dimana persentase pretest sebesar 55% dan Postest
sebesar 81% dan adanya peningkatan sebesar 26%.
Keywords: Malnutrisi, ikan, komik, siswa, dan pengabdian
PENDAHULUAN
Sebagai negara yang
memiliki wilayah maritim yang
sangat luas, sudah selayaknya
Indonesia menggali potensi
sumberdaya perairan dan
dimanfaatkan bagi pemenuhan
kebutuhan hidup penduduk, seperti
sumberdaya Ikan. Produksi perikanan
tangkap Indonesia mencapai
6.351.480 Ton/tahun (Ditjen PDSKP,
2017) dan produksi perikanan
Budidaya mencapai 16. 675.031
Ton/tahun (Distjen, 2017), sehingga
total produksi dalam kurung waktu
setahun adalah 23.026.511 ton/tahun
atau setara dengan 23.026.511.000
kg/tahun. Angka tersebut sudah
cukup untuk memenuhi kebutuhan
gizi 231 juta jiwa penduduk
Indonesia. Produksi perikanan di
Indonesia tidak berbanding lurus
dengan tingkat kesehatan gizi
penduduknya, terutama gizi ikan.
Menurut Sekertaris Jenderal
Kementrian kelautan dan Perikanan,
Rifky Hardjanto, tingkat konsumsi
ikan Indonesia tahun 2016 relatif
rendah dibandingkan dengan negara- negara asia, seperti Jepang (100
kg/kapita/tahun), Singapura (80
kg/kapita/tahun) dan Malaysia (70
kg/kapita/tahun. Secara normal jika
dilihat dari tingkat produksi
perikanan Indonesia per tahun dibagi
Page 3 of 11
Jurnal ABDI Volume 4 No. 2 Januari 2023 | UKM KPI Unhas
46
dengan jumlah penduduk Indonesia,
maka tingkat konsumsi ikan di
Indonesia lebih dari 90
kg/kapita/tahun, tetapi faktanya saat
ini tingkat konsumsi ikan Indonesia
hanya mencapai 41 kg/kapita/tahun.
Tingkat konsumsi ikan
Indonesia yang rendah berakibat pada
permasalahan gizi dan kualitas
sumber daya manusia. Menurut
kemenkes dalam modul Gemar
makan ikan kementrian kelautan
perikanan, permasalahan gizi di
Indonesia mengakibatkan tiga hal
utama yaitu : 1) Indonesia termasuk
17 negara diantara 117 negara yang
mempunyai masalah stunting
(37.2%), wasting (12,1%) dan
overweight (11,9%). 2) Rata-rata IQ
relatif rendah yaitu 89. 2 3) Rata-rata
tinggi badan hanya mencapai 147 cm
(perempuan) dan 158 cm (laki-laki).
Selain berdampak langsung kepada
gizi penduduk, konsumsi ikan juga
berdampak terhadap tingkat
perekonomian nelayan, terutama
nelayan-nelayan kecil. Dalam neraca
perekonomian, harga berbanding
lurus dengan peningkatan
permintaan. Jadi ketika konsumsi
ikan meningkat maka mengakibatkan
tingkat permintaan pasar ikut
meningkat, sehingga berdampak
langsung terhadap harga ikan
dipasaran. Peningkatan harga ikan
pasaran akan membuat keuntungan
yang didapatkan oleh nelayan lebih
banyak sehingga tingkat
kesejahteraan ikut meningkat.
Laporan Riset kesehatan
dasar (Riskesdas) tahun 2013
menunjukkan bahwa anemia gizi besi
masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat Indonesia dengan
prevalensi pada anak usia 5 - 12 tahun
sebesar 29% dan di Kota Makassar
sebesar 37,6%. Dampak anemia bagi
siswa sekolah dasar adalah dapat
menyebabkan gangguan tumbuh
kembang fisik, rendahnya daya tahan
terhadap penyakit, tingkat kecerdasan
yang kurang dari seharusnya, prestasi
belajar/kerja dan prestasi olahraga
yang rendah. Selain itu, anemia pada
anak akan berdampak pada
menurunnya kemampuan dan
konsentrasi belajar, mengganggu
pertumbuhan baik sel tubuh maupun
sel otak sehingga menimbulkan
gejala muka tampak pucat, letih, lesu
dan cepat lelah sehingga dapat
menurunkan kebugaran dan prestasi
belajar.