Valuasi total ekonomi hutan mangrove di Kawasan Delta Mahakam Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur

Delta Mahakam hutan mangrove Valuasi total ekonomi

Authors

  • Yuyun Wahyuni
    you2n_chan@yahoo.co.id
    Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Mulawarman, Indonesia
  • Eka Intan Kumala Putri Program Studi Pascasarjana Ekonomi Sumber daya Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB), Indonesia
  • Sahat MH Simanjuntak Program Studi Pascasarjana Ekonomi Sumber daya Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB), Indonesia

Downloads

Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis, yang didominasi oleh beberapa jenis pohon mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut pantai berlumpur. Aktivitas penebangan dan pengalihan fungsi hutan mangrove oleh masyarakat sekitar menyebabkan luasan hutan mangrove di Kawasan Delta Mahakam mengalami penurunan. Tujuan penelitian ini yaitu: untuk mengindentifikasi jenis dan fungsi ekosistem dari luasan hutan mangrove; menghitung nilai ekonomi total yang dihasilkan oleh hutan mangrove; mengkaji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap manfaat ekonomi yang diperoleh pada kawasan hutan mangrove Delta Mahakam, Kabupaten Kutai Kartanegara. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat empat tipe hutan mangrove yang dominan pada kawasan tersebut yaitu bakau (Rhizopora spp), api-api (Avicennia spp), pedada (Sonneratia spp) dan nipah (Nypa fructicans), dan mengalami penurunan fungsi (penahan abrasi, lapang pekerjaan, dan tempat tinggal) akibat berkurangnya luasan hutan mangrove. Hasil ini didukung dengan perhitungan nilai ekonomi total pada tahun 2012 sebesar Rp503.071.398.869,2. Faktorfaktor yang memengaruhi manfaat ekonomi hutan mangrove agar tetap lestari pada nilai rekreasi yaitu biaya perjalanan, umur, pekerjaan mahasiswa, dan jumlah tanggungan, sedangkan faktor yang memengaruhi keberadaan hutan mangrove yaitu pekerjaan (swasta dan mahasiswa) dan pendapatan, sementara faktor yang berpengaruh terhadap kelestarian bekantan yaitu pendapatan, asal dalam daerah dan luar daerah.