Condition and Management Strategy of Coral Ecosystem in Kedindingan Island, Bontang City

Authors

  • Andriyanto Samin Universitas Mulawarman
  • Mustakim Mustakim Universitas Mulawarman
  • Fitryana Fitryana Universitas Mulawarman
  • Iwan Suyatna Universitas Mulawarman
  • Andi Nikhlani Universitas Mulawarman
  • Etik Susilowati Ningsih Universitas Mulawarman

DOI:

https://doi.org/10.35911/torani.v7i1.28282

Keywords:

coastal, coral, kedindingan Island, management, strategies

Abstract

Kedindingan Island is one of the Marine Conservation areas in East Kalimantan Province with rich natural resource. This study aims to determine the extent of coral distribution and health, determine the health condition of live coral cover and to formulate management strategies in Kedindingan Island for the realization of sustainable coral management. The results of the analysis using Landsat 8 imagery showed live coral was 55.44 Ha in 2015 and 48.06 Ha in 2022. Love coral cover in stations 1,2, and 4 were in good category i.e. 52,53$, 53,6%, and 60,34%, respectively . whilst in station 3  31,34% was moderate category. There are three priority management strategies for coral ecosystem management in Kedindingan Island, the first is to create a team in each region consisting of policy makers, academics, and the community, the second is to increase the role of NGOs and local communities in monitoring and supervising coral ecosystems, and the third is to improve management and develop rehabilitation methods and monitor corals regularly in Kedindingan Island.

References

Bachtiar, I. (2003). Reproduksi seksual karang Sclerectinia. Jurnal Biota, 8(3), 131-134.

Bai'un, N. H. (2021). Keanekaragaman makrozoobentos sebagai indikator kondisi perairan di ekosistem mangrove Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Journal of Fisheries and Marine Research, 227-238.

BIG. (2014). Pedoman Teknis Pengumpulan dan Pengolahan Data Geospasial Habitat Dasar perairan laut Dangkal. Jakarta: Badan Informasi Geospasial.

Dahuri,R. (2003). Keanekaragaman Hayati Laut. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Dedi. (2017). Hubungan parameter lingkungan terhadap gangguan kesehatan karang di Pulau Tunda - Banten. Jurnal Kelautan Nasional, 105-106.

Dinas Perikanan dan Kelautan Kaltim. (2020, Februari). Dokumen Final, Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K). Samarinda: Provinsi kalimantan Timur.

Fadillah, S. A. (2019). Ulasan hukum pidana sanksi pada terumbu karang rusak. Jurnal Lex Scientia Law Review, 219-226.

Firihu, M. Z., Variani, V. I., Sudarsono, Nurjannah, I., & Takwir, A. (2022). Rehabilitasi Ekosistem Terumbu Karang Menggunakan Metode Rangka Spider-Web. Jurnal Meambo, 48-55.

Giyanto;. (2013). Metode Transek Foto Bawah Air untuk Penilaian Kondisi Terumbu karang. Oseana.

Hamuna, B., Paulangan, Y. P., & Dimara.L. (2015). Kajian Suhu Permukaan Laut Menggunakan Data Satelit Aqua-MODIS di Perairan jayapura. Jurnal Imu Perairan, Pesisir dan Perikanan, 4(3);160-167.

I.Patty, S., & Nebuchadnezzar. (2018). Kondisi suhu, salinitas, pH dan oksigen terlarut di perairan terumbu karang Ternate, Tidore dan sekitarnya. Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan, 1(2), 1-10.

Kamagi, J. W., Djamali, R., Towoliu, R. D., & Polii, A. (2022). Tingkat kesehatan karang berdasarkan coral health chart di tiga daerah penyelaman di Taman Nasional Bunaken. Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan, 6(3), 205-216.

Kohler, K., & Gill, M. (2006). Coral Point Count with Excel extensions (CPCe) : a visual basic program for the determination of coral and substrate coverage using random point count methodology. Comput Geosci.

Kuncahyo, I., Pribadi, R., & Pratikto, I. (2020). Kompisisi dan Tutupan Kanopi Vegetasi Mangrove di Perairan Bakauheni Kabupaten Lampung Selatan. Journal of Marine Research, 444-452.

Lince Septiani Inggeni, e. a. (2021). Analisis dampak kerusakan terumbu karang pada ekonomi dan sosial masyarakat di Desa Perea. Journal of Scientech Research, 6(2), 139-149.

