Menuju pengelolaan kolaborasi Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Provinsi Sulawesi Selatan
DOI:
https://doi.org/10.18330/jwallacea.2015.vol4iss1pp41-50%20Keywords:
TN Babul, Pengelolaan Kolaborasi, Pondasi kolaborasi TN BabulAbstract
Salah satu misi Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (TN Babul) adalah mengembangkan kelembagaan dan kemitraan/kolaborasi dalam rangka pengelolaan sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya. Untuk mengembangkan pengelolaan kolaborasi TN Babul, maka aktivitas-aktivitas Balai TN Babul sudah seharusnya mengarah kepada perwujudan misi pengelolaan kolaborasi sejak misi tersebut ditetapkan. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran mengenai fondasi pengelolaan kolaborasi TN Babul yang telah terbangun dalam mewujudkan misi tersebut di atas. Pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan wawancara dengan sejumlah informan kunci seperti aparat desa dan kecamatan, tokoh masyarakat, aparat instansi teknis terkait, dan staf dosen Universitas Hasanuddin. Data dianalisis dengan menggunakan model deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fondasi pengelolaan kolaborasi TN Babul (jaringan kerja, koordinasi, dan kerjasama dengan stakeholder lainnya) belum terbangun dengan baik. Kondisi ini akan mempengaruhi keberhasilan pencapaian misi pengelolaan kolaborasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
References
Awang, S. A., Kasim, A., Tular, B., & Salam, N. (2005). Menuju Pengelolaan Kolaborasi Taman Nasional. Kasus Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai. Kendari: CARE International Indonesia Southeast Sulawesi.
Balai TN Babul. (2008). Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung Periode 2008 – 2027 Kabupaten Maros dan Pangkep. Maros: Kementerian Kehutanan. Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung.
Barnes, J., & Liao, Y. (2012). The effect of individual, network, and collaborative competencies on the supply chain management system. Int. J. Production Economics, 140, 888-899.
Borrini-Feyerabend, Grazia, Farvar, M. T., Nguinguiri, J. C., & Adangang, V. A. (2000). Co-management of Natural Resources: Organising, Negotiating, and Learning-by-Doing: GTZ and IUCN.
Bungin, B. (2003). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Pemahaman Filosofis dan Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Clarke, A., & Fuller, M. (2010). Collaborative Strategic Management: Strategy Formulation and Implementation by Multi—Organizational Cross—Sector Social Partnerships. Journal of Business Ethics, 94, 85-101. doi: 10.1007/s10551-011-0781-5
Ernoul, L., & Wardell-Johnson, A. (2013). Governance in integrated coastal zone management: a social networks analysis of cross-scale collaboration. Environmental Conservation, 40(3), 231-240. doi: 10.1017/ S0376892913000106
Fisher, R.J. (2005). Manajemen Kolaborasi di Kawasan Hutan untuk Konservasi dan Pembangunan dalam Manajemen Kolaborasi: Memahami Pluralisme Membangun Konsensus. Editor: Suporahardjo. Bogor: Pustaka Latin.
Komite PPA-MFP dan WWF Indonesia. (2006). Kemitraan dalam Pengelolaan Taman Nasional: Pelajaran untuk Transformasi Kebijakan. Jakarta: WWF Indonesia dan MFP Dephut DFID.
Lank, E. (2006). Collaborative Advantage: How Organization Win by Working Together. New York: Palgrave Macmillan.
Leach, W.D. (2006). Collaborative Public Management and Democracy: Evidence from Western Watershed Partnerships. Public Administration Review, 66, 100-110.
McGuire, M. (2006). Collaborative Public Management: Assessing What We Know and How We Know It. Public Administration Review, 66, 33-43.
Moleong, L. J. (2002). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nur, M., Darwin, M., & Widaningrum, A. (2006). Dinamika Kolaborasi Antar-Stakeholders dalam Strategi Anti-Trafficking di Kota Bandung. SOSIOSAINS, 19(2), 221 - 233.
O'Leary, R., & Vij, N. (2012). Collaborative Public Management: Where Have We Been and Where Are We Going. The American Review of Public Administration, 42(5), 507 - 522. doi: 10.1177/0275074012445780.
Raik, D. B., W. F. Siemer, and D. J. Decker. (2006). Capacity Building: A New Focus for Collaborative Approaches to Community-Based Suburban Deer Management?. Wildlife Society Bulletin, 34(2), 525-530.
Roberts, J.M. (2004). Alliances, Coalitions, and Partnerships: Building Collaborative Organizations. Canada: New Society Publisher.
Solomon, J., Jacobson, S. K., & Liu, I. (2011). Fishing for a Solution: Can Collaborative Resource Management Reduce Poverty and Support Conservation?. Environmental Conservation, 39(1), 51-61. doi: 10.1017/ S0376892911000403
Subandi. (2011). Deskripsi Kualititatif Sebagai Satu Metode Dalam Penelitian Pertunjukan. Harmonia: Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni, 11(2), 173-179.
Suporahardjo. (2005). Strategi dan Praktek Kolaborasi: Suatu Tinjauan. In Suporahardjo (Ed.), Manajemen Kolaborasi: Memahami Pluralisme Membangun Konsensus. Bogor: Pustaka Latin.
Sutopo, H.B. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press.
Wolff, T. (2010). The Power of Collaborative Solution: Six Principles and Effective Tool for Building Healthy