Kualitas tanah dan pertumbuhan varietas murbei di Sentra Persutraan Alam Sulawesi Selatan

Kualitas tanah lahan murbei Sulawesi Selatan

Authors

  • C. Andriyani Prasetyawati
    andriyaniprasetyawati96@gmail.com
    Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Makassar, Indonesia
  • Heri Suryanto Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Makassar, Indonesia

Downloads

Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah sentra industri persutraan alam di Indonesia. Daun murbei (Morus sp.) sebagai pakan bagi ulat sutra harus memenuhi kualitas dan kuantitas yang baik. Pertumbuhan tanaman murbei dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Kualitas tanah sebagai bagian utama dari faktor lingkungan mempunyai peran penting pembentukan kualitas tumbuhan pakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyeleksi lokasi yang optimal untuk pertumbuhan murbei dilanjutkan dengan seleksi terhadap kinerja varietas murbei pada lokasi terbaik (M. nigra, NI, KI 34, KI 41, AsI dan M. Multicaulis) di Sulawesi Selatan. Pengamatan kualitas tanah merupakan penelitian pendahuluan guna mengetahui kesesuaian tempat tumbuh murbei sebagai lokasi uji pertumbuhan varietas murbei. Evaluasi kualitas tanah dilakukan di beberapa lokasi: Desa Pising, Desa Sering (Kabupaten Soppeng), Desa Bekkae, Desa Walennae (Kabupaten Wajo), dan Desa Kalosi (Kabupaten Enrekang). Hasil pencandraan profil tanah, pengamatan sifat fisik dan sifat kimia tanah lahan murbei di beberapa kabupaten menunjukkan bahwa kondisi tanah yang paling baik untuk tanaman murbei adalah lahan di Desa Sering dengan kedalaman efektif perakaran sampai dengan 80 cm. Lapisan profil sampai kedalaman 100 cm masih berwarna hitam dengan sedikit berpasir dan liat dengan kualitas sifat kimia tanah baik. Pertumbuhan beberapa varietas murbei di Desa Sering, Kabupaten Soppeng menunjukkan bahwa KI 41 merupakan varietas murbei terbaik dengan tinggi rata rata tanaman 227,09 cm dan jumlah daun sebanyak 89,71. Korelasi antara tingkat pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun yang dihasilkan menunjukkan nilai positif dengan keeratan hubungan yang sangat kuat.