Analisis Kesesuaian Lahan Rehabilitasi Mangrove di Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan

Authors

  • Amran Saru Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin
  • Muh Nur Fitrah Pusat Penelitian dan Pengembangan Wilayah, Tata Ruang dan Informasi Spasial, Universitas Hasanuddin
  • Ahmad Faizal Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin

DOI:

https://doi.org/10.35911/torani.v1i1.3792

Abstract

Mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir yang sangat penting karena memiliki fungsi ekologis serta ekonomis bagi masyarakat pesisir. Saat ini hutan mangrove mengalami kerusakan dari tekanan yang berat akibat pertumbuhan penduduk. Untuk mengurangi kerusakan mangrove maka perlu dilakukan upaya rehabilitasi mangrove. Penelitian ini bertujuan menganalisis dan memetakan kesesuaian lahan untuk mengrove di Kecamatan Bontoa. Manfaat dari penelitian yaitu memberikan informasi tentang analisis kesesuaian lahan untuk rehabilitasi mangrove. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2011. Metode yang digunakan adalah metode survey lapangan dengan parameter kondisi arus, pasang surut, gelombang, suhu, salinitas, kondisi substrat dan kemiringan lereng. Data dianalisis dengan metode skoring dan diplot berdasarkan peta. Hasil penelitian menunjukkan dua kategori kesesuaian yaitu sesuai dan cukup sesuai. Untuk jenis sesuai didapatkan jenis Rhizophora  spp, Avicennia  spp, Sonneratia alba , S. caseolaris , Bruguiera parvilofa  dan B. Xesangula . Sementara kategori cukup sesuai dari jenis B. gymnorhiza . Kondisi mangrove yang dapat direhabilitasi di Desa Ampelkale sebesar 55,375 ha, Desa Pajukuang 6,636 ha, dan Desa Bontobahari 16,011 ha.

Kata kunci : kesesuaian lahan dan rehabilitasi ekosistem mangrove

References

Anonim. 2003. Strategi Nasional Pengelolaan Mangrove di Indonesia. Buku II Mangrove di Indonesia (Draft Revisi) Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Asri N. 2008. Studi Kesesuaian Lahan Unt°uk Penanaman Mangrove Ditinjau Dari Kondisi Oseanografi Di Muara Sungai Pangkajene Kabupaten Pangkep. Skripsi. Program Studi Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin. Makassar.

Bengen DG. 2004. Sinopsis: Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut serta Prinsip Pengelolaanya. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Bengen DG. 2004. Pedoman Teknis. Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. PKSPL-IPB. Bogor

Dahuri R, Rais J. Ginting SP dan Sitepu MJ. 1996. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. PT. Pradya Paramita. Jakarta.

Dinas Perikanan, Kelautan dan Peternakan Kabupaten Maros. 2010. Laporan Statistik Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kabupaten Maros 2009-2010. Maros.

Djurdjani. 1998. Konsep Pemetaan. PUSPICS- Fakultas Geografi UGM. Yogyakarta

Erwin. 2005. Studi Kesesuaian Lahan Untuk Penanaman Mangrove Ditinjau Dari Kondisi Fisika Oseanografi Dan Morfologi Pantai Pada Desa Sanjai – Pasi Marannu, Kab. Sinjai. Skripsi. Program Studi Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin. Makassar.

Hutabarat S dan Evans SM. 1984. Pengantar Oseanografi. Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Hardwinarto S. 2008. Faktor Penopang Keberhasilan Penanaman Mangrove. http://www.pmdmahakam.org [Akses 12 januari 2011].

Kusmana C. 2003. Teknik Rehabilitasi Mangrove. Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Lukiyanto. 1996. Studi Laju Sedimentasi di Kawasan Muara Sungai Jeneberang, Kotamadya Ujung pandang. Program Studi Ilmu dan Teknologi Kelautan, Universitas Hasanuddin. Ujung Pandang.

Noor YR, Khazali M, Suryadiputra. 1999. Panduan Mengenai Hutan Mangrove di Indonesia. Ditjen PKA. Jakarta.

Nontji A. 2002. Laut Nusantara. Djambatan Lembaga Oseanologi Nasional–LIPI. Jakarta.

Nybakken JW. 1992. Biologi Laut. Suatu Pendekatan Ekologis. Gramedia. Jakarta.

MacNae W. 1968. A General Account of the Fauna and Flora of Mangrove Swamps and Forests in the Indo-West-Pacific Region. Adv. Mar. Biol., 6: 73-270.

Muhamaze. 2008. Introduction to Mangrove Ecosystem (Mengenal Ekosistem Mangrove). http://www.google.com. [Akses 3 januari 2011]

Saru A. 2011. The Analysis Model of Continuitas Mangrove Ecosystem in Estuary Pangkajene Pangkep Regency. Seminar Nasional Perikanan VII UGM. Yogyakarta.

Selamat MB. 2002. Penuntun Praktikum Sistem Informasi Geografis. Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Suriamihardja DA, Sakka dan Massinai A. 1998. Studi Of Siwa Oceanographic Condition. Collaborative Enviromental Project in Indonesia University Consortium on The Environment. Center for Environmental Study. Hasanuddin University. Makassar.

Tim Revisi Strategi Pengelolaan Mangrove di Indonesia. 2003. Strategi Pengelolaan Magrove di Indonesia. Buku II Mangrove di Indonesia. Edisi Revisi 2003.

Downloads

Published

2018-03-20

How to Cite

Saru, A., Fitrah, M. N., & Faizal, A. (2018). Analisis Kesesuaian Lahan Rehabilitasi Mangrove di Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan. Torani Journal of Fisheries and Marine Science, 1(1), 1–13. https://doi.org/10.35911/torani.v1i1.3792

Issue

Section

Articles