KERAGAMAN JENIS RAYAP PADA LAHAN PEMUKIMAN DENGAN BERBAGAI KELAS UMUR BANGUNAN
DOI:
https://doi.org/10.24259/perennial.v15i2.7637Keywords:
rayap, keragaman jenis, bangunan rumah, indeks Shannon Wiener (H’), metode Finding Colony dan Casual CollectionAbstract
Rayap adalah organisme yang telah banyak ditemukan di daerah pemukiman, menjadikan komponen kayu dalam bangunan rumah sebagai sumber makanan dan tempat tinggal dengan kondisi lingkungan yang sesuai. Sifatnya yang merusak menjadikan rayap sebagai salah satu organisme yang menyebabkan kerusakan pada bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman jenis rayap pada tiap kelas umur bangunan rumah yang berada pada wilayah perumahan. Tahapan penelitian ini meliputi: (1) Penentuan lokasi penelitian menggunakan metode purposive sampling; (2) Pengambilan, koleksi, dan pengawetan sampel menggunakan cara Finding Colony dan Casual Collection; (3) Pengamatan rayap dengan mengidentifikasi ciri morfologi; dan (4) Analisis data menggunakan indeks Shannon-Wiener (H’) untuk menghitung keragaman jenis rayap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman jenis rayap pada Perumahan Bumi Tamalanrea Permai terdiri atas 3 jenis, yaitu Microcerotermes serrula, Coptotermes sp., dan Schedorhinotermes sp. Tingkat keragaman jenis rayap pada tiap kelas umur bangunan tergolong rendah dimana keragaman jenis rayap pada kelas umur bangunan <8 tahun bernilai 0, umur bangunan 8-16 tahun bernilai 0,39 dan >16 tahun bernilai 0,43. Pada keseluruhan titik lokasi, jenis rayap yang paling sering ditemukan adalah Microcerotermes serrula.References
Bakti, D. (2004). Pengendalian rayap Coptotermes curvignathus Holmgren menggunakan nematoda Steinernema carpocapsae Weiser. dalam skala laboratorium. Jurnal Natur Indonesia, 6(2), 81–83.
Beccaloni, G., & Eggleton, P. (2013). Order Blattodea. Zootaxa, 3703(1), 46–48. https://doi.org/10.11646/zootaxa.3703.1.10
Donovan, S. E., Jones, D. T., Sands, W. A., & Eggleton, P. (2000). Morphological phylogenetics of termites (Isoptera). Biological Journal of the Linnean Society, 70, 467–513.
Fatawi, Z. (2002). Studi keanekaragaman serangga tanah (Epifauna) pada berbagai ketinggian di lereng gunung Ijen Kabupaten Banyuwangi. Universitas Negeri Malang.
Krishna, K., Grimaldi, D. A., Ekrishna, V., & Engel, M. S. (2013). Treatise on the Isoptera of the world. (Bulletin of the American Museum of Natural History, no. 377). United States: American Museum of Natural History.
Nandika, D., Rismayadi, Y., & Diba, F. (2003). Rayap : biologi dan pengendaliannya (H. J. P., Ed.). Surakarta: Muhammadiyah University Press.
Safaruddin. (1994). Kerugian Ekonomi Akibat Serangan Rayap Pada Bangunan Perumahan di Dua Wilayah DKI Jakarta (Kotamadya Jakarta Barat dan Jakarta Timur). Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Savitri, A., Martini, & Yuliawati, S. (2016). Keanekaragaman Jenis Rayap Tanah dan Dampak Serangan Pada Bangunan Rumah di Perumahan Kawasan Mijen Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(1), 100–105.
Sornnuwat, Y., Vongkaluang, C., & Takematsu, Y. (2004). A systematic key to termites of Thailand. Kasetsart Journal Natural Science, 38(3), 349–368.
Su, N.-Y., & Scheffrahn, R. (2007). Termites as Pests of Buildings. In T. Abe, D. E. Bignell, & H. Masahiko (Eds.), Termites: Evolution, Sociality, Symbioses, Ecology (pp. 437–453). https://doi.org/10.1016/B978-0-7506-8069-1.50021-0
Suin, N. M. (2012). Ekologi Hewan Tanah. Bandung: Bumi Aksara.
Syaukani. (2013). Termites Species Richness and Distribution at Residential Area In PT Arun LNG. Jurnal Natural, 13(1), 43–49.
Takematsu, Y., Yoshimura, T., Yusuf, S., Yanase, Y., Kambara, K., Tashiro, A., … Vongkaluang, C. (2012). Termite assemlages in urban areas of south east asia: diversity and economic impacts. in: sustainable development and utilization of tropical forest resources. Kyoto. Japan.
Tho, Y. P., Kirton, L. G., & Malaysia., I. P. P. (1992). Termites of Peninsular Malaysia. Kepong, Kuala Lumpur: Forest Research Institute Malaysia.