Penggunaan Alat Pelindung Diri dan Keracunan Pestisida pada Pekerja di Perusahaan Penyemprot Hama

Gurdani Yogisutanti, Ivanna Ajeng Mulianti, Indah Nurmalina, Linda Hotmaida, Suhat Suhat

Abstract

The pest control service industry is one of the industries in the field of pest control services, especially those in residential areas that use pesticides that can be harmful, especially for pest sprayers. The purpose of this study was to determine the use of Personal Protective Equipment (PPE) with pesticide poisoning in workers in pest spraying companies. This study used a cross-sectional design with a sample of 30 people spraying pests at PT Zeta Prima Lestari with a total sampling method. Univariate, bivariate analysis, and statistical tests use coefficient contingency. Measurement of serum cholinesterase levels was carried out at Borromeus Hospital Bandung. The results showed the characteristics of the respondents most respondents aged 21-30 years (63.3%), working period of more than 1 year were 43.3%, smoking habits (70.0%), the duration of exposure were mostly more than 5 hours per day (90%), there were still those who did not use PPE in full (3.3%) and the BMI of respondents in thin and fat conditions was 26.7%. Statistical test results showed that the variable use of PPE is associated with serum cholinesterase levels (p = 0.0001), but age (p = 0.573), years of service (p = 0.245), smoking habits (p = 0.506), length of exposure (p = 0.735), BMI (p = 0.540) and Hb levels (p = 0.690) are not related. Based on research results that pest sprayers who use PPE in full will be better protected from exposure to pesticides. The recommended recommendation is to monitor the use of PPE before work and periodic serum cholinesterase checks on pest sprayers.

References

1. Rukmana. Hama Tanaman dan Teknik Pengendalian. Jakarta: Bumi Aksara; 2003.

2. Budiawan AR. Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Cholinesterase pada Petani Bawang Merah di Ngurensiti Pati. Unnes Journal of Public Health. 2014;3(1):1–10.

3. Samosir K, Setiani O, Nurjazuli N. Hubungan Pajanan Pestisida dengan Gangguan Keseimbangan Tubuh Petani Hortikultura di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 2017;16(2):63–9.

4. Wicaksono AB, Widiyanto T, Subagiyo A. Faktor Internal yang Berhubungan dengan Kadar Enzim Cholinesterase pada Darah Petani Kentang di Gapoktan Al-Farruq Desa Patak Banteng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo Tahun 2016. Buletin Kesehatan Lingkungan Masyarakat. 2017;36(3):194–202.

5. Susilowati DA, Widjanarko B, Adi MS. Behavioral of Spraying Farmer Related to Serum Cholinesterase Levels. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2017;13(4):289–294.

6. Agustina N, Norfai N. Paparan Pestisida terhadap Kejadian Anemia pada Petani Hortikultura. Majalah Kedokteran Bandung. 2018;50(4):215–221.

7. Fajriani GN, Aeni SR, Sriwiguna DA. Penggunaan APD Saat Penyemprotan Pestisida dan Kadar Kolinesterase dalam Darah Petani Desa Pasirhalang. Jurnal Media Analis Kesehatan. 2019;10(2):163–170.

8. Lusiana D, Rozi F. Faktor Penyebab Keracunan Akut Penggunaan Pestisida pada Petani di Desa Ponoragan Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara. Kesmas Wigama. 2015;1(2):60–67.

9. Ma’arif MI, Suhartono, Yunita NA. Studi Prevalensi Keracunan Pestisida pada Petani Penyemprot Sayur di Desa Mendongan Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2016;4(5):35–43.

10. Ulva F, Rizyana NP, Rahmi A. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Gejala Keracunan Pestisida pada Petani Penyemprot Pestisida Tanaman Holtikultura di Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok Tahun 2019. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi. 2019;19(3):501–503.

11. Herdianti. Hubungan Lama, Tindakan Penyemprotan, dan Personal Hygiene dengan Gejala Keracunan Pestisida. Promotif Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2018;8(1):72–77.

12. Samosir K, Setiani O. Hubungan Pajanan Pestisida dengan Gangguan Keseimbangan Tubuh Petani Hortikultura di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia 2017;16(2):63–69.

13. Entianopa, Santoso E. Faktor yang Berhubungan dengan Paparan Pestisida pada Pekerja Chemis (Penyemprotan). Journal Endurance. 2016;1(2):88–93.

14. Istianah, Yuniastuti A. Hubungan Masa Kerja, Lama Menyemprot, Jenis Pestisida, Penggunaan APD dan Pengelolaan Pestisida dengan Kejadian Keracunan pada Petani di Brebes. Public Health Perspective Journal. 2018;2(2):117–123.

15. Marisa, Pratuna ND. Analisa Kadar Cholinesterase dalam Darah dan Keluhan Kesehatan pada Petani Kentang Kilometer XI Kota Sungai Penuh. Jurnal Kesehatan Perintis. 2018;5(1):1–7.

16. Yuantari MGC, Budi Widianarko B, Sunoko HR. Analisis Risiko Pajanan Pestisida terhadap Kesehatan Petani. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2015;10(2):239–245.

17. Illyassou KM, Illa M, Adamou R, Maitournam A, Baoua A. Risk Assessment and Cholinesterase Monitoring for Workers Exposed to Plant Protection Products in Locust Control in Niger. Research Journal of Science and Technology. 2018;10(1):40–51.

18. WHO. Sound Management of Pestisicedes Diagnosis and Treatment of Pesticide Poisoning. 2006.

19. Rustia HN, Wispriyono B, Susanna D, et al. Lama Pajanan Organofosfat terhadap Penurunan Aktivitas Enzim Kolinesterasi dalam Darah Petani Sayuran. Makara Kesehatan. 2010;14(2):95–101.

20. Tampudu S, Russeng Syamsiar S, Rahim MR. Kadar Cholinesterase Darah Petani Penyemprot Pestisida di Desa Minasa Baji Kab. Maros. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2010;6(2):102–107.

21. Marisa M, Arrasyid AS. Pemeriksaan Kadar Pestisida dalam Darah Petani Bawang Merah di Nagari Alahan Panjang. Journal of Sainstek. 2018;9(1):14-18.

Authors

Gurdani Yogisutanti
gurdani@yahoo.com (Primary Contact)
Ivanna Ajeng Mulianti
Indah Nurmalina
Linda Hotmaida
Suhat Suhat
Author Biography

Gurdani Yogisutanti, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Immanuel Bandung

Researcher and Faculty member of Immanuel School of Health Sciences
Yogisutanti, G., Mulianti, I. A., Nurmalina, I., Hotmaida, L., & Suhat, S. (2020). Penggunaan Alat Pelindung Diri dan Keracunan Pestisida pada Pekerja di Perusahaan Penyemprot Hama. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 16(2), 183-191. https://doi.org/10.30597/mkmi.v16i2.9090

Article Details