HARMONI DAN DISHARMONI SOSIAL ETNIS DI PERKOTAAN
Abstract
Latar hitoris menunjukkan bahwa Sudah tiga kali konflik antaretnik keturunan Tionghoa dengan penduduk setempat (Makassar) terjadi, khususnya di kota Makassar. Konflik itu pecah dengan modus perusakan properti milik para etnik keturunan Tionghoa. Dalam konflik itu, etnik keturunan Tionghoa selalu dirugikan, meskipun mereka tidak tahu menahu sebab musababnya. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa penyebab intensitas interaksi sosial antara etnik keturunan Tionghoa dengan etnik Makassar di tempat kerja lebih intensif
dibanding interaksi di tempat tinggal, menjelaskan faktor-faktor yang mendorong dan menghambat interaksi sosial antara etnik keturunan Tionghoa dengan etnik Makassar di lingkungan permukiman dan di tempat kerja, menganalisa pengaruh nilai budaya dalam interaksi sosial di lingkungan permukiman dan di tempat kerja, menganalisa konflik apa saja yang mempengaruhi atau menghambat interaksi sosial antara etnik keturunan Tionghoa dengan etnik Makassar di lingkungan permukiman dan di tempat kerja, sehingga terjadi harmoni dan disharmoni sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam mengumpulkan data digunakan observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi konflikasi hubungan komunal antara etnik Tionghoa dan etnik Makassar, adanya pola relasi di tempat kerja, sementara tokoh-tokoh masyarakat etnik Tionghoa dan Makassar memiliki peran besar dalam mendorong harmonisasi. Selain itu, juga ditemukan adanya faktor pendukung dan penghambat harmonisasi di Kota Makassar.
Kata Kunci: Harmoni, disharmoni, etnik Tionghoa, etnik Makassar, interaksi sosial, konflik, kegiatan komunal,
integrasi etnik, disintegrasi etnik