PELATIHAN KOMUNIKASI GURU DENGAN TEKNIK PACING PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENGURANGI KECEMASAN BELAJAR SISWA
DOI:
https://doi.org/10.20956/pa.v5i3.7694Keywords:
Communication, Teacher, Pacing, Anxiety Learning, StudentsAbstract
Abstract. Based on the results of observations at SD 5 Bae, it was found that students always thought negatively about mathematics, students tended to worry about getting low scores when learning mathematics, students often lacked confidence when working on math problems, and students were often less careful when doing math problems. From these observations, the activity team provided training to teachers using pacing techniques. This pacing technique will help teachers communicate with students when mathematics learning takes place. The purpose of this community service is to improve teacher skills in communicating in mathematics using the pacing technique. The method used in this service is to use the participant active learning approach (participants participate actively in training activities). The result of this community service is that teachers can use the pacing technique to communicate when learning mathematics.
Abstrak. Berdasarkan hasil pengamatan di SD 5 Bae ditemukan bahwa siswa selalu beranggapan negatif terhadap matematika, siswa cenderung khawatir mendapatkan nilai yang rendah saat pembelajaran matematika, siswa sering kali kurang percaya diri saat mengerjakan soal matematika, dan siswa sering kurang berhati-hati saat mengerjakan soal matematika. Dari hasil pengamatan tersebut tim kegiatan memberikan pelatihan kepada guru dengan menggunakan teknik pacinng. Teknik pacing ini akan membantu guru dalam berkomunikasi dengan siswa saat pembeljaran matematika berlangsung. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan keterampilan guru dalam berkomunikasi pada matapelajaran matematika dengan menggunakan teknik pacing. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah dengan menggunakan pendekatan participant active learning (peserta berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pelatihan). Hasil dalam pengabdian masyarakat ini adalah guru dapat menggunakan teknik pacing untuk berkomunikasi saat pembelajaran matematika.
References
Anita, I. W. (2014). Pengaruh Kecemasan Matematika (Mathematics Anxiety) Terhadap Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMP. Infinity, 3(1): 125-132.
Asikin, M. (2001). Realistic Mathematics Education (RME): Paradigma Baru Pembelajaran Matematika. Makalah (online).
Departemen Kesehatan RI. (1990). Ilmu Kesehatan Jiwa. Jakarta.
Hajar, I. (2011). Hypno Teaching; Memaksimalkan Hasil Proses Belajar Mengajar dengan Hipnoterapi. Jogjakarta: Diva Press.
Hakim, A. (2010). Hypnosis in Teaching; Cara Dahsyat Mendidik dan Mengajar. Jakarta: Visimedia.
Jaya, N, T. (2010). Hypnoteaching Bukan Sekedar Mengajar. Jawa Barat : D – Brain.
Ristiyani, R., & Wanabuliandari, S. (2018). Pembelajaran Berbasis Hypnomathematics Untuk Guru Sekolah Dasar. Prosiding Seminar Nasional seminar Masyarakat Ilmiah (SEMAI) 2018 dengan tema Mengungkap Kebenaran Melalui Linguistik Forensik.
Rohmadani, Z. V. (2017). Metode Future Pacing Hypnotherapy Untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan Pada Mahasiswa Baru. Journal of Health Studies, 1 (2): 125-129.
Qori, I. R., Santoso, B., & Hiltrimartin, C. (2018). Penerapan Metode Hypnoteaching Untuk Melihat Motivasi Belajar Siswa Pada Materi Trigonometri Kelas X SMA Negeri 1 Indralaya. Histogram: Jurnal Pendidikan Matematika, 2 (1) : 21-31.
Wati, E. R., & Kusuma, S. 2016. Menjadi Guru Hebat dengan Hypnoteaching. Yogyakarta: Kata Pena.
Zakaria, E., Zain, N. M., Ahmad, N. A., & Erlina, A. (2012). Mathematics anxiety and achievement among secondary school students. American Journal of Applied Sciences, 9 (11): 1828-1832.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.