Response of Landuse Change on Hydrological Characteristics of Way Betung Watershed - Lampung

Karakteristik hidrologi penggunaan lahan model SWAT DAS Way Betung

Authors

  • Zaenal Mubarok
    zain.almubarok58@gmail.com
    Program Studi Ilmu Pengelolaan DAS, Pascasarjana IPB, Indonesia
  • Kukuh Murtilaksono Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian IPB, Indonesia
  • Enni Dwi Wahjunie Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian IPB, Indonesia

Downloads

Perubahan penggunaan lahan akibat peningkatan jumlah penduduk dari 114.973 pada tahun 2007 menjadi 134.792 pada tahun 2012 (meningkat 14,70%) berpengaruh terhadap karakteristik hidrologi DAS Way Betung. Model hidrologi SWAT (Soil and Water Assesment Tools) dapat memprediksi karakteristik hidrologi DAS yang dipengaruhi oleh perubahan penggunaan lahan. Tujuan penelitian adalah: 1) mengkaji pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap karakteristik hidrologi DAS Way Betung; 2) menyusun rekomendasi penggunaan lahan terbaik di DAS Way Betung. Aplikasi model SWAT digunakan untuk mensimulasi perubahan penggunaan lahan DAS Way Betung. Pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap karakteristik hidrologi berupa total air sungai pada tahun 2001, 2006, dan 2010 masing-masing sebesar 874,66 mm, 1.047,70 mm, dan 774,04 mm. Nilai koefisien aliran permukaan (C) di tiga tahun masing-masing sebesar 0,16, 0,31, dan 0,23, sedangkan nilai koefisien regim sungai (KRS) berturut-turut sebesar 30,65, 66,25, dan 53,57. Penerapan agroteknologi pada lahan pertanian dan pengembalian fungsi kawasan hutan (skenario 4) memberikan respons terbaik terhadap karakteristik hidrologi berupa total air sungai sebesar 709,69 mm dengan C sebesar 0,14, sedangkan nilai koefisien regim sungai (KRS) sebesar 34,66.