Nilai Indeks kerusakan pohon karet (hevea brasiliensis) di hutan rakyat kelurahan ujung gunung, kecamatan menggala, kabupaten tulang bawang.

The damage index value of rubber trees (Hevea brasiliensis) in rubber community forest Tulang Bawang Regency

Penulis

  • Selvira Universitas Lampung
  • Mr Rahmat Safe'i Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung
  • Slamet Budi Yuwono Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung
  • Hari Kaskoyo Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

DOI:

https://doi.org/10.24259/perennial.v18i1.18301

Abstrak

Karet (Hevea brasiliensis) menjadi salah satu jenis pohon yang dikembangkan di hutan rakyat karena memiliki manfaat ganda berupa kayu dan getah. Kondisi kerusakan pohon karet perlu diketahui sebagai upaya dukungan agar menghasilkan produksi getah yang tinggi sekaligus kesehatan tanaman karet rakyat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai indeks kerusakan pohon karet di hutan rakyat Kelurahan Ujung Gunung, Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulang Bawang. Pengambilan data di lakukan dengan menghitung nilai indeks kerusakan pohon melalui parameter lokasi kerusakan (X), tipe kerusakan (Y) dan tingkat keparahan kerusakan pohon (Z) menggunakan plot berbentuk lingkaran berjari-jari 17,95 cm dengan metode purposive sampling berjumlah 4 plot. Hasil penelitian menunjukkan dari 111 sampel pengamatan, nilai indeks kerusakan pohon berada pada range IK antara 1.2 – 5.5. Indeks kerusakan tersebut meliputi lokasi kerusakan batang, daun dan cabang dengan tipe kerusakan luka terbuka, kanker, daun rusak dan cabang mati. Lokasi kerusakan dominan terjadi pada kode 09 (daun) sedangkan tipe kerusakan dominan terjadi pada kode 03 (luka terbuka) dan kode 24 (daun rusak). Adapun IK terbesar dengan skor 5.5 terjadi dengan formasi lokasi kerusakan 04 (Batang bagian bawah dan atas), tipe kerusakan 01 (kanker) dan tingkat keparahan 57%.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

[USDA-FS] United States Development Agency-Forest Service. (1999). Forest Health Monitoring : Field Method Guide (International 1999). Asheville NC (US): USDA Forest Service Research Triangle Park.

Abimanyu, B., Safe’i, R., & Hidayat, W. (2019). Aplikasi metode forest health monitoring dalam penilaian kerusakan pohon di hutan kota metro. Jurnal Sylva Lestari., 7(3), 289-298.

Agustina, T.L., Hayati, F.D., Priyasti, E.D., & Purwawangsa, H. (2017). Pengembangan tanaman karet dalam Hutan Tanaman Industri. Artikel Ilmiah. Institut Pertanian Bogor.

Alimin., Astuti, Y., & Isnaini, N. (2019). Pengenalan Dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (Opt) Tanaman Karet (Revisi 1). Jakarta, Indonesia : Direktorat Perlindungan Perkebunan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian.

Ardiansyah., Yoza, D., & Oktorini, Y. (2017). Pengembangan hutan rakyat berbasis tanaman karet (Hevea brasiliensis) di kecamatan tanah putih kabupaten rokan hilir. JOM Faperta UR. 4(1),1-8.

Budiarti, E. (2010). Evaluasi Kondisi dan Manfaat Ekologis Pohon pada Beberapa Jalur Arteri di Kota Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta. Tesis. Bogor : Institut Pertanian Bogor. 191 hlm.

Defitri, Y. (2014). Identifikasi jamur patogen penyebab penyakit tanaman karet (havea hevea brasiliensis) di sukajaya kecamatan bayung lencir kabupaten musi banyuasin sumatera selatan. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi. 14(4):98-102.

Harni, R. 2013. Penyakit Gugur Daun Oidium Pada Tanaman Karet. Diakses tanggal 18 November 2021, dari https://perkebunan.litbang.pertanian.go.id/penyakit-gugur-daun-oidium-pada-tanaman-karet/.

Indriani, Y., Safe’i, R., Kaskoyo, H., & Darmawan, A. (2020). Vitalitas sebagai salah satu indikator kesehatan hutan konservasi. Jurnal Perennial. 16(2),40-46.

