Kondisi perairan laut dengan kedalaman tertentu tidaklah mudah dipahami secara menyeluruh jika hanya mengandalkan kemampuan manusia tanpa didukung fasilitas pendukung lainnya seperti ketersediaan peralatan dan teknologi yang memadai. Ada beberapa faktor penyebab keterbatasan manusia untuk menyelami laut dalam di antaranya adalah bertambahnya tekanan setiap 10 meter sebesar 1 atmosfer, sehingga semakin dalam perairan maka semakin tinggi pula tekanan yang tidak sesuai dengan kemampuan fisik manusia. Dalam pengoperasiannya, alat ini sepenuhnya dikontrol secara otomatis dengan menggunakan sistem artificial inteligence (kecerdasan buatan) melalui unit microcontroller dan beberapa perangkat lainnya yang hasilnya dapat dilihat di berbagai perangkat seperti komputer dan laptop. Suplai daya dari produk ini bersumber dari energi surya yang akan menyediakan energi listrik secara gratis dan ramah lingkungan. Hasil dari inovasi ini akan membantu para peneliti dalam melakukan observasi dan eksplorasi bawah laut, khususnya terumbu karang dengan cara mendeteksi secara cepat dan akurat data berbagai jenis terumbu karang dan kerusakannya jika ada sehingga penanggulangan dapat segera dilakukan.