Explaining the Inexplicable: Kapabilitas Pramuwisata Dalam Interpretasi Konsep Budaya Lokal Makassar
Keywords:
Budaya Lokal, Interpretasi, PramuwisataAbstract
Dalam usaha meningkatkan taraf keberhasilan pariwisata Kota Makassar dibutuhkan peran dari berbagai pihak dan salah satunya adalah pramuwisata yang berperan sebagai mediator antara kearifan budaya lokal dan wisatawan mancanegara (wisman). Dalam perannya sebagai mediator budaya, kemampuan pramuwisata dalam menginterpretasikan budaya lokal sangatlah krusial. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengukur kemampuan dan kapabilitas pramuwisata dalam menginterpretasikan konsep budaya lokal ke dalam bahasa asing. Proses pengukuran tersebut dilakukan dengan metode interview untuk mengobservasi interpretasi yang digunakan pramuwisata dalam menerangkan konsep budaya lokal; berdasarkan tingkat kesesuaiannya dengan interpretasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Hasil penelitian ditemukan bahwa interpretasi konsep budaya lokal oleh pramuwisata kota Makassar termasuk ke dalam kategori baik, berdasarkan indikator-indikator ketepatan informasi yang diberikan, namun demikian, kualitas interpretasi tersebut masih jauh dari kesempurnaan karena terdapat beberapa kesalahan-kesalahan fatal dalam memilih kata padanan yang tepat serta dalam menginterpretasikan konsep budaya lokal tertentu.
References
Ap, J. dan K. F. Wong. 2000. Issue on International Tour Guiding Standards and Practices. Working Paper. Hong Kong: The Hong Kong Polytechnic University.
Amal, Indra, dkk. 2014. Perancangan Video Dokumenter Tentang Wisata Kuliner Ikan Bakar Di Kota Makassar. Yogyakarta: ISI Yogyakarta
Badan Pusat Statistik Kota Manado. 2014. Perkembangan Kunjungan Wisatawan Tahun 2006-2014. https://manadokota.bps.go.id/index.php/linkTabelStatis/78 (diakses pada: 20 September 2016)
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2015. Statistik Wisatawan Mancanegara Ke Bali. https://bali.bps.go.id (diakses pada: 21 September 2016)
Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta. 2014. Statistik Wisatawan Mancanegara Ke Jakarta. https://jakarta.bps.go.id (diakses pada: 21 September 2016)
Chowdhary, Nimit dan Monika Prakash. 2010. What are we training tour guides for? (India). Serbia: Turizam Volume 4 Nomor 2
Cohen, Erik. 1985 . The tourist guide: the origins, structure and dynamics of a role. Annals of Tourism Research Volume 12 Nomor 1
Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta. 2014. Statistik Kepariwisataan. http://www.visitingjogjaprov.go.id (diakses pada: 21 September 2016)
Howard, Jonathon, Rik Thwaites, dan Brenda Smith. 2001. Investigating The Roles Of The Indigenous Tour Guide. The Journal of Tourism Studies. Volume 12, Nomor 2
Mahmuddin, F., dkk..2015 . ‘Motions Analysis of a Phinisi Ship Hull with New Strip Method’. International Journal of Engineering and Science Applications. Makassar
Ooi, C-S. 2002. Cultural Tourism & Tourism Cultures: The Bussiness of Mediating Experiences in Copenhagen and Singapore. Copenhagen: Copenhagen Bussiness School Copenhagen Press
Pastorelli, J.. 2003. Enriching the Experience; An Interpretive Approach to Tour Guiding. Prancis: Hospitality Press French Forest
Pond, K. 1993. The professional guide: Dynamics of tour guiding. New York: John Wiley & Sons
Rabotic, Brainslav. 2010. Tourist Guides in Contemporary Tourism. Sarajevo: International Conference on Tourism and Environment.
Rika, Elvira. 2015. Ingkar Janji atas Kesepakatan Uang Belanja (Uang Panai’) dalam Perkawinan Suku Bugis Makassar. Makassar: Universitas Hasanuddin
Sandaruwani, Rudmi dan Athula Gnananpala. 2016. The Role Of Tourist Guides And Their Impacts On Sustainable Tourism Development: A Critique On Sri Lanka. Tourism, Leisure and Global Change Volume 3
Suardhana, Nengah, Kerti Nitiansih, dan Adi Putra. 2013. The Communication Skills Of Tour Guides In Handling Customers. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Bahasa. Volume 3
Tempo. 2016. Data BPS, Wisatawan Malaysia Gemar Berbelanja di Surabaya. https://m.tempo.co/read/news/2016/01/04/090732994/data-bps-wisatawan-malaysia-gemar-berbelanja-di-surabaya (diakses pada: 19 September 2016)
Tribun Makassar. 2016. Wisman asal Belanda Dominasi Kunjungan Wisata di Makassar. http://makassar.tribunnews.com/2016/07/21/wisman-asal-belanda-dominasi-kunjungan-wisata-di-makassar (diakses pada: 19 September 2016)
Wildana, Khilda, dkk..2006 . Losari: Waterfront and Public Space of Makassar. Makassar: Universitas Hasanuddin
World Federation of Tourist Guide Association. 2003. What is a tourist guide?. http://www.wftga.org/tourist-guiding/what-tourist-guide (diakses pada: 20 September 2016)
World Tourism Organization. 1995. Concepts, Definition and Classifications for Tourism Statistics. Madrid: World Tourism Organization