Pemanfaatan Mikrohidro Untuk Membangun Desa Mandiri Energi
DOI:
https://doi.org/10.18330/jwallacea.2015.vol4iss1pp71-80Keywords:
Microhydro, energy self-sufficient village, the utilization of water power from forest ecosystemAbstract
To enhance active participation of local communities in forest management, the benefit of forest services to fulfill their basic need should be maximized. This research has been carried out to examine the potential of forest and the village to be an energy self-sufficient village. The specific objectives of the research are to: 1) acquiring data of village potential for microhydro development, 2) establishing a microhydro installation by maximizing the benefit of water power, and 3) acquiring data of potential impact of microhydro development on well local community participation and awareness. The research methods were direct observation, interviews and descriptive analysis. Based on field situation, the design and manufacture of turbine engine has been assembled to produce electricity of 10 KVA. Consumers were 131 households allied in group to operate the microhydro properly. The establishment of microhydro have enhanced positive perception on forest-water yield, collective participation, awareness and sense of ownership of the villagers to forest ecosystem.
References
Anwar. (2013). Knowledge management system untuk pembangkit Listrik tenaga mikrohidro. Politeknologi, 12(2), 153-159.
Aribowo, A. A., Hermawan, & Purnaweni, H. (2012). Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Pltmh di Desa Depok Kecamatan Lebakbarang Kabupaten Pekalongan. Jurnal Ekosains, 4 (2), 35-42.
Deviyanti, D. (2013). Studi tentang Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan di Kelurahan Karang Jati, Kecamatan Balikpapan Tengah. Journal Administrasi Negara, 1(2), 380 -394.
Integrated Microhydro Development and Application Program (IMIDAP), (2009). Pedoman Studi Kelayakan PLTMH. Jakarta: Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.
Indarto. A; P.T. Juwono; dan Rispiningtati. (2012). Kajian potensi sungai Srinjing untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro (pltmh) brumbung di kabupaten Kediri. Jurnal Teknik Pengairan, 3(2), 174–184.
Iqbal, M, Dan G.S. Budhi. (2007). Esensi dan Urgensi Kaji Tindak Partisipatif dalam Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan Berbasis Sumberdaya Pertanian. Forum Penelitian Agro Ekonomi., 25(2), 73 - 88.
Jasa, L. (2010). Mengatasi Krisis Energi dengan Memanfaatkan Aliran Pangkung Sebagai Sumber Pembangkit Listrik Alternatif. Teknologi Elektro, 9 (2), 182-190.
Junaidi. E dan R. Maryani. (2013). Pengaruh Dinamika Spasial Sosial Ekonomi pada Suatu Lanskap Daerah Aliran Sungai (DAS) Terhadap Keberadaan Hutan (Studi kasus pada DAS Citanduy Hulu dan DAS Ciseel, Jawa Barat. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 10(2), 122 – 139.
Kurniawan, D. T., Manar, D. G., dan Kushadayani. (2013). Inovasi Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan Studi Kasus pada Unit Pengelola Kegiatan (UPK) dalam Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Perdesaan (PNPMMPD) Kecamatan Wonosalam Kabupaten Demak. Jurnal Ilmu Pemerintahan, 2(2), 1-12.
Nurrani.L dan S. Tabba. (2013). Persepsi dan tingkat ketergantungan masyarakat terhadap sumberdaya alam taman nasional Aketajawe Lolobata di Provinsi Maluku Utara. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 10(1), 61 -73.
Purwanto, (2011). Analisis Finansial dan Ekonomi Pembangkit Listrik Mikrohidro di Beberapa Lokasi, Propinsi Jawa Tengah, Indonesia (Financial And Economic Analysis Of Microhydro Electricity Plants, At Some Locations, Central Java Province, Indonesia). Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 8(4), 251 – 264.
Salman, D. (2005). Pembangunan Partisipatoris. Makassar: Program Studi Administrasi Pembangunan. Universitas Hasanuddin.
Sudargana; Karnoto dan H. Nugroho. (2005). Studi kelayakan dan prancangan pembangkit listrik tenaga mikrohidro, di Dukuh Pekuluran Kec. Doro Kab. Pekalongan. Rotasi, 7(2)1-4.
Suprayitno. A. R; Sumardjo; Darwis S. Gani; B.G Sugihen. (2013). Model peningkatan partisipasi petani sekitar hutan dalam pengelolaan hutan kemiri rakyat: Kasus Pengelolaan Hutan Kemiri Kawasan Pegunungan Bulusaraung Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 8(3), 176 – 195.
UNDESA. (2010). The Human Right to Water and Sanitation. International Decades for Action ‘Water for Life’ 2005 – 2015. United Nation Department of Economic and Social Affairs (UNDESA). Retrieved 21 Desember 2010.
http://www.un.org/waterforlifedecade/human_right_to_water.shtml.
Wakka, Abdul. Kadir. (2013). Masyarakat dan Taman Nasional; Akomodasi Kepentingan Masyarakat dalam Pengelolaan Taman Nasional Bantimurung Balusaraung (Disertasi). Yogyakarta: Fakultas Kehutanan Program Sarjana; Universitas Gajah Mada. (Tidak diterbitkan).