The Application of Duckweed Liquid Organic Fertilizer to Cell Populations in the Culture of Nannochloropsis oculata
DOI:
https://doi.org/10.35911/torani.v4i2.13707Keywords:
cell population growth, Duckweed, Nannochloropsis oculata, POCAbstract
Nannochloropsis oculata is one of the single-celled microalgae that has been commonly cultured in the marine fish culture sector as zooplankton feed which has high nutritional content. To support growth and reproduction, the availability of nutrients in N. oculata culture media needs to be considered. This study aims to determine the effect of the best liquid organic fertilizer (POC) duckweed (L. minor) on cell population growth in N. oculata culture. The method used in this research is an experimental method using Completely Randomized Design (CRD) with 5 treatments, namely P0 (TSP 10 mg + ZA 40 mg + urea 45 mg) as a control treatment, P1 (POC duckweed 5%), P2 (POC duckweed 10%), P3 (POC duckweed 15%), and P4 (POC duckweed 20%) were repeated 3 times in each treatment. The initial density of N.oculata cells was 2 x 106 cells/ml in a culture media volume of 1000 ml. Growth was observed every day for 14 days. The results showed that the POC concentration of 10% duckweed can be used as an alternative to inorganic fertilizers (TSP, ZA, and urea) because it can increase cell population growth by 30.92 ± 1.84 cells/ml at the peak of the exponential phase, as well as the value of the growth rate. cells 0.38 ± 0.03 cells / ml / day and cell generation time of 43.88 ± 3.24 hours were not significantly different (p> 0.05) with P0 treatment (TSP, ZA, and urea). The range of water quality parameters in the culture media during the study were temperature 25-33oC, pH 4.89-8.40, salinity 25-38.33 ppt, and DO 4.07-7.27 ml / l. The measured value of water quality in culture media was still within the tolerance limits of N. oculata cells so that cells could still grow and divide.
References
Afriza, Z., G. Diansyah, dan AI. Sunaryo. (2015). Pengaruh Pemberian Pupuk Urea (CH4N2O) dengan Dosis Berbeda Terhadap Kepadatan Sel dan Laju Pertumbuhan Porphyridium sp. pada Kultur Fitoplankton Skala Laboratorium. Maspari Journal. 7(2): 33-40.
Ahmadi, M., D. Ferdiansyah., dan Endang T.W. (2019). Pengaruh Penggunaan Pupuk Cair Azolla pinnata terhadap Kepadatan Spirulina sp. pada Kultur Skala Intermediate. Prosiding SEMNASDAL (Seminar Nasional Sumber Daya Lokal) II. Prodi Ilmu Perikanan Fakultas Pertanian UIM Pamekasan. 100-109 hlm.
Arfah, Y., Nunik C., dan Alis M. (2019). Pengaruh Konsentrasi Pupuk Urea terhadap Pertumbuhan Populasi Sel Nannochloropsis sp. Jurnal Kelautan. 12(1): 45-51.
Arrokhman, S., Nurlita A., dan Dewi H. (2012). Survival Rate Ikan Bawal Bintang (Trachinotus blochii) dalam Media Pemeliharaan Menggunakan Rekayasa Salinitas. Jurnal Sains dan Seni ITS. 1(1): 32-35.
Astrid, T.S., Rahardja B.S., dan Masithah E.D. (2013). Pengaruh Konsentrasi Pupuk Lemna minor terhadap Populasi Dunaliella salina. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 5(1): 61-66.
Boroh, R. (2012). Pengaruh Pertumbuhan Chlorella sp. pada Beberapa Kombinasi Media Kultur. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin. Makassar. 53 hlm.
Durmaz, Y., and Erbil G.C. (2017). Effect of Light Path Length of Tubes on Growth Rate of Nannochloropsis oculata Using Industrial Scale Tubular Photobioreactor in the Marine Hatchery. Fresenius Environmental Bulletin. 26(7): 4783-4789.
Ermavitalini, D., Sumarni D., Sri N., dan Triono B. S. (2019). Pengaruh Kombinasi Cekaman Nitrogen dan Fotoperiode terhadap Biomassa, Kandungan Kualitatif Triasilgliserol dan Profil Asam Lemak Mikroalga Nannochloropsis sp. Jurnal Akta Kimia Indonesia. 4(1): 32-49.
Fadilah, Umi., I Made Mahaputra Wijaya, dan N. Semadi Antara. (2018). Studi Pengaruh pH awal Media dan Lama Fermentasi pada Proses Produksi Etanol dari Hidrolisis Tepung Biji Nangka dengan Menggunakan Saccharomycess cerevisiae. e-Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri. 6(2): 92-102.
Fery, R.A., Syafruddin N., dan Sofyan H.S. (2020). The Effect of Ammonium Sulphate (ZA) Fertilizer Concentration on ohe Growth of Microalga Population (Nannochloropsis oculata). Asian Journal of Aquatic Sciences. 3(2): 94-102.
