Sifat Dasar dan Kegunaan Kayu Agathis (Agathis hamii M. Dr.) dari Sulawesi Selatan
Downloads
Wood proper uses of tree species can be determined by it’s basic properties. This research was carried out to examine the basic properties (anatomical structure, chemical, physical and mechanical) of agathis (Agathis hamii M. Dr.) wood from natural forest in Sulawesi. Proper uses of wood was determined by considering their basic properties and uses which the local community have currently employed. Results revealed that agathis heartwood is whitenish to yellow brownish colour; fine texture; straigh grain; glossy; rather soft; moderate in specific gravity; moderate in dimensional shrinkage; strenght class III; high in cellulose and pentose content; low in lignin, extractive and ash content; remarkably long fiber and thin wall thickness; fiber grade is very good for pulp/paper manufacture. Appropirate uses of agathis are for light construction material in house building and certain ship components, furniture, handicraft and wood industry.
Arsad, E. (2013). Prospek kayu kualitas rendah dan kurang dikenal sebagai subtitusi kayu komersial. Jurnal Riset Industri Hasil Hutan, 5(1), 45–53.
Basri, E., Saefuddin, Rulliaty, S., & Yuniarti, K. (2009). Drying conditions for 11 potential Ramin subtitutes. Journal of Tropical Forest Science, 21(4), 328–335.
DJK. (1976). Vademecum Kehutanan Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Kehutanan(DJK) Departemen Pertanian.
Hamdi, S. (2010). Pengolahan kayu kelas kuat rendah dengan impregnasi bahan stabilisator untuk bahan baku kerajinan dan mebel. In Kumpulan Hasil Penelitian Bidang Kayu, Rotan dan Bambu. Banjarbaru: Balai Riset dan Standardisasi Industri.
Ishiguri, F., Makino, K., Wahyudi, I., Tanabe, J., Takashima, Y., Iizuka, K., Yoshizawa, N. (2012). Relationship between growth and wood properties in Agathis sp. planted in Indonesia. Wood Research Journal, 3(1), 1–5.
ITTO. (2009). Strengthening the capacity of promote efficient wood processing technology in Indonesia (Technical Report No.7 International Tropical Timber Organization).
JIS. (2003). Standard methods of testing small clear specimens of timber. Tokyo, Japan: Japan Industrial Standard (JIS).
Karlinasari, L., Nawawi, D. S., & Widyani, M. (2010). Kajian sifat anatomi dan kimia kayu kaitannya dengan sifat akustik kayu. Bionatura-Jurnal Ilmu-Ilmu Hayati Dan Fisik, 12(3), 110–116.
Kartasujana, I., & Martawijaya, A. (1977). Ciri umum, sifat dan keguanaan jenis-jenis kayu Indonesia. Publikasi khusus No. 41. Bogor: Lembaga Penelitian Hasil Hutan.
Kasmudjo. (2010). Teknologi Hasil Hutan. Yogyakarta: Cakrawala Media.
KEMENHUT. (2014). Statistik Kementerian Kehutanan Tahun 2013. Jakarta: Kementerian Kehutanan (KEMENHUT).
KLHK. (2016). Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2015. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Krisdianto, & Dewi, L. M. (2012). Jenis Kayu Untuk Mebel. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan.
Lempang, M. (2014). Sifat dasar dan potensi kegunaan kayu jabon merah. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea, 3(2), 163–175.
Lempang, M. (2016). Sifat dasar dan potensi kegunaan kayu saling-saling. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea, 5(1), 79–90.
Lempang, M., & Asdar, M. (2012). Beberapa sifat dasar dan kegunaan tiga jenis kayu kurang dikenal asal hutan alam di Sulawesi. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 30(1), 27–39.
Lempang, M., Asdar, M., & Rulliaty, S. (2013). Struktur anatomi, sifat fisik dan mekanik kayu kambelu dan kanduruan dari hutan alam di Sulawesi Barat. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 31(1), 27–35.
Lempang, M., Pari, G., & Asdar, M. (2008). Analisis kimia dan destilasi kering kayu kumea batu. Buletin Hasil Hutan, 14(1), 45–52.
Mandang, Y. I. (2013). Xylarium bogoriense dan peranannya dalam penelitian anatomi dan pengenalan aneka jenis kayu Indonesia (Makalah Diskusi Anatomi Kayu Indonesia, tanggal 3-4 Juni 2013, Bogor). Bogor.
Muslich, M., Wardani, M., Kalima, T., Rulliaty, S., Darmayanti, R., Hajib, N., … Tata, H. L. (2013). Atlas Kayu Indonesia Jilid IV. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan.
Pandey, A., Larroche, C., Ricke, S. C., Dussap, C. G., & Gnansoonou, E. (2011). Biofuels: Alternative feedstock and conversion prosses. Oxford: Elsevier inc.
Pandit, I. K. N., Nandika, D., & Darmawan, I. W. (2011). Analisis sifat dasar kayu hasil hutan tanaman rakyat. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 16(2), 199–124.
Prayitno, T. A. (2007). Pertumbuhan dan Kualitas Kayu. Lecture Note Program Magister Riset S2. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada.
Shmulsky, R., & Jones, P. D. (2011). Forest Products and Wood Science: An Introduction (Sixth). Chichester, West Sussex, UK.: John Wiley & Sons Ltd.
Sokanandi, A., Pari, G., Setiawan, D., & Saepuloh. (2014). Komponen kimia sepuluh jenis kayu kurang dikenal: Kemungkinan penggunaan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 32(3), 209–210.
Sudarsono, Rusianto, T., & Suryadi, Y. (2010). Pembuatan papan partikel berbahan baku sabut kelapa dengan bahan pengikat alami (Lem kopal). Jurnal Teknologi, 3(1), 22–32.
Sugeng. (2013). Klasifikasi agathis. http://www.klasifikasitanaman.com/2013/08/klasifikasi-tanaman-agathis.html. Diakses tanggal 25 Juli 2017.
Syafii, W., & Siregar, I. Z. (2006). Sifat kimia dan dimensi serat kayu mangium (Acacia mangium Willd.). Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kayu Tropis, 4(1), 28–32.
TAPPI. (1993). TAPPI Test methods. Atlanta, Georgia: Treaty of American Pulp and Paper Industry (Tappi).
Wahyudi, I. (2013). Hubungan struktur anatomi kayu dengan sifat kayu, kegunaan dan pengolahannya. Makalah Diskusi Anatomi Kayu Indonesia, tanggal 3-4 Juni 2013, Bogor. Bogor.
Wheeler, E. A., Baas, P., & Gasson, E. (2008). Ciri Mikroskopik Untuk Identifikasi Kayu Daun Lebar. Alih bahasa Sulistyobudi, A., Mandang, Y.I, Damayanti, R. & Rulliaty, S. dari judul asli IAWA list of microscopic features for hardwood identification. Bogor: Pusat