Efektivitas Kebijakan Penanggulangan Bencana Dalam Konteks Pembangunan Daerah: Studi Kasus Kota Makassar
DOI:
https://doi.org/10.61731/dpmr.v4i2.36264Keywords:
Mitigasi Penanggulangan Bencana Banjir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota MakassarAbstract
Abstract
The study aims to determine and describe the mitigation of flood disaster management in Makassar City by the Regional Disaster Management Agency (BPBD) Makassar City. This research uses a descriptive qualitative approach with primary data sources obtained through observations and interviews. The secondary data was obtained from data from the Makassar City Flood Disaster Management Agency (BPBD). The results of this study show that the mitigation of flood disaster management by BPBD Makassar City has been carried out structurally and nonstructurally. Structurally, BPBD Makassar City has made efforts to mitigate flood disaster management such as the construction and rehabilitation of urban drainage systems, as well as creating early warning systems. Meanwhile, for non-structural mitigation efforts carried out by BPBD Makassar City, namely making disaster-prone maps, monitoring disaster-prone locations, installing evacuation routes, building capacity in increasing BPBD Makassar City apparatus resources, and conducting socialization and training on disaster mitigation. However, in its implementation there are various kinds of obstacles such as, lack of Human Resources (HR) / Personnel owned by BPBD Makassar City so that it requires coordination and cooperation with related agencies or institutions. In addition, obstacles that are also often faced are community responses in receiving these early warnings, such as indifference, confusion, or panic that can hinder an effective response. Not only that, the budget shortfall is also an obstacle in the implementation of disaster management mitigation in terms of increasing the capacity of personnel in BPBD Makassar City.
Abstrak
Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan mitigasi penanggulangan bencana banjir di Kota Makassar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif dengan sumber data primer diperoleh melalui hasil observasi dan wawancara. Adapun data sekunder diperoleh dari data Badan Penanggulangan Bencana Banjir (BPBD) Kota Makassar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mitigasi penanggulangan bencana banjir oleh BPBD Kota Makassar telah dilakukan secara struktural dan nonstruktural. Secara struktural, BPBD Kota Makassar telah melakukan upaya mitigasi penanggulangan bencana banjir seperti pembangunan dan rehabilitasi sistem drainase perkotaan, serta membuat sistem peringatan dini. Sedangkan, untuk upaya mitigasi nonstruktural yang dilakukan oleh BPBD Kota Makassar yaitu pembuatan peta rawan bencana, pemantauan lokasi rawan bencana, pemasangana jalur evakuasi, membangun kapasitas dalam peningkatan sumber daya aparatur BPBD Kota Makassar, serta melakukan sosialisasi dan pelatihan tentang mitigasi bencana. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya terdapat berbagai macam kendala seperti, kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) atau Personil yang dimiliki oleh BPBD Kota Makassar sehingga membutuhkan adanya koordinasi serta kerja sama dengan instansi atau Lembaga yang terkait. Selain itu, kendala yang juga sering dihadapi yaitu respon masyarakat dalam menerima peringatan dini tersebut, seperti ketidakpedulian, kebingungan, atau kepanikan yang dapat menghambat respon yang efektif. Tak hanya itu, kekurangan anggaran juga menjadi kendala dalam pelaksanaan mitigasi penanggulangan bencana dalam hal peningkatan kapasitas personil yang ada di BPBD Kota Makassar.
References
Aldrian, Edvin, Karmini, Mimin, dan Budiman (2011) Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim di Indonesia, Jakarta: Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara Kedeputian Bidang Klimatologi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
Fithriyah Azzahrah, Annas, S., & Rais, Z. (2022). Hybrid Hierarchical Clustering dalam Pengelompokan Daerah Rawan Bencana Tanah Longsor di Sulawesi Selatan. VariansiI: Journal of Statistics and Its Application on Teaching and Research, 4(3), 153-161. https://doi.org/10.35580/variansiunm38
Coppola, D. P. (2007). Introduction to International Disaster Management. Burlington, MA: Elsevier
Chazienul, U. M. (2014). Manajemen Bencana: Suatu Pengantar Pendekatan Proaktif, Malang: UB Press, 21
Djohanputro, Bramantyo. (2006). Disaster Management. Jakarta: Sekolah Tinggi Manajemen PPM
Jayawardane, A. K. W. (2006). Disaster Mitigation Initiatives in Sri Lanka. International symposium management systems for disaster prevention, 9-11 March 2006. Kochi, Japan.
Kelly, C. (1995). A framework for improving operational effectiveness and cost efficiency in emergency planning and response. Disaster Prevention and Management, 4(3), pp.25-35
Kusumasari, B. (2014). Manajemen dan Kapabilitas Pemerintah Lokal. Gava Media. Yogyakarta.
Lindell, M.K. and Prater, C.S. (2003) Assessing Community Impacts of Natural Disasters. Natural Hazards Review, 4, 176-185. https://doi.org/10.1061/(ASCE)1527-6988(2003)4:4(176)
Manghayu, A. (2017). Penanggulangan Resiko Bencana Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat, Jurnal Manajemen Pemerintahan, 4(1)
Moe, T. L. & Pathranarakul, P. (2006) An Integrated Approach to Natural Disaster Management: Public Project Management and Its Critical Success Factors. Disaster Prevention and Management,15,396-413.
Moe, T. L., Gehbauer, F., Sentz, S. & Mueller, M. (2007) Balanced Scorecard for Natural Disaster Management Projects. Disaster Prevention and Management, 16, pp 785-806.
Mohanty, S., Panda, B., Karelia, H. & Issar, R. (2006) Knowledge Management in Disaster RiskReduction: The Indian Approach. An Indian approach.
Musdah, E., Fattah, S., & Narwis, S.(2022). Models and Challenges of Coordination in Regional Disaster Management.Jurnal Analisis Kebijakan danPelayanan Publik, 8 (2), 140-158
Pemerintah Republik Indonesia (2007) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
Pemerintah Republik Indonesia (2008) Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 Pasal 6 Ayat (1) tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Pemerintah Kota Makassar (2010) Peraturan Walikota Makassar Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Makassar
Rustan, A & Firdaus, Ferry. (2011). Ancaman Bencana dan Kebijakan Penanganannya di Daerah. Jurnal Borneo Administrator, 7(1).
Seneviratne, K, Amaratunga, D, Haigh, Pathirage, (2009). Knowledge Management for Disaster Resilience: Identification of Key Success Factors. University of Salford.UK.
Shaluf, I. M. (2008). Technological Disaster Stages and Management. Disaster Prevention and Management,17(1), 114-126.
Syam, A.R., Putra, M.A., & Muslim, A. (2024) Governance and Resilience: Unpacking Policy Decisions in Mamuju’s Earthquake Aftermath. Jurnal Analisis Kebijakan dan Pelayanan Publik, 10(1), 1-17
Tjandra, Kartono. (2017) Empat Bencana Geologi yang Paling Mematikan, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Sitti Hadhira Khairina, Amril Hans, Irma Ariyanti Arif
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.