Malik, A., Minsaris, L. A., & Anzani, L. (2023). Pengaruh Perbedaan Modul Transplantasi Karang Terhadap Pertumbuhan Karang di Pulau Pramuka. Jurnal Juvenil, 90-103.

Marhaeni, B. (2019). Upaya meningkatkan peran masyarakat kampung laut Cilacap dalam merestorasi terumbu karang. Jurnal Prosiding Seminar Nasional dam Call for Papers, 9(1).

Mataburu, I. B. (2015, Maret). Identifikasi Kondisi Terumbu Karang Perairan Bagian Selatan Pulau Sepanjang, Kabupaten Sumenep Dengan Menggunakan Citra Landsat 8. Spatial Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, 21.

Muslih M., dan Fitri Nuaini Sekarsih. Terumbu Karang Dengan Menggunakan Landsat 8 Untuk Pariwisata Di Pulau Lemukutan Kalimantan Barat. 2023. Seminar Nasional Corisndo. 26-32

Nybakken, J. W. (1992). Biologi laut. Jakarta: Gramedia.

Peraturan Pemerintah. (2021). Peraturan pemerintah republik Indonesia No. 22 tentang penyelenggaraan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Ramadhan, M., Arifin, T., & Arlyza, I. 2018. Pengaruh Lokasi Dan Kondisi Parameter Fisika-Kimia Oseanografi Untuk Produksi Rumput Laut Di Wilayah Pesisir Kabupaten Takalar. Sulawesi Selatan. LIPI.

Renta, P. P. (2016). Struktur komunitas mangrove di desa Mojo Kabupaten Pemanlang Jawa Tengah. Jurnal Enggano, 1-10.

Reza P. Tinumbian, (2016). Penerapan prinsip ekowisata pada perancangan fasilitas pengelolaan ekosistem terumbu karang di Gili Trawangan. Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Universitas Brawijaya, 4(1).

Suhery, A. (2017). Indeks kerentanan ekosistem terumbu karang terhadap tumpahan minyak; kasus Pulau Pramuka dan Pulau Belanda di Kepulauan Seribu. Jurnal Ilmu Kelautan Tropis, Vol.9, No.1, Hlm 67-90.

Supriharyono. (2007). Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang. Jakarta: Djambatan.

Taufina, Faisal, & Lova, S. M. (2018). Rehabilitasi Terumbu Karang Melalui Kolaborasi Terumbu Buatan Dan Transplantasi Karang Di Kecamatan Bungus Teluk Kabung Kota Padang. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 730-739.

Thovyan, A.D., V. Sabariyah, D. Parenden. Persentase Tutupan Terumbu Karang Di Perairan Pasir Putih Kabupaten ManokwarI (Percent Cover Coral Reef at Pasir Putih Waters in Manokwari Regency). Jurnal Akuatik Indopasifik. 1(1), 67-69

Triwibowo, A. (2023). Strategi pengelolaan ekosistem terumbu karang di wilayah pesisir. Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan, 61-66.

Udi.P, & Nana, S. (2011). Manajemen Kualitas air pada kegiatan perikanan budidaya. Departemen Kelautan dan Perikanan Direktorat jendral Perikanan Budidaya Balai Budidaya Air Payau Takalar.

USGS. (2019). Retrieved Oktober 2019.https://www.usgs.gov/faqs/howlandsat-8-cirrus-band-9-used?qt-news_science_ products=0#qt-news_science_products .

Vina, A., Hamidun, M. S., & Ibrahim, M. (2021). Jambura Edu Biosfer Journal, 3(2), 74-81.

Webler, & Jakubowski. (2016). Mitigating Damaging Behaviors of Snorkelers to Coral Reefs in Puerto Rico Through a Pre-Trip Media Based Intervention. Biological Conservation, 197, 223–228.

Downloads

Published

2023-12-15

How to Cite

Samin, A., Mustakim, M., Fitryana, F., Suyatna, I., Nikhlani, A., & Ningsih, E. S. (2023). Condition and Management Strategy of Coral Ecosystem in Kedindingan Island, Bontang City. Torani Journal of Fisheries and Marine Science, 7(1), 1–16. https://doi.org/10.35911/torani.v7i1.28282