SINTASAN DAN PERTUMBUHAN JUWANA KUDA LAUT (Hippocampus barbouri) PADA SISTEM AIR MENGALIR DENGAN PERGANTIAN VOLUME AIR YANG BERBEDA
Keywords:
Sistem aliran air, kelangsungan hidup, pertumbuhan, H. barbouriAbstract
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi tingkat eksploitasi kuda laut yang tinggi adalah melakukan kegiatan pembiakan kuda laut serta upaya mengembalikan hewan laut di alam bebas oleh orang-orang pulau tetapi tanpa proses adaptasi. Upaya dilakukan untuk mengadaptasi biota air dengan mengelola kualitas air selama pemeliharaan dengan sistem resirkulasi, sistem konvensional, dan sistem air yang mengalir. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kelangsungan hidup dan pertumbuhan kuda laut yang dikelola menggunakan sistem aliran melalui perubahan perlakuan volume air yang berbeda. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi untuk pengembangan dan pelestarian demi restocking kuda laut. Penelitian ini dilakukan dari September hingga Oktober 2018 di Pulau Lantang Peo, Kepulauan Tanakeke, Kabupaten Takalar. Analisis kualitas air dilakukan di Laboratorium Kualitas Air Departemen Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin, Makassar. Pemeliharaan remaja kuda laut dilakukan dengan menggunakan sistem air yang mengalir dipertahankan selama 28 hari. Hasil analisis varian satu arah menunjukkan bahwa perubahan volume air yang berbeda tidak memiliki efek (P> 0,05) pada kelangsungan hidup dan pertumbuhan remaja rumput laut tetapi memiliki efek (P <0,05) pada pertumbuhan Berat kuda laut remaja
References
Al Qodri, A.H, dan Sudaryanto. 1993. Pemeliharaan Juwana Kuda Laut (Hippocampus sp) di Bak Terkontrol. Buletin Budidaya Laut. Ditjenkan BBL, Lampung 7:10-16.
Al Qodri, A.H, Sudjiharno dan P. Hartono. 1997. Rekayasa Teknologi Pembenihan Kuda Laut (Hippocampus spp). Ditjen Balai Budidaya Laut Lampung.
Apriani, A.E, Sitti Hilyana dan M. Marzuki. 2015. Pengaruh Debit Air Yang Berbeda Pada Proses Pergantian Air Terhadap Tingkat Kelangsungan Hidup Larva Ikan Bawal Bintang (Trachinotus blochii). Universitas Mataram. Mataram.
Burton, R dan Maurice. 1983. Sea Horse. Departement of Ichthiology. American Museum of Natural History. America.
Dwiputra, M. A. 2013. Pemeliharaan Juwana Kuda Laut (Hippocampus barbouri Jordan & Richardson 1908) Dengan Sistem Resirkulasi. Skripsi. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin. Makassar.
Effendi, M.I., 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta.
Helfrich, L. A., & Libey, G. (2000). Fish farming in recirculating aquaculture systems (RAS). Virginia State Cooperative Service:Department of Fisheries and Wildlife Sciences
Hendri, M., Gusti, D., dan Jetun, T. 2010. Konsentrasi Letal (LC50-48 Jam) Logam Tembaga (Cu) dan Logam Kadmium (Cd) Terhadap Tingkat Mortalitas Juwana Kuda Laut (Hippocampus spp). Universitas Sriwijaya. Sumatera Selatan.
Hernawati, G. Suantika. 2007. Penggunaan Sistem Resirkulasi Dalam Pendederan Benih Ikan Gurami (Osphronemus gouramy). DiSainTek Vol. 01, No. 01 Desember 2007.
Jumaidi, A., Herman, Y., Eko Efendi. 2016. Pengaruh Debit Air Terhadap Perbaikan Kualitas Air Pada Sistem Resirkulasi dan Hubungannya dengan Sintasan dan Pertumbuhan Benih Ikan Gurame. Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan. Lampung.
Khaerunnisa. 2004. Pertumbuhan dan Sintasa Juwana Kuda Laut (H. barbouri) Dengan Pemberian Kepadatan Artemia salina Yang Berbeda. Skripsi. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Lokyear. J. 1998. Studi Pendahuluan Pemijahan di Bak Terkontrol dan Pembesaran Kuda Laut KNYSNA (Hippocampus copensis). Departement of Ichthyology and Fisheries Science Rhodes University. Graham Stown. South Africa.
Lourie, S. A. et al. 1999. Seahorse: An Identification Guide To The World’s Species And Their Conservation, Project Seahorse, London: 214 pp.
Mahathir, A. 2014. Pola Pertumbuhan Kuda Laut (Hippocampus barbouri, Jordan & Richardson, 1908) Yang Hidup Pada Beberapa Tipe Habitat di Perairan Kepulauan Tanakeke Kabupaten Takalar. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Mulyadi, B. 2004. Pengaruh Padat Penebaran Terhadap Sintasan dan Pertumbuhan Juwana Kuda Laut (Hippocampus barbouri). Skripsi. Fakultas Ilmu Kelautan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Nurhidayat, K. 2001. Pengaruh Perbedaan Peningkatan Persentase Pergantian Air Terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Larva Ikan Kerapu Bebek (Cromileptes altivelis) Pada Sistem Air Mengalir. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Santoso, L. 2006. Pengaruh Pemberian Pakan Naupli Artemia Yang Diperkaya Dengan Squalen Pada Dosis Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Kelulushidupan Juvenil Kuda Laut. Universitas Lampung. Lampung.
Saraswati, S. A., dan Dewa, A. A. P. 2016. Monitoring Populasi Kuda Laut di Perairan Pantai Padang Bai Karangasem Bali. Universitas Udayana. Denpasar.
Setiawati, K. M. dan John H. H. 2011. Pemeliharaan Benih Ikan Klon (Amphiprion ocellaris) Dengan Sistem Pengelolaan Air Yang Berbeda. Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut. Bali.
Simon and Schuster’s. 1997. Guide to Freshwater and Marine Aquarium Fishes. A Fire Side Book. New York. 145p.
Stickney, R. R. 1979. Principles of Warmwater Aquaqulture. John Willey and Sons, Inc. New York. 375p.
Syafiuddin.,2010. Studi Aspek Fisiologi Reproduksi : Perkembangan Ovari dan Pemijahan Kuda Laut (Hippocampus barbouri) Dalam Wadah Budidaya. Disertasi. Program Studi Ilmu Perairan Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.
Syafiuddin, A. Niartiningsih, Rohani A. R. 2018. Adaptasi Benih Kuda Laut (Hippocampus barbouri) Untuk Restocking Dengan Berbagai Sistem Pemeliharaan. [Un Publich]. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Wiraatmaja, P. P. 2011. Karakteristik, Keunikan Dan Manfaat Kuda Laut (Hippocampus spp). https://www.scribd.com/doc/52729569/KUDA-LAUT. Diakses pada tanggal 02 Juli 2018.
Zonneveld, N, E, A. Huisman dan J. H. Boon. 1991. Prinsip-prinsip Budidaya Ikan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Downloads
Published
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License