ANALISIS PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PERSILANGAN SAPI MADURA DENGAN SAPI LIMOUSIN DI PULAU MADURA (The Development Analysis the Crossing of Madura x Limousin Cattle Implementation in Madura Island)

Authors

  • F. Kutsiyah 1Jurusan Ekonomi dan Bisnis Islam STAIN Pamekasan
  • Sholeh Sholeh Program Studi Produksi Ternak Fakultas Pertanian Universitas Madura Pamekasan
  • Moh. Zali Program Studi Produksi Ternak Fakultas Pertanian Universitas Madura Pamekasan
  • Yudi Heryadi Program Studi Produksi Ternak Fakultas Pertanian Universitas Madura Pamekasan

DOI:

https://doi.org/10.20956/jitp.v6i1.6285

Keywords:

Crossbreeding, madura cattle, limousin cattle, madura island

Abstract

This paper presents a description of performance and development of crossbreed (madura cattle x limousine cattle) implementation. The research method used survey, direct field observation and literature study (The results of previous research began in 1998 or for almost two decades since the program was applied). The location of research in the crossbreed central area of madura island such as Gili Iyang island (crossbreeding centre in Sumenep regency), Larangan and Kadur district fattening zone in Pamekasan regency), Camplong and Jrengik district in Sumenep regency; meanwhile Galis and Kokop district in Bangkalan regency. Data were analyzed by using descriptive statistic. The results showed that Madura Island was adaptive for first generation madrasin cows (G1) and not adaptive for G2 or G3. For the sustainability of Madura cattle population, inseminators are not allowed to inseminate crossing cattle with limousine straw

Downloads

Download data is not yet available.

References

Dinas Peternakan. 2014. Data Inseminasi Buatan tahun 2013 Kabupaten Sumenep, Sampang, Pamekasan dan Bangkalan. Disnak Bangkalan.

Diwyanto K dan I Inounu. 2009. Dampak Crossbreeding Dalam Program Inseminasi Buatan Terhadap Kinerja Reproduksi Dan Budidaya Sapi Potong. Wartazoa. 19:93-102.

Hardjosubroto W. 2002. Arah dan sasaran penelitian dan pengembangan sapi potong di Indonesia: Tinjauan dari segi pemuliaan ternak. Disampaikan dalam acaraWorkshop Sapi Potong. Malang, 11 – 12 April 2002.Puslitbang Peternakan, Bogor.

Hartatik T, DA Mahardika, TSM Widi, dan E Baliarti. 2009.Karakteristik Dan Kinerja Induk Sapi Silangan Limousin-Madura DanMadura Di Kabupaten Sumenep Dan Pamekasan. Buletin Peternakan. 33: 143-147.

Kaiin EM. M Gunawan dan B Tappa. 2007. Aplikasi IB dengan sperma hasil pemisahan di Sumatra Barat. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.

Kutsiyah F, Kusmartono, dan T. Susilawati. 2003. Studi Komparatif Produktivitas antara Sapi Madura dan Persilangannya dengan Limousin di Pulau Madura. JITV. 8: 98-106.

Kutsiyah F, Rizsqina, AY Heryadi dan M Zali. 2014. Pembentukan Bangsa Baru Sapi Potong di Pulau Madura. Prosiding Seminar nasional Pembangunan Peternakan Indonesia Berbasis Riset Inovatif. 22-23 Oktober 2014. Program Stusi Peternakan Fakultas pertanian Universitas Sebelas maret, Surakarta.pp:2-6.

Kutsiyah F, T Prasetyanto, MW. Trisungkono, dan Nuriman. 2007. Evaluasi program persilangan sapi Madura di Pulau Madura. Jurnal Balitbang, Pamekasan. 1:23-36.

Kutsiyah F. 2012a. Kelembagaan dan Pembibitan Sapi Potong di Pulau Madura. Karya Putra Darwati, Bandung.

Kutsiyah F. 2012b. Analisis Pembibitan Sapi Potong di Pulau Madura. Volume 22 nomor 3. Wartazoa. 113-126.

Kutsiyah F. 2014a. Pembibitan sapi Potong di Kabupaten Pamekasan. Paparan Rapat Koordinasi Pelestarian Sapi Lokal Madura. Bakorwil Pemerintahan dan Pembangunan Pamekasan. 25 November 2014.

Kutsiyah F. 2014b.Sapi Madura:Pembibitan, Budaya, & Ekonomi Kreatif. Makalah seminar regional Sapi Madura: pembibitan dan Ekonomi Kreatif. Fakultas Pertanian Program Studi Peternakan Universitas Madura. 15 Oktober 2014

Mardiyah E. 2006. Pemisahan Sperma Pembawa Kromosom X dan Y Sapi dengan Kolom Media Pemisah Albumin. Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian

Nurgiartiningsih VMA, G Ciptadi, Aryogi. dan DBWaluyo. (2008). Analysis of Productive Performans on Crossbred Cattle (F1) of Local Indonesian Breed with Exotic Breed In Proc 13Th AAAP Animal Science Congress. page 46.

Nurgiartiningsih VMA. 2010. Sistem Breeding Dan Performans Hasil Persilangan Sapi Madura Di Madura. J. Ternak Tropika. 11: 23-31

Philipsson J, JEO Rege and AM Okeyo 2006. Sustainable breeding programmmes for tropical farming systems. International Livestock Research Institute (ILRI). Kenya.

Winarso B. 2014. Realisasi Kegiatan Program Daerah dalam Pengembangan Pembibitan Sapi Potong Guna Mendukung Swasembada Daging Nasional. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan.14: 111-123.

FAO (Food and Agriculture Organization), 2000. World Watch List for Domestic Animal Diversity, third ed., Rome, Italy. Online<http://www.fao.org/dad-is/>.

Garrick, D.G., Ruvinsky, A., 2014. The Genetics of Cattle, second ed. CABi, Wallingford, Oxfordshire, United Kingdom, pp. 475–492.

Rifai A, dan F Kutsiyah. 2012. Service per conception sapi Madura yang dikawinkan dengan sapi Limousin di Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan. Jurnal Ilmu-Ilmu Hayati. 9:33-39

Boden L A., H Auty, P Bessell, D Duckett, Jiayi Liu, A McKee, LA Sutherland, J Reynolds, C Kyle, BMC. Bronsvoort, IJ McKendrick. 2015. Scenario planning: The Future of the cattle and sheep industries in Scotland And their resiliency to disease. Preventive Veterinary Medicine 121: 353-364. j o ur na l ho me page: www.elsevier.com/locate/prevetmed

Downloads

Published

2019-04-22

Issue

Section

Articles