APLIKASI E-KMS UNTUK PENDATAAN DAN REKAPITULASI TUMBUH KEMBANG BALITA DI POSYANDU MEKAR ARUM 18
Keywords:
Posyandu, e-KMS, toddlerAbstract
E-KMS Application for Data Collection and Recapitulation of Toddler Growth in Posyandu Mekar Arum 18
Abstract. Mekar Arum Posyandu 18, which located in Lengkong village, has a low to moderate participation rate of mothers and toddlers, ranging from 15% to 25%. Besides, the registration of growth and development of infants is done manually or handwritten by the cadre on a Kartu Menuju Sehat (KMS). KMS loss often occurs so that parents and Posyandu officials have difficulty finding a history of growth and development of infants. The purpose of this activity is to increase the number of toddlers who come to the Posyandu. Besides that, this activity intends to make it easier for parents of toddlers to get information about Posyandu activities schedules, data on children's growth and development, health information also Posyandu programs. While for Posyandu cadres, this activity can help to collect data and recapitulate the growth of children and also make it easier to reports to the village office or Puskesmas. This activity uses the technology implementation method through the creation of the Posyandu mobile application (mPosyandu). This application is an electronic KMS (e-KMS) based on Android. Electronic-based data collection methods are used as a basis for planning and implementing activities. From the measurement results, this community service activity can meet all the indicators of success. Those indicators are including, the number of mothers of toddlers who use the application reaches 90%, the number of toddlers who come to Posyandu has increased to 90%, all toddlers in Posyandu Mekar Arum 18 recorded digitally, the level of high satisfaction society and the level of suitability of activities that reach 100%.
Keywords: Posyandu, e-KMS, toddler.
Abstrak. Posyandu Mekar Arum 18 yang berlokasi di desa Lengkong memiliki tingkat partisipasi ibu dan balita yang terbilang rendah hingga sedang, berkisar antara 15 sampai dengan 25 persen. Selain itu pencatatan tumbuh kembang balita dilakukan secara manual atau ditulis tangan oleh kader pada selembar Kartu Menuju Sehat (KMS). Kehilangan KMS sering terjadi sehingga para orang tua dan petugas posyandu kesulitan mencari riwayat tumbuh kembang balita. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan jumlah balita yang datang ke posyandu. Disamping itu kegiatan ini ditujukan untuk memudahkan orang tua balita untuk mendapatkan informasi tentang jadwal kegiatan posyandu, data tumbuh kembang anak dan informasi kesehatan serta program-program posyandu. Sedangkan bagi kader posyandu, kegiatan ini dapat membantu untuk pendataan dan rekapitulasi pertumbuhan balita dan juga dapat memudahkan dalam pelaporan ke kelurahan atau puskesmas. Kegiatan ini menggunakan metode penerapan teknologi melalui pembuatan aplikasi mobile Posyandu (mPosyandu). Aplikasi ini merupakan sebuah elektronik KMS (e-KMS) berbasis android. Metode pendataan berbasis elektronik digunakan sebagai landasan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan. Dari hasil pengukuran, kegiatan pengabdian masyarakat ini mampu memenuhi semua indikator keberhasilan diantaranya, jumlah ibu balita yang memakai aplikasi mencapai 90%, jumlah balita yang datang ke posyandu meningkat hingga 90%, semua balita di posyandu mekar arum 18 sudah terdata secara digital, tingkat kepuasan masyarakat yang tinggi dan tingkat kesesuaian kegiatan yang mencapai 100%.
Kata Kunci: Posyandu, e-KMS, Balita.
References
Aditya, T. (2017). Analisis Kualitas Pelayanan Posyandu Camar Kelurahan Poris Plawad Utara Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang. Journal of Goverment and Civil Society. Vol.1 No. 2. pp. 203-216.
Aziz, S.B., Riza, T.A., & Tulloh, R. (2016). Perancangan dan Implementasi Aplikasi Sistem Antrian untuk Pasien Pada Dokter Umum Berbasis Android dan SMS Gateway. Jurnal Elektro dan Telekomunikasi Terapan, [S.l.], v.2, n.1, ISSN 2442-4404. Available at: /journals.telkomuniversity.ac.id/jett/article/view/ 95>. Date accessed: 04 feb. 2020. doi: https://doi.org/10.25124/jett.v2i1.95.
Depkes R.I. (2009). Lembar Berita Edisi Khusus Posyandu Vol XV No.1 2009, Jakarta.
Fitria & Azmi, N. (2015). Hubungan Pemanfaatan Posyandu Dengan Status Gizi Balita di Kecataman Kota Jantho. Idea Nursing Jurnal.vol VI no.1 pp. 1-6.
Hakim, M.K. (2015). Sistem Informasi Kegiatan Posyandu Berbasis Web dan SMS Gateway (Studi Kasus Permumahan Pesona Bali), Bandung. eproceeding Universitas Telkom.
Isni, K., & Dinni, S.M. (2020). Pelatihan Pengukuran Status Gizi Balita sebagai Upaya Pencegahan Stunting Sejak Dini pada ibu di Dusun Randugunting, Sleman, DIY. Jurnal Panrita Abdi, 4(1), 60-68.
Kemenkes, R.I. (2009). Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak, Jakarta.
Kemenkes, R.I. (2012). Buku Saku Kader Posyandu, Jakarta.
Sihotang, H.M.I., & Rahma, N. (2016). Faktor Penyebab Penurunan Kunjungan Bayi di Posyandu Puskesmas Langsat Pekanbaru Tahun 2016. Journal Endurance, Vol.2 No. 2. pp 168-177.
Taslim, N.A., Asfar, M., Angriawan, S., Yuliana, I., & Ashari, N. (2018). IbW-CSR IDI Kota Makassar, Menuju Makassar Sehat melalui Peningkatan Konsumsi Ikan, Sayur dan Buah. Jurnal Panrita Abdi, 2(2), 127-134.
Windasari, I.P., & Yana, R.R. (2016). Aplikasi Mobile Kartu Menuju Sehat (M-KMS), Jurnal Sistem Komputer. Vol.6, No.2. November 2016.