Etnoekologi Masyarakat Sekitar Taman Nasional Taka Bonerate dalam Pemanfaatan Kima Lubang (Tridacna crocea) dan Ikan Malaja (Siganus canaliculatus)
Downloads
Taman Nasional (TN) Taka Bonerate sebagai salah satu taman nasional laut di Indonesia merupakan sumber keanekaragaman hayati. Dua komoditas di TN Taka Bonerate, yaitu kima lubang dan ikan malaja, perlu dievaluasi potensi dan sebarannya akibat pemanfaatan oleh masyarakat sekitar yang ditengarai telah melebihi ketersediaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji etnoekologi masyarakat dalam pemanfaatan kima lubang (Tridagna crocea) dan ikan malaja (Siganus canaliculatus) di TN Taka Bonerate. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara, observasi lapang, dan studi pustaka. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan kima lubang oleh masyarakat sebagian besar untuk pemenuhan kebutuhan sendiri (subsisten). Adapun pemanfaatan ikan malaja dilakukan masyarakat dengan tujuan niagawi, karena ada permintaan pasar, baik segar maupun kering.
Ahmadin. (2009). Ketika Lautku Tak Berikan Lagi. Makassar: Rayhan Intermedia.
Badan Pusat Statistik. (2009). Kabupaten Kepulauan Selayar dalam Angka. Selayar: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Selayar.
Balai Taman Nasional Taka Bonerate. (2009a). Taman Nasional Taka Bonerate. Diunduh dari http://www.tntakabonerate.com/?page_id=5 1 pada 7 April 2014.
Balai Taman Nasional Taka Bonerate. (2009b). Laporan Kegiatan Pembentukan Kelompok Masyarakat Peduli Kima Tahap Pertama. Selayar: Balai Taman Nasional Taka Bonerate dan Coral Reef Rehabilitation and Management Program (Coremap).
Coremap. (2010). Kima Lubang. Diunduh dari http://www.coremap.or.id tanggal 22 Januari 2010.
Dahuri, R., J. Rais, SP. Ginting dan MJ. Sitepu. (2001). Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Jakarta: Pradnya Paramita.
Dewi, I.N. (2010). Potensi Konflik pada Pembangunan Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung. Prosiding Balai Penelitian Kehutanan Makassar. Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi. Bogor.
Ferse, SCA., L. Knittweis, G. Krause, A. Maddusila, M. Glaser. (2012). Livelihoods of Ornamental Coral Fishermen in South Sulawesi/Indonesia: Implications for Management. Coastal Management, 40:525-555.
Fishbase. (2010). Siganus canaliculatus (Park, 1797). Diunduh pada 7 April 2014 dari http://www.fishbase.org/summary/4456
Handayani dan E. Gunaisah. (2011). Kajian Perempuan Pesisir dalam Mendukung Konservasi Sumber Daya Pesisir di Kabupaten Raja Ampat. Jurnal Akuatika, 2 (1),12-25.
Hilmanto, R. (2010). Etnoekologi. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Hutomo, M dan MK. Moosa. (2005). Indonesian Marine and Coastal Biodiversity: Present Status. Indian Journal of Marine Sciences. 34(1), 88-97
Jalaluddin dan Ambeng. (2005). Analisis Logam Berat (Pb, Cd, dan Cr) pada Kerang Laut (Hiatula chinensis, Anadara granosa dan Marcia optima). Jurnal Marina Chimica Acta, Oktober 2005, 6 (2), 17-20.
Kadir, AW., SA. Awang, RH Purwanto, E. Poedjirahajoe. (2013). Analisis Stakeholder Pengelolaan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 20 (1), 11-21.
Kusnadi. (2002). Konflik Sosial Nelayan. Kemiskinan dan Perebutan Sumber Daya Perikanan. Yogyakarta: LKiS.
Kusnadi. (2009). Keberdayaan Nelayan dan Dinamika Ekonomi Pesisir. Kerja sama antara Pusat Penelitian Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Yogyakarta: Lembaga Penelitian, Universitas Jember dan Penerbit Ar-Ruzz Media.
Marsuki, ID, B. Sadarun dan RD. Palupi. (2013). Kondisi Terumbu Karang dan Kelimpahan Kima di Perairan Pulau Indo. Jurnal Mina Laut Indonesia, 1 (1), 61-72.
Mulyadi, M. (2013). Pemberdayaan Masyarakat Adat dalam Pembangunan Kehutanan (Studi Kasus Selatan). Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan. 10 (4), 224-234.
Ristianasari, P. Muljono dan DS. Gani. (2013). Dampak Program Pemberdayaan Model Desa Konservasi terhadap Kemandirian Masyarakat: Kasus di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Lampung. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 10 (3), 173-185.
Rusmin, O. (2005). Bekerja Bersama Berperan Setara: Kemitraan dalam Penanggulangan Abrasi di Desa Paopeje Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Antropologi Indonesia. 29 (3), 289-299.
Sala, R., Y. Kabera dan V. Rumereb. (2011). Destructive Fishing in Coremap II Area, Raja Ampat. Journal of Indonesia Coral Reefs, 1(1), 30-40.
Spradley, JP. (1997). Metode Etnografi. Yogyakarta: PT Tiara Wacana.
Susanto. E dan AS. Fahmi. (2012). Senyawa Fungsional dari Ikan: Aplikasinya dalam Pangan. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 1(4), 95-102.
Usman, H dan Akbar, PS. (2006). Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.