Model peningkatan kapasitas petani dalam pengelolaan hutan rakyat: Studi di Desa Ranggang, Kalimantan Selatan

Authors

  • Idin Saepudin Ruhimat Balai Penelitian Teknologi Agroforestry

DOI:

https://doi.org/10.18330/jwallacea.2015.vol4iss1pp11-21

Keywords:

Kapasitas petani, pengelolaan hutan rakyat, analisis struktural

Abstract

Kapasitas petani merupakan salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan praktek-praktek pengelolaan hutan rakyat. Akan tetapi, tingkat kapasitas petani di beberapa daerah masih rendah sehingga berpotensi menghambat keberhasilan praktek pengelolaan hutan rakyat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kapasitas petani dalam pengelolaan hutan rakyat dan merumuskan model peningkatan kapasitas petani dalam pengelolaan hutan rakyat di Desa Ranggang, Kalimantan Selatan. Data dianalisis menggunakan Structural Equation Model (SEM) dengan bantuan program SmartPls 2.0 M3. Hasil penelitian menunjukkan (1) tingkat pengalaman belajar petani berpengaruh langsung terhadap tingkat kapasitas petani sedangkan dukungan karakteristik petani, dukungan pihak luar, dukungan lingkungan sosial budaya, peran penyuluh, dan ketersediaan informasi berpengaruh tidak langsung terhadap tingkat kapasitas petani dalam pengelolaan hutan rakyat di Desa Ranggang dan (2) model peningkatan kapasitas petani dalam pengelolaan hutan rakyat di Desa Ranggang dapat dilakukan dengan cara meningkatkan pengalaman belajar petani hutan rakyat melalui pendidikan, pelatihan dan penyuluhan secara intensif, terjadwal, dan berkelanjutan dengan dukungan seluruh stakeholder terkait.

References

Aly, R.I. (2005). Pengembangan Kapasitas Petani Miskin Melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Komunitas (Tesis). Bogor: Sekolah Pascasarjana IPB. (tidak diterbitkan).

Anantanyu. (2008). Tipe Petani dan Strategi Pengembangan Kelembagaan Kelompok Tani. Jurnal M-Power, 8 (8), 34-48.

Anantanyu. (2009). Partisipasi Petani dalam Meningkatkan Kapasitas kelembagaan Kelompok Tani: Kasus di Provinsi Jawa Tengah (Disertasi). Bogor: Sekolah Pascasarjana IPB. (tidak diterbitkan).

Bungin, B. (2006). Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Penerbit Kencana.

Fauzi, A. (2009). Partisipasi Petani dalam Pengelolaan Hutan Rakyat (Tesis). Bogor: Sekolah Pascasarjana IPB. (tidak diterbitkan)

Hermanto dan Swastika Dewi. (2011). Penguatan Kelompok Tani: Langkah Awal Peningkatan Kesejahteraan Petani. Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian, 9 (4), 371-390.

Marliati. (2008). Pemberdayaan Petani untuk Pemenuhan Kebutuhan Pengembangan Kapasitas dan Kemandirian Petani Beragribisnis (Disertasi). Bogor: Sekolah Pascasarjana IPB. (tidak diterbitkan)

Mindawati, N., Widiarti, A., dan Rustaman, B. (2006). Review Hasil Penelitian Hutan Rakyat. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman.

Riduwan dan Kuncoro. (2007). Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur. Bandung: Alfabeta.

Rohadi, D. (2012). Analisis Persepsi dan Strategi Petani dalam Usaha Tanaman Kayu Rakyat: Studi Kasus Usaha Tanaman Kayu Rakyat di Kabupaten Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan (Disertasi). Bogor: Program Studi Ilmu Pengetahuan Kehutanan. Sekolah Pascasarjana IPB. (tidak diterbitkan).

Ruhimat, I.S. (2010). Kajian Sosiologis Kelembagaan Hutan Rakyat: Studi Kasus Tata Nilai Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan Rakyat di Desa Ranggang Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan (pp 365-370). In T. Rostiwati, Nurhasybi, L. Baskorowati, Y. Mile, & B. Achmad (Eds.), Prosiding Seminar Hasil-Hasil Penelitian BPTP Bogor dan BPK Ciamis. Bandung: Puslitbang Peningkatan Produktivitas Hutan.

Santoso, S. (2012). Analisis SEM Menggunakan AMOS. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sarwono, J. (2012). Path Analysis: Teori, Aplikasi, Prosedur Analisis untuk Riset Skripsi, Tesis, Disertasi dengan Menggunakan SPSS. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Subagio, H. (2008). Peran Kapasitas Petani dalam Mewujudkan Keberhasilan Usahatani: Kasus Petani Sayuran dan Padi di Kabupaten Malang dan Pasuruan Jawa Timur (Disertasi). Bogor: Sekolah Pascasarjana. IPB. (tidak diterbitkan).

Suprayitno, A. (2011). Model Peningkatan Partisipasi Petani Sekitar Hutan dalam Mengelola Hutan Kemiri Rakyat: Kasus Pengelolaan Hutan Kemiri Kawasan Pegunungan Bulusaruang Kabupaten Maros Sulawesi Selatan (Disertasi). Bogor: Sekolah Pascasarja. Institut Pertanian Bogor. (tidak diterbitkan)

Suwardi, S. (2011). Implikasi Pelatihan Penguatan Kapasitas Kelompok dalam Mengembangkan Kemandirian Usaha: Studi di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian. 7 (2), 85-104.

Wiyono, G. (2011). Merancang Penelitian Bisnis dengan Alat Analisis SPSS 17.0 dan SmartPLS 2.0. Yogyakarta: UPP STIM YPKN Press.

Yumi, Sumardjo, Darwis S. Gani, dan Basita Ginting Seheri. (2011). Model Pengembangan Pembelajaran Petani dalam Pengelolaan Hutan Rakyat Lestari: Kasus Di Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Wonogiri Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 8 (3), 196-210.

Yunita. (2011). Strategi Peningkatan Kapasitas Petani Padi Sawah Lebak Menuju Ketahanan Pangan Rumah Tangga di Kabupaten Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir Provinsi Sumetera Selatan (Disertasi). Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. (tidak diterbitkan).

Zulkarnain, E. (2008). Analisis Tingkat Keberhasilan Hutan Rakyat dan Strategi Pembangunan Hutan Rakyat di Kabupaten Purwakarta (Tesis). Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut

Downloads

Published

2015-04-28

How to Cite

Ruhimat, I. S. . (2015). Model peningkatan kapasitas petani dalam pengelolaan hutan rakyat: Studi di Desa Ranggang, Kalimantan Selatan. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea, 4(1), 11–21. https://doi.org/10.18330/jwallacea.2015.vol4iss1pp11-21

Issue

Section

Articles