Indriana, N., Wa I., M. Idris., Ruslaini., L.O Baytul A., dan L.O. Muhammad A. (2020). Pengaruh Konsentrasi Pupuk Organik Cair Lemna (Lemna minor) yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Mikroalga Chlorella vulgaris. Jurnal Ilmiah Jurusan Budidaya Perairan. 5(1): 1-12.
Jadid, R., Irma D., dan Nurfadillah. (2017). Penambahan Air Kelapa pada Media Pertumbuhan Populasi Nannochloropsis sp. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah. 2(1): 113-118.
Juniantari, N.K.E., A.A.Md. Dewi A., dan Ida B.W.G. (2015). Pengaruh Jenis Media terhadap Pertumbuhan Nannochloropsis sp. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri. 3(2): 1-9.
KEPMEN LH [Keputusan Menteri Lingkungan Hidup]. (2004). Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. 51 tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut. Jakarta. 13 hlm.
Kurniastuty, J.D. (1995). Kepadatan Populasi Alga Dunaliella sp. pada Media Kultur yang Berbeda. Lampung: Balai Budidaya Laut. Buletin Budidaya Laut No 9.
Kusriningrum, R.S. 2010. Perancangan Percobaan. Pusat Penerbitan dan Percetakan Unair. Surabaya. 274 hlm.
Leksono, A.W., Dian M., dan Indah A.Y. (2107). Penggunaan Pupuk Organik Cair Hasil Fermentasi dari Azolla pinnata terhadap Kepadatan Sel Spirulina sp. Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan. 12(1): 56-65.
Maynardo, J.J., Veena D., Jeevan R.R., and Rajesh R. (2015). The Optimization of Light Intensity and Drying Temperature on Lipid Content of Microalgae Nannochloropsis oculata. Journal of Engineering Science and Technology. 1(2): 112-121.
Mukhlis, A., Zaenal A., Abidin, dan Ibadur R. (2017). Pengaruh Konsentrasi Pupuk Ammonium Sulfat terhadap Pertumbuhan Populasi Sel Nannochloropsis sp. Jurnal Ilmiah Ilmu Biologi. 3(3): 149-155.
Nisa, K., Saberina H., dan Syarifriadiman. (2020). Pengaruh salinitas Berbeda terhadap Kepadatan dan Kandungan Karotenoid Dunaliella salina. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 24(1): 27-35.
Nurfadillah., Damar, A., dan Adiwilaga, E. M. (2012). Komunitas Fitoplankton di Perairan Danau Laut Tawar Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh. Depik. 1(2): 93-98.
Ochtreeani, A.M., Supriharyono, dan Prijadi S. 2014. Pengaruh Perbedaan Jenis Pupuk terhadap Pertumbuhan Nannochloropsis sp. Dilihat dari Kepadatan Sel dan Klorofil-α pada Skala Semi Massal. Dipenegoro Journal of Maquares. Vol. 3 (2): 102-108.
Paes, C.R., Faria G.R., Tinoco N.A., Castro D.J., Barbarino E., and Lourenço S.O. (2016). Growth, Nutrient Uptake and Chemical Composition of Chlorella sp. and Nannochloropsis oculata Under Nitrogen Starvation. Latin American Journal of Aquatic Research. 44(2): 275-292.
Rahmadan, R.Y. (2019). Pertumbuhan Nannochloropsis oculata yang Dikultur Menggunakan Pupuk Limbah Cair Tahu. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga. Surabaya. 115 hlm.
Ru’yatin, I.S., Rohyani, dan L. Ali. (2015). Pertumbuhan Tetraselmis dan Nannochloropsis pada Skala Laboratorium. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia. 1(5): 296-299.
Suriawiria, Unus. 1986. Pengantar Mikrobiologi Umum. Angkasa. Bandung. 238 hlm.
Susanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Kanisius. Yogyakarta. 218 hlm.
Viqran, Zaenal A., dan Alis M. 2018. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Guano dengan Konsentrasi yang Berbeda terhadap Laju Pertumbuhan Spirullina sp. Jurnal Perikanan. 8(2): 58-65.
Wibowo A. L., Mutiara D., dan Anggraini I. Y. (2017). Penggunaan Pupuk Organik Cair Hasil Fermentasi dari Azolla Pinnata Terhadap Kepadatan Sel Spirulina sp. Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan. 12(1): 56-65.
Widyaningrum, N.F., Bambang S.M., dan Bagus H. (2013). Studi Eksperimental Fotobioreaktor Photovoltaic untuk Produksi Mikroalga (Nannochloropsis oculata). Jurnal Bioproses Komoditas Tropis. 1(2): 30-38.
Yulina., Wa I., dan Muhaimin H. (2020). Pengaruh Konsentrasi Pupuk Organik Cair dari Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) yang Berbeda terhadap Pertumbuhan dan Kandungan Protein Chlorella vulgaris. Jurnal Ilmiah Jurusan Budidaya Perairan. 5(1): 34–42.
