Durability Properties of Rajumas Wood (Duabanga moluccana Blume) by Cold Soaking Methods
Sifat Keterawetan Kayu Rajumas (Duabanga moluccana Blume) Dengan Metode Perendaman Dingin
DOI:
https://doi.org/10.24259/perennial.v20i2.42061Keywords:
Biocide, Preservation, Cold soaking, RajumasAbstract
Rajumas wood is a type of fast-growing wood that is included in durable class IV-V. The availability of local wood is abundant and is commonly used in West Nusa Tenggara (NTB) Province. This wood has a low durability class, so it needs special treatment, namely pickling. This research aims to determine the level of absorption, retention, and penetration of rajumas wood. The samples used were the core and sapwood of Rajumas wood. This research uses a cold soaking method with 1% biocide preservative with a soaking time of 12 hours, 24 hours, and 36 hours. The results showed that the TC sample (core part; soaking time 36 hours) produced the highest absorption and penetration values, 0.2035 g/cm3 and 0.3575 cm, respectively. Meanwhile, the GC sample produced the highest retention value (sapwood; soaking time 36 hours), namely 0.0090 g/cm3. These results show that the durability of rajumas wood in the heart and sapwood is relatively high at the absorption level, while the retention level tends to be low.
References
Arsyad, W. O. M. (2022). Penerapan Standar Pengawetan Kayu Untuk Mendukung Pengelolaan Hutan Lestari. STANDAR: Better Standard Better Living, 1(4), 9–12.
Brischke, C., Sievert, M., Schilling, M., & Bollmus, S. (2023). Laboratory Durability Testing of Preservative-Treated Wood Products. Forests, 14(5), 1001.
Bonita, M. K. (2015). Efektivitas Exstrak Biji Mimba (Azadirachta indica S Juss) Terhadap Ketahanan Kayu Rajumas (Duabanga Mollucana) Dari Serangan Rayap Tanah (Nacutitermes spp). Jurnal Sangkareang, 1(1), 7–14.
Darwis, A., Hartono, R., & Hidayat, S. S. (2005). Presentase Kayu Teras dan Kayu Gubal serta Penentuan Kayu Juvenil dan Kayu Dewasa pada Lima Kelas Umur Jati (Tectona grandis L.f.). Jurnal Ilmu & Teknologi Kayu Tropis, 3(1), 6–8.
Erlangga. (2007). Uji Keawetan Llimbah Batang Kelapa Sawit Menggunakan Bahan Pengawet Biocide. Universitas Riau.
Fakhri, Elianora, & Riyawan, E. (2016). Pengendalian Jamur Biru (Blue Stain) Batang Kelapa Sawit Limbah Replanting Menggunakan Bahan Pengawet Biocide (Vols. 978-979-792-675–5).
Haroen, W.K. & F. Dimyati. (2006). Sifat Kayu Tarik, Teras, dan Gubal Acacia mangium Terhadap Karakteristik Pulp. BS, Vol.41, No.1, Juni 2006 : 1 – 7.
Ikhsani H., Sulaeman R., Yoza D.(2014). Retensi dan Penetrasi Ekstrak Biji Pinang (Areca catechu L.) Sebagai Bahan Pengawet Nabati Kayu Mahang (Macaranga gigantea Mmull. Arg.). Jom Faperta. 2: 1-6.
Krisdianto, Ahmad Sudika, D., Wahyudi, A., & Muslich, M. (2015). Keterawetan Enam Jenis Kayu Dari Jawa Barat dan Riau (Treatability of Six Wood Species from West Java and Riau). Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 33(4), 329–336.
Lebow S., Lebow P., Woodward B. Kiker G. Arango R. (2015). Fifty-year Durability Evaluation of Post Treated with Industrial Wood Preservatives. Forest Product Journal, 65: 7-8.
Lestari, A. T. (2020). Sifat Keterbasahan Pada Bidang Tangensial dan Radial Kayu Rajumas (Duabanga moluccana Blume) Wettability on Tangential and Radial Surface of Rajumas Wood (Duabanga moluccana Blume). Perennial, 16(1), 7–10.
Lestari, A. T., Wulandari, F. T., & Wahyuningsih, E. (2020). Pelatihan Teknologi Peningkatan Ketahanan Bahan Baku Terhadap Organisme Perusak Pada Produk Kerajinan Di Desa Karang Sidemen, Nusa Tenggara Barat. Jurnal Pendidikan Dan Pengabdian Masyarakat, 3(4), 207–212.
Muslim, P., Wulandari, F., T., & Anwar, H. 2022. Pengaruh Lama Perendaman Dingin dan Konsentrasi Bahan Pengawet Terhadap Pengawetan Kayu Bayur (Pterospermum Javanicum) Menggunakan Pengawet Ekstrak Daun Mimba (Azadirachta Indica). Jurnal Hutan Tropika. 17(2): 221-228.
Nabila, N. J., Wulandari, F. tri, & Lestari, A. T. (2023). Pengawetan Kayu Mindi (Melia azedarach) Dengan Metode Perendaman Dingin Menggunakan Pengawet Boric Acid Equivalent (BAE). [Skripsi] UNRAM. Mataram. Indonesia.
Pangestu, H, Fakhri, & Kamaldi, A. (2020). Uji Keterawetan Kayu Karet (Hevea Brasiliensi Muell. Arg) Menggunakan Bahan Pengawet Biocide. Jurnal FTEKNIK, 7(2), 1–14.
Pangestuti, & Hardomo, A. (2016). Pengawetan Kayu Sengon Melalui Rendaman Dingin Menggunakan Pengawet Enbor SP Ditinjau Terhadap Sifat Mekanik. Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan, 18(1), 55–64.
Sadir, M. & Mirawati, B. (2024). Pengawetan bambu tali (Gigantochloa apus k) menggunakan metode perendaman panas. Jurnal Silva Samalas: Journal of Forestry and Plant Science, 7 (1), pp. 46-53.
Suhaendah, E., & Siarudin, M. (2014). Pengawetan Kayu Tisuk (Hibiscus Macrophyllus Roxb.) Melalui Rendaman Dingin Dengan Bahan Pengawet Boric Acid Equivalent. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 32(2), 103–110.
Sumaryanto, A., Hadikusumo, S. A., & Lukmandaru, G. (2013). Pengawetan Kayu Gubal jati Secara Rendaman Dingin Dengan Pengawet Boron Untuk Mencegah Serangan Rayap Kayu Kering (Cryptotermes cynocephalus Light.). Jurnal Ilmu Kehutanan, 7(2), 93–107.
Surata, I. K. (2007). Uji Coba Penanaman Duabanga (Duabanga moluccana Blume) Dengan Sistem Tumpangsari Di Rarung, Provinsi Nusa Tenggara Barat (Plantation Trial of Duabanga (Duabanga moluccana Blume) on Interrcopping System at Rarung, West Nusa Tenggara Province). Jurnal Penelitian Hutan Dan Konservasi Alam, 4(4), 365–376.
Vhanotank, A. (2021). Pengaruh Konsentrasi Boric Acid Equivalent Terhadap Pengawetan Kayu Bangsal (Engelhardia spicata Lechen. Ex Blume) Dengan Metode Rendaman Dingin. Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian. Universitas Mataram.
Wulandari, F. T., & Suastana, I. M. W. (2022). Sifat Fisika Kayu Rajumas (Duabanga moluccana Blume) Berdasarkan Arah Aksial Dan Arah Radial Dari Desa Sambik Elen Kabupaten Lombok Utara.