The tree diversity of Srengseng Urban Forest in DKI Jakarta
Downloads
Urban forests are part of urban green open spaces that are sought to be able to create a micro-climate and as a means of conservation for plants and the environment. The presence of urban forests is expected to be able to maintain urban ecosystems, so the presence of constituent trees becomes very important. This study aims to determine the tree species diversity of the Srengseng Urban Forest in DKI Jakarta. Data were collected using the systematic sampling method with nested sampling plots with 10% of sampling intensity. The results showed that the highest important value index at the seedling level was Adenanthera pavonina. Sapling and pole levels were dominated by Swietenia macrophylla. Meanwhile, the tree level was dominated by Gmelina arborea. The diversity index (H') of the urban forest at the seedling, sapling, pole, and tree were 1.32, 2.35, 2.24, and 2.81, respectively. Based on H’ value, the diversity index is in the low to moderate category. The research results will be useful for provincial governments as the basis for efforts to manage and develop the Srengseng Urban Forest.
Aminsyah, A. (2018). Nilai kenyamanan ruang terbuka hijau di Kota Surabaya (Skripsi). Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Auliandari, L., Lensari, D., & Angraini, E. (2020). Keanekaragaman vegetasi di Hutan Kota sebagai salah satu ruang terbuka hijau publik Kota Palembang. Jurnal Biosains, 6(1), 1-10.
Azizah, P. N. (2017). Analisis Vegetasi di Kawasan sekitar Mata Air Ngembel, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul. Jurnal Riset Daerah, 16(1), 2685-2702.
Bader, L., Hickey D., Kaiser, M., & Sanford, S. (2018). Urban forest planning for the forest history society (Thesis). United States: Duke University.
Barbour, G. M., Burk, J. K., & Pitts, W. D. (1987). Terrestrial plant ecology. New York: The Benyamin Cummings Publishing Company, Inc.
Fandeli, C., Kaharuddin, & Mukhlison. (2004). Perhutanan kota. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Hamdaningsih, S. S., Fandeli, C., & Baiquni, M. (2010). Studi kebutuhan hutan kota berdasarkan kemampuan vegetasi dalam penyerapan karbon di Kota Mataram. Majalah Geografi Indonesia, 24(1), 1-9.
Harahap, I. H. (2021). Analisis ketersediaan ruang terbuka hijau dan dampaknya bagi warga Kota DKI Jakarta. Journal of Entrepreneurship, Management, and Industry, 4(1), 18-24.
Haryadi, N. (2017). Struktur dan komposisi vegetasi pada kawasan lindung air terjun telaga kameloh Kabupaten Gunung Mas. Zira’ah Majalah Pertanian, 42(2), 137-149.
Hidayat, M. (2017). Analisis vegetasi dan keanekaragaman tumbuhan di kawasan manifestasi geotermal ie suum Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Biotik, 5(2), 114-124.
Isnaini, R., Sukarsono., & Susetyarini, Rr. E. (2015). Keanekaragaman jenis pohon di beberapa areal Hutan Kota Malang. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi 2015 “Peran Biologi dan Pendidikan Biologi dalam Menyiapkan Generasi Unggul dan Berdaya Saing Global”, Malang, 21 Maret 2015. 630-635.
Kusmana, C. (2017). Metode survey dan interpretasi data vegetasi. Bogor: IPB Press.
Kusmana, C. (2015). Makalah utama: keanekaragaman hayati (biodiversitas) sebagai elemen kunci ekosistem kota hijau. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon, 1(8), 1747-1755.
Kuswadi, R., Sadono, R., Supriyatno, N., & Marsono, D. (2015). Keanekaragaman struktur tegakan hutan alam bekas tebangan berdasarkan biogeografi di Papua. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 22(2), 151-159.
Martono, D. S. (2012). Analisis vegetasi dan asosiasi antara jenis-jenis pohon utama penyusun hutan tropis dataran rendah di Taman Nasional Gunung Rinjani Nusa Tenggara Barat. Agri-tek, 13(2), 18-27.
Nazarudin. (1996). Penghijauan kota. Jakarta: PT. Penebar Swadaya.
Peraturan Pemerintah No. 63 Tahun 2002 tentang Hutan Kota. Lembaran Negara RI Tahun 2002 No. 119. Jakarta: Sekretariat Negara.
Permata, N. D., Syartinilia., & Munandar, A. (2018). Pemanfaatan hutan kota di wilayah Jakarta Timur sebagai kawasan rekreasi masyarakat kota. Jurnal Lanskap Indonesia, 10(2), 47-55.
Pratiwi., Narendra, B. H., & Pamungkas, A. G. (2020). Dukungan IPTEK rehabilitasi hutan dan lahan dalam pemulihan fungsi daerah aliran sungai. Bogor: IPB Press.
Pratiwi., & Salim, A. G. (2013). Aplikasi teknik konservasi tanah dengan sistem rorak pada tanaman gmelina (Gmelina Arborea Roxb.) di KHDTK Carita, Banten. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 10(3), 273-282.
Safe’i, R., Erly, H., Wulandari, C., & Kaskoyo, H. (2018). Analisis keanekaragaman jenis pohon sebagai salah satu indikator kesehatan hutan konservasi. Jurnal Perennial, 14(2), 32-36.
Saharjo, B. H., & Gago, C. (2011). Suksesi alami pasca kebakaran pada hutan sekunder di Desa Fatuquero, Kecamatan Railaco, Kabupaten Ermera Timor Leste. Jurnal Silvikultur Tropika, 2(1), 40-45.
Sari, L. A. D. (2021). Keanekaragaman vegetasi pada Hutan Kota Kembangan Utara, Hutan Kota Munjul, dan Hutan Kota Srengseng di DKI Jakarta (Tugas Akhir). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Sitorus, S. R. P., Patria, S. I. D., & Panuju, D. R. (2012). Analisis perubahan penggunaan lahan ruang terbuka hijau di Jakarta Timur. Jurnal Lanskap Indonesia, 4(2), 28-36.
Soegianto, A. (1994). Ekologi kuantitatif. Surabaya: Penerbit Usaha Nasional.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sutomo & Fardila, D. (2013). Floristic composition of groundcover vegetation after the 2010 pyroclastic fire on Mount Merapi. Jurnal Manajemen Hutan Tropika, 19(2), 85-93.
Syahadat, E., & Samsoedin, I. (2013). Perkembangan hutan kota ditinjau dari aspek kebijakan, aspek zonasi, dan aspek jenis pohon. Policy Brief Kementrian Kehutanan, 7(11), 1-4.
Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan ruang. Lembaran Negara RI tahun 2007 No. 68. Jakarta: Sekretariat Negara.
Wahyudi, A., Sugeng, P., Harianto., & Darmawan, A. (2014). Keanekaragaman jenis pohon di hutan pendidikan konservasi terpadu Tahura Wan Abdul Rachman. Jurnal Sylva Lestari, 2(3), 1-10.
Zulkarnain, S. K., Kasim, S., & Hamid, H. (2015). Analisis vegetasi dan visualisasi struktur vegetasi Hutan Kota Baruga, Kota Kendari. Jurnal Hutan Tropis, 3(2), 99-109.