Makna Simbol dalam Agama Sikh (Studi Kasus Gudwara Sikh di Ciputat)
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui makna simbol dalam agama Sikh di Indonesia, khususnya di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Pentingnya kajian ini dilakukan oleh Mahasiswa Aqidah dan Filsafat Islam, Fakultas Ushuluddin, UIN dalam rangka tersedianya data dan informasi terhadap segenap umat beragama yang dipeluk oleh sedikit masyarakat Indonesia, seperti agama Sikh. Aspek-aspek yang dilihat antara lain adalah, bentuk Rumah Ibadah agam Sikh yang jika kita lihat sekilas menyerupai masjid dalam agama Islam, selain itu budaya seperti memakai Turban, merawat Jenggot dan Rambut, memakai pakaian yang sopan dan sebagainya, ini semua hampir kurang lebih sama dengan agama Islam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan menggunakan pendekatan Antropologi, untuk melihat aspek kehidupan beragama, dan perilaku beragama pada agama Sikh. Kehadiran penganut agama Sikh ke Indonesia berasal dari Amritsar, Punjab, India, (sekarang masuk wilayah Pakistan) masuk melewati Aceh, Sumatera Utara dan Jakarta. Keberadaan pemeluk agama Sikh di Jabodetabek sampai saat ini masih subaltern. Secara teologis pemeluk agama Sikh percaya terhadap monoteisme yang disebut Waheguru dan pendirinya Guru Nanank (1469–1539). Kitab sucinya Guru Granth Sahib. Kuil Sikh disebut Gurdwara atau “gerbang menuju Guru”.
References
Abidin, Zainal. Eksistensi Agama Sikh di Jabodetabek. Jurnal Dialog, Vol. 38, No. 1, 2015 .
Amritsar: Department of Architecture Guru Nanak Dev University, 2012). Careen Kaur,
Pemuka agama Sikh, wawancara pada tanggal 23 Oktober 2022
Dilgeer, Dr. Harjinder Singh, Dictionary of Sikh Philosophy, Sikh University Press,
Waremme, Belgium, 2005.
Dogra, Ramesh Chander dan Dr. Gobind Singh Mansukhani, Encyclopaedia of Sikh Religion
and Culture, New Delhi: Vikas Publishing House PVT LTD, 1996.
Dr. Harjinder Singh Dilgeer, Dictionary of Sikh Philosophy, Sikh University Press, Waremme,
Belgium, 2005.
Harjinder Singh Dilgeer, Dictionary of Sikh Philosophy, Sikh University Press, Waremme,
Belgium, 2005.
Manjit Sing, Pemuka agama Sikh, wawancara pada tanggal 23 Oktober 2022. Mayaratu, Thari.
Ajaran Ketuhanan dalam Agama Sikh, Skripsi, Jurusan Perbandingan
Agama, Fakultan Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.
Puja Kaur, Pemuka agama Sikh, wawancara pada tanggal 23 Oktober 2022 .
Ramesh Chander Dogra dan Dr. Gobind Singh Mansukhani, Encyclopaedia of Sikh Religion
and Culture, New Delhi: Vikas Publishing House PVT LTD, 1996.
Thari Mayaratu, Ajaran Ketuhanan dalam Agama Sikh, Skripsi, Jurusan Perbandingan Agama,
Fakultan Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.
Vedran Obucina, Princesses and Lions: Why Are All Sikhs Named Singh and Kaur?, No.5
, https://www-thecollector- com.translate.goog/history- why-are-sikhnames-singh-and- kaur/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=sc
W. Owen Cole dan Piara Singh Sambhi, A Popular Dictionary of Sikhism (London and New
Tork: Curzon Press, 2005).
Zainal Abidin, Eksistensi Agama Sikh di Jabodetabek. Jurnal Dialog, Vol. 38, No. 1, 2015
Downloads
Published
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
All right reserved. The articles in this journal are under copyright of journal Nady al-Adab and the author of the article. No part of the articles may be reproduced without permission of the journal management