Response of Landuse Change on Hydrological Characteristics of Way Betung Watershed - Lampung
Downloads
Perubahan penggunaan lahan akibat peningkatan jumlah penduduk dari 114.973 pada tahun 2007 menjadi 134.792 pada tahun 2012 (meningkat 14,70%) berpengaruh terhadap karakteristik hidrologi DAS Way Betung. Model hidrologi SWAT (Soil and Water Assesment Tools) dapat memprediksi karakteristik hidrologi DAS yang dipengaruhi oleh perubahan penggunaan lahan. Tujuan penelitian adalah: 1) mengkaji pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap karakteristik hidrologi DAS Way Betung; 2) menyusun rekomendasi penggunaan lahan terbaik di DAS Way Betung. Aplikasi model SWAT digunakan untuk mensimulasi perubahan penggunaan lahan DAS Way Betung. Pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap karakteristik hidrologi berupa total air sungai pada tahun 2001, 2006, dan 2010 masing-masing sebesar 874,66 mm, 1.047,70 mm, dan 774,04 mm. Nilai koefisien aliran permukaan (C) di tiga tahun masing-masing sebesar 0,16, 0,31, dan 0,23, sedangkan nilai koefisien regim sungai (KRS) berturut-turut sebesar 30,65, 66,25, dan 53,57. Penerapan agroteknologi pada lahan pertanian dan pengembalian fungsi kawasan hutan (skenario 4) memberikan respons terbaik terhadap karakteristik hidrologi berupa total air sungai sebesar 709,69 mm dengan C sebesar 0,14, sedangkan nilai koefisien regim sungai (KRS) sebesar 34,66.
Arnold, J.G., J.R. Kiniry, R. Srinivasan, J.R. Williams, E.B. Haney, and S.L. Neitsch. (2011). Soil and Water Assessment Tool: Input/Output File Documentation Version 2009. Texas: Agricultural Research Service and Texas AgriLife Research.
Arsyad, S. (2010). Konservasi Tanah dan Air. Edisi 2 cetakan 2. Bogor: IPB Press.
Asdak, C. (2010). Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: UGM Press.
Indarto. (2010). Hidrologi Dasar Teori dan Contoh Aplikasi Model Hidrologi. Edisi 1 cetakan 2. Jakarta: Bumi Aksara.
[BPS] Badan Pusat Statistik. (2013). Kota Bandar Lampung Dalam Angka 2013. Bandar Lampung: BPS Kota Bandar Lampung.
[Dephut] Departemen Kehutanan. (2009). Peraturan Dirjen RLPS No.P.04/V-SET/2009 tentang Pedoman Monitoring dan Evaluasi Daerah Aliran Sungai. Jakarta: Dirjen RLPS.
Junaidi, E., dan S.D. Tarigan. (2012). Penggunaan Model Hidrologi SWAT (Soil and Water Assesment Tool) dalam Pengelolaan DAS Cisadane. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 9 (3), 221-237.
Junaidi, E. (2009). Kajian Berbagai Alternatif Perencanaan Pengelolaan DAS Cisadane Menggunakan Model SWAT [Tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Mulyana, N. (2012). Analisis Luas Tutupan Hutan Terhadap Ketersediaan Green Water dan Blue Water Di Sub DAS Gumbsa dan Sub DAS Cisadane Hulu dengan aplikasi Model SWAT [Disertasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Nash, J.E., and J.V. Sutcliffe. (1970). River Flow Forecasting Through Conceptual Models Part I – Discussion of Principles. Journal of Hydrologi, 10 (3): 282-190
Pawitan, H. (2006). Perubahan Penggunaan Lahan dan Pengaruhnya terhadap Hidrologi DAS. Bogor: Laboratorium Hidrometeorologi FMIPA, IPB.
Rosnila. (2005). Perubahan Penggunaan Lahan dan Pengaruhnya terhadap Keberadaan Situ (Studi Kasus Kota Depok) http://www.geocities.com, diakses tanggal 9 September 2013.
Rustiadi E, S. Saefulhakim, dan D.R. Panuju. (2009). Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Jakarta: Crestpent Press dan Yayasan Obor Indonesia.
Santhi, C., R. Srinivasan, J.G. Arnold, and J.R. Williams. (2006). A modelling approach to evaluate the impacts of water quality management plans implemented in a watershed in Texas. Environmental Modelling & Software, 21, 1141-1157.
Yustika, R.D. (2013). Pengelolaan Lahan Terbaik Hasil simulasi Model SWAT Untuk Mengurangi Aliran Permukaan Di Sub DAS Ciliwung Hulu [Disertasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Yustika, R.D., S.D. Tarigan, Y. Hidayat, dan U. Sudadi. (2012). Simulasi Manajemen Lahan di DAS Ciliwung Hulu Menggunakan Model SWAT. Informatika Pertanian, 21 (2), 71-79.
Yuwono, S.B. (2011). Pengembangan Sumberdaya Air Berkelanjutan DAS Way Betung Kota Bandar Lampung [Disertasi] Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.