HUBUNGAN PAJANAN DEBU DENGAN KAPASITAS PARU PADA PEKERJA DI AREA BOILER PT. MAKASSAR TENE

Authors

  • Andi Wahyuni
  • Muhammad Rum Rahim
  • Sulasning Sulasning
  • Awaluddin Awaluddin
  • Dian Sidik Arsyad
  • Makmur Selomo

DOI:

https://doi.org/10.30597/jkmm.v2i1.10702

Abstract

Batubara merupakan bahan bakar fosil yang jumlahnya paling melimpah sehingga sering digunakan sebagai bahan bakar mesin ketel uap (boiler) di industri. Penggunaan batubara sebagai bahan bakar tersebut menghasilkan debu batu bara, semen, kapas, asbes, zat-zat kimia, gas beracun, dan lain-lain yang menjadi salah satu sumber polutan udara di kawasan industri. Sehingga paparan debu tersebut dapat mengakibatkan gangguan pernafasan akut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pajanan debu dengan kapasitas paru pada pekerja di area boiler PT Makassar Tene. Jenis Penelitian ini menggunakan metode Observasional dengan pendekatan cross sectional study. Populasi pada penelitian ini adalah 57 orang yang merupakan pekerja pada bagian produksi PT. Makassar Tene. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, artinya jumlah populasi seluruhnya dijadikan sampel. Analisis data yang dilaukan adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Mantel Haenszel. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 26 pekerja yang mengalami gangguan paru tidak normal. Adapun uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan antaran pajanan debu (p=0,001) dengan kapasitas paru (p=0,001) dan tidak terdapat hubungan antara pajanan debu dengan kapasitas paru berdasarkan umur,masa kerja kebiasaan merokok dan penggunaan APD. Saran kepada pekerja yang berumur tua agar dapat menjaga kondisi kesehatannya dengan mengurangi kebiasaan merokok atau berhenti mengkonsumsi rokok dan menggunakan alat pelindung diri secara lengkap.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Meita, Audia C. (2012). Hubungan Paparan Debu dengan Kapasitas Vital Paru pada Pekerja Penyapu Pasar Johar Kota Semarang.

World Health Organization. (2003). Data Global Penyakit Paru di dunia.

Trisnawati Y, Juwarni. (2012). Hubungan prilaku merokok orang tua dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja puskesmas rembang kabupaten Purbalingga.

Sholihah Q, Khairiyati L, Setyaningrum R. (2008). Pajanan debu batu bara dan gangguan pernapasan pada pekerja lapangan tambang batu bara. Jurnal Kesehatan Lingkungan.

Vitasasmiari E. (2013) Pengaruh kadar debu batu bara terhadap infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada tenaga kerja di unit boiler PT. Indo Acidatama Tbk. Kemiri Kebakkramat Karanganyar

Rahayu NS. (2013). Hubungan antara kadar debu batubara total dan terhirup serta karakteristik individu dengan gangguan fungsi paru pada pekerja di lokasi coal yard PLTU X Jepara. Jurnal Kesehatan Masyarakat; 6(2):1-9.

Wahyu, Atjo. (2003). Higiene Perusahaan. Makassar: Jurusan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.

Rahardjo, Rizki A. H. (2010). Hubungan antara Paparan Debu Padi dengan Kapasitas Fungsi Paru Tenaga Kerja di Penggilingan Padi Anggraini Sargen Jawa Tengah. Skripsi Sarjana. Program Diploma IV Kesehatan Kerja. Fakultas Kedokteran. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Mengkidi, Dorce. (2006). Gangguan Fungsi Paru dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi pada Karyawan PT. Semen Tonasa Pangkep Sulawesi Selatan. Tesis Sarjana. Magister Kesehatan Lingkungan. Program Pascasarjana. Universitas Diponegoro, Semarang.

Donald. (2011). Hubungan Antara Lama Paparan dengan Kapasitas Paru Tenaga Kerja Industri Mebel di CV. Sinar Mandiri Kota Bitung. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.

Downloads

Published

2020-07-15

Issue

Section

Articles