FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SOMBA OPU

Nisgunawan Sidiq, Wahiduddin Wahiduddin, Dian Sidik

Abstract

Lingkungan merupakan salah satu faktor penyebab kejadian TB paru. Puskesmas Somba Opu tercatat dari tahun 2009 ditemukan BTA positif sebanyak 84 orang. Mengalami peningkatan pada 2011 tercatat dari sebanyak 116 orang. Penelitian ini bertujuan mengetahui besar risiko kondisi lingkungan terhadap kejadian TB paru di Kabupaten Gowa. Desain penelitian adalah observasional dengan pendekatan case control study. Populasinya adalah penderita TB paru yang tercatat di kartu registrasi pasien di Puskesmas Somba Opu tahun 2011. Sampel penelitian ini adalah penderita TB paru dan tetangga pasien TB paru yang pernah berkunjung ke Puskesmas Somba Opu. Penarikan sampel menggunakan exhaustive sampling dan kelompok kontrol menggunakan purposive sampling dengan besar sampel 130. Perbandingan kasus dengan kontrol 1 : 1. Analisa data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji odds ratio (OR). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari empat variabel yang diteliti rumah yang padat bukan merupakan faktor risiko (OR=0,775), kelembaban rumah yang tidak memenuhi syarat merupakan faktor risiko (OR=2,974), pencahayaan rumah yang tidak memenuhi syarat bukan merupakan faktor risiko (OR=1,070), ventilasi rumah yang kurang bukan merupakan faktor risiko (OR=1,220).

References

1. Notoatmodjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-prinsip Dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta; 2003.

2. Nurhidayah I, Lukman, Mamat, Rakhmawati, Windy. Hubungan antara Karakteristik Lingkungan Rumah de-ngan Kejadian Tuberkulosis pada Anak di Kecamatan Paseh Kabupaten Sumeda-ng [Skripsi]. Bandung: Universitas Padjajaran; 2007.

3. WHO. Global Tuberculosis Control A Short Update to The 2009 Report. Geneva: WHO, 2009.

4. Dinkes RI. Profil Kesehatan Sulawesi Selatan Tahun 2009. Makassar: Dinas Kesehatan; 2010.

5. Firdiana C.H.W. Hubungan antara Luas Ventilasi dan Pencahayaan Rumah dengan Kejadian Tuberculosis Paru Anak di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Kecamatan Tembalang [Skripsi]. Semarang: Universitas Negeri Semarang; 2007.

6. Ruswanto B. Analisis Spasial Sebaran Kasus Tuberkulosis Paru Ditinjau dari Faktor Lingkungan Dalam dan Luar Rumah di Kabupaten Pekalongan [Tesis]. Semarang: Universitas Diponegoro; 2010.

7. Tobing TL. Pengaruh Perilaku Penderita TB Paru dan Kondisi Rumah terhadap Pencegahan Potensi Penularan TB Paru pada Keluarga di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2008 [Skripsi]. Medan: Universitas Sumatera Utara; 2009.

8. Bahtiar I, Ibrahim E, Ruslan. Hubungan Perilaku dan Kondisi Lingkungan Fisik Rumah dengan Kejadian TB Paru di Kota Bima Provinsi NTB. Jurnal Media Kesehatan Indonesia. 2012.

9. Suarni H. Faktor Risiko Lingkungan terhadap Kejadian Tuberkulosis di Kecamatan Pancoran Mas Tahun 2008-2009 [Skripsi]. Jakarta: Universitas Indonesia; 2009.

10. Akyuwen A. Hubungan Kondisi Fisik Rumah Terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Piru Kecamatan Seram Barat Kabupaten Seram Bagian Barat. Jurnal Media Kesehatan Indonesia. 2012.

11. Atmosukarto dan Sri Soewasti. Pengaruh Lingkungan Pemukiman dalam Penyebaran Tuberkulosis. Media Litbang Kesehatan,2000;Vol. 9(4).

12. Hadnani A.M. Hubungan Kondisi Rumah dengan Penyakit TBC Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Karangmojo II Kabupaten Gunungkidul Tahun 2003-2006. Jurnal Kesehatan Surya Medika, 2007.

13. Rukmini, Chatarina U.W. Faktor-Faktor yang Berhubungan Terhadap Kejadian TB Paru Dewasa di Indonesia (Analisis Data Riset Kesehatan Dasar Tahun 2010). Buletin Penelitian Sistem Kesehatan,2011; Vol 14(4):320-331.

Authors

Nisgunawan Sidiq
nisgunawan_sidiq@yahoo.com (Primary Contact)
Wahiduddin Wahiduddin
Dian Sidik
Sidiq, N., Wahiduddin, W., & Sidik, D. (2016). FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SOMBA OPU. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 9(1), 29-35. https://doi.org/10.30597/mkmi.v9i1.436
Copyright and license info is not available

Article Details