Ismail, M., & Supijatno. (2016). Penyadapan tanaman karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) di kebun sumber tengah, jember, jawa timur. Jurnal Bul. Agrohorti. 4(3), 257-265.

Junaidi., Tistama, R., Atminingsih., Fairuzah, Z., Rachmawan, A., Darojat, M.R., & Andriyanto, M. (2018). Fenomena gugur daun sekunder di wilayah sumatera utara dan pengaruhnya terhadap produksi karet. Jurnal Warta Perkaretan. 37(1), 1-16.

Listyana, N.H., & Rahmanda, M. (2021). Perbandingan pola tanam monokultur dan tumpangsari pada tanaman tempuyung (sonchus arvensis L.). Prosiding Seminar Nasionall Fakultas Pertanian UNS. 5(1), 276-284.

Mangold R. (1997). Forest Health Monitoring: Field Methods Guide. USA (US): USDA Forest Service.

Miranda, A., Lumangkun, A., dan Husni, H. 2015. Analisa pendapatan petani karet dari hutan tanaman rakyat di trans sp 1 desa pangmilang kecamatan singkawang selatan kota singkawang Kalimantan barat. Jurnal Hutan Lestari. 3(2),517-525.

Ngobisa, N. 2018. Fusicoccum Leaf Disease Current Status and Management Challenges. International Plant Protection Workshop, 31 July-1 August 2018, Palembang.

Nuhamara, S.T., Kasno., & Irawan U.S. (2001). Assessment on Damage Indicators in Forest Health Monitoring to Monitor the Sustainability of Indonesian Tropical RainForest. Di dalam: Forest Health Monitoring to Monitor The Sustainability of Indonesian Tropical RainForest. Volume II. Japan (JP): ITTO dan Bogor (ID): SEAMEO-BIOTROP..

Pratiwi, L.S., & Safe’i, R. (2018). Penilaian vitalitas pohon jati dengan forest health monitoring di kph balapulang. Jurnal Ecogreen. 4(1):9-15.

Purwaningrum, Y. (2017). Studi pustaka kulit pulihan pada tanaman karet (Hevea Brasiliensis). Jurnal Warta Perkaretat. 30(3), 23-35.

Safe’i, R., Hardjanto, Supriyanto, & Sundawat, L. (2013). Pengembangan Metode Penilaian Kesehatan Hutan Rakyat Sengon (Falcataria Moluccana (Miq.) Barneby & J.W. Grimes). Penelitian Hutan Tanaman 12(3):175–87.

Safe’i, R., Hardjanto., Supriyanto., & Sundawati, L. (2014). Value of Vitality Status in Monoculture and Agroforestry Planting Systems of the Community Forest. International Journal of Sciences: Basic and Applied Research. 18(2),340-353.

Safe’i, R., Latumahina, F.S., Suroso, E., & Warsono. (2020). Identification of durian tree health (Durio zibethinus) in the prospective nusantara garden wan abdul rachman lampung indonesia. Plant Cell Biotechnology and Molecular Biology. 21(41&42),103-110..

Safe’i, R. Latumahina, F.S., Dewi, B.S., & Adiansyah, F. (2021). Short Communication: Assessing the state and change of forest health of the proposed arboretum in Wan Abdul Rachman Grand Forest Park, Lampung, Indonesia. Jurnal Biodiversitas. 22(4),2072-2077.

Sayurandi., Wirnas, D., & Woelan, S. (2017). Pengaruh dinamika gugur daun terhadap keragaman hasil lateks beberapa genotipe karet harapan hasil persilangan 1992 di pengujian plot promosi. Jurnal Warta Perkaretan. 36(1), 1-14.

Su’ud, M., Karosekali, M.I., & Setyaningsih, R.B. (2015). Petunjuk Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT) Karet. Jakarta, Indonesia : Direktorat Perlindungan Perkebunan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-04-12

Cara Mengutip

Selvira, Safe’i, R., Yuwono, S. B. ., & Kaskoyo, H. (2022). Nilai Indeks kerusakan pohon karet (hevea brasiliensis) di hutan rakyat kelurahan ujung gunung, kecamatan menggala, kabupaten tulang bawang.: The damage index value of rubber trees (Hevea brasiliensis) in rubber community forest Tulang Bawang Regency. PERENNIAL, 18(1), 1-6. https://doi.org/10.24259/perennial.v18i1.18301

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama