MAKNA KESEJAHTERAAN PENDUDUK LANJUT USIA (Tinjauan Sosiologi Kependudukan dan Kesejahteraan)

Authors

  • Hasbi Hasbi Departemen Sosiologi, Universitas Hasanuddin
  • Musrayani Usman Departemen Sosiologi, Universitas Hasanuddin

DOI:

https://doi.org/10.31947/hjs.v2i1.10556

Abstract

Data Badan Pusat Statistik (BPS 2018) menunjukkan peningkatan populasi penduduk lanjut usia. Pada tahun 2000 penduduk lanjut usia berjumlah 14,45 juta jiwa (7,18 persen), meningkat pada tahun 2010 menjadi 18,04 juta jiwa (7,56 persen) dan pada tahun 2018 jumlah penduduk lanjut usia meningkat menjadi 24,49 juta jiwa (9,27 persen). Jika peningkatan populasi penduduk lanjut usia tidak diantisipasi akan menjadi beban bagi negara, masyarakat, dan keluarga. Tujuan kajian ini untuk mengetahui pemeranan interaksi sosial dan dukungan sosial penduduk lanjut usia. Metode kajian adalah kajian pustaka dengan jenis analisis data sekunder. Data diperoleh dari beberapa artikel dan buku-buku yang relevan. Hasil kajian menemukan aspek interaksi sosial lanjut usia dengan keluarga dan lingkungan, menentukan dukungan sosial keluarga dan lingkungan terhadap mereka. Kesimpulan, dengan pemeranan interasi sosial penduduk lanjut usia dan pemeranan dukungan sosial oleh keluarga dan lingkungan terhadap penduduk lanjut usia, diharapkan para penduduk lanjut usia akan mencapai kondisi successful aging atau kesejahteraan subyektif.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Andreas. 2012. Interaksi Sosial dan Kualitas Hidup Lansia di Kelurahan Lansoi, Kecamatan Tumohon Selatan, http:/igenursing-weebly.com/ uploads/ 1/4/3/9/1439041/ fix_jku_andreas.pdf.

Atchley. 1997. The Social Forces in Later Life. California: Wadsworth Publishing.

Ayu Diah Amalia. 2013. Kesepian dan Isolasi Sosial yang Dalami Lanjut Usia: Tinjauan dari Perspektif Sosiologis, Informasi, Vol. 18, No.02, hal. 203-209.

Badan Pusat Statistik (BPS), 2018. Statistik Penduduk Lanjut Usia 2018. Jakarta.

BKKBN. 2014. Lansia Tangguh dengan Tujuh Dimensi, Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.

Conger, D.R, et al. 1994. Families in Troubled Times. Adapting to Change in Rural America. Aldine De Cruyten. New York.

Cutrona, C.E & Russel D.W. 1994. Type of Social Support and Specific Stress: Toward a Theory of Optimal Matching an International View (pp. 319-366), New York: Wiley.

Fitria, A. 2011. Interaksi Sosial dan Kualitas Hidup Lansia di Panti Werdha UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan: Medan, USU.

Hasbi, DAT Pulubuhu, Andi Haris, Iqbal Latief, Syamsuddin Simmau. 2019. Toraja Family Nursing for the Elderly in Makassar, Indonesia. Journal of Engineering and Applied Sciences. Vol 14, issue 24. pp 9838-9841

http://docsdrive.com/pdfs/medwelljournals/jeasci/2019/9838-9841.pdf

Gunarsah, S.D. 2009. Dari Anak Sampai Usia Lanjut: Bunga Rampai Psikologi Perkembangan, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Hamidah. 2014. Successful aging melalui Dukungan Sosial, Jurnal Psikologi Unair, Volume 14, No. 02, hal. 110-119.

Hayati, S., 2009. Hubungan Dukungan Sosial dengan Kesepian pada Lanjut Usia: USU Medan.

Hurlock, 2004. Psikologi Perkembangan, Jakarta: Erlangga.

Kunjtoro, Zanuddin Sri. 2002. “Dukungan Sosial Pada Lansia”, http:/www. epsikologi.com/ usia/160402.htm.

Liu, 2009. Family Involvement in and Satisfaction with Long Term Care Facilities in Taiwan. Asian J. Gerontol Geriatr, 4, 30-35.

Midgley, J. 1995. Social Development: The Developmental Perspective in Social Welfare, London: SAGE Publication Inc.

Miko, Alfan. 2012. Isu-Isu, Teori dan Penelitian Penduduk Lansia, Jurnal Sosiologi Andalas, Vol. XII, No.2, hal. 43-58.

Noll, Heinz-Herbert. 2004. The European System of Social Indicators: A Tool for Welfare Measurement and Monitoring Social Change (Workshop on Measurement of Wellbeing in Developing Countries Hanse Kolleg), Delmenhorst, July 2-4, 2004).

Noorkasiani, T.S, 2009. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Nuraini, et al. 2018. Hubungan Interaksi Sosial Dengan Kesepian Pada Lansia di Kelurahan Tlogomas Kota Malang, Nursing News, Volume 3, No,1, hal. 613-611.

Ouwehand, 2007. Clinical Psycology Review. Utrecht: Alsiever.

Reichstandt, Jennifer et al. 2010. Older adults perspektives on successful aging: Qualitative interview. NCBL. Doi: PMCID: PMC3593659.

Santrock, JW. 2003. Life Span Development, edisi keenam. Jakarta: Erlangga.

Sarafino, E. 1996. Health Psychology. Biopsyhosocial Interactions. New York: Allyn and Bacon.

Sekretariat Negara. 1998. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1998 Tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Jakarta.

Sekretariat Negara. 2009. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial. Jakarta.

Septianingsih, D.S. 2012. Kesepian pada Lanjut Usia: Studi Tentang Bentuk Faktor Pencetus dan Strategi Koping, Jurnal Psikologi, Universitas Diponegoro, Vol. 11, No. 2.

Smet, B. 1994. Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT. Grasindo.

Soekanto, Soerjono. 2017. Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Radjawali Press.

Suhartini, R. 2004. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Orang Lanjut Usia. Tesis Pascasarjana UNAIR Surabaya.

Supraba, N.P. 2015. Hubungan Aktivitas Sosial, Interaksi Sosial, dan Fungsi Keluarga dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia di Wilayah Kerja Puskesmas I Denpasar Utara Kota Denpasar. Tesis. Bali: Universitas Udayana Bali.

Tylor, Shelly E. 1999. Health Psychology, Four Edition, McGraw-Hill International Editions.

Victor, Christina. The Social Context of Ageing, London: Routledge.

Ward, T., & Birgden, A. 2007. “Human Rigths and Correctional Clinical Practice (Elsevier,12)”Aggresion and Violent Behavior, 628-643.

WHO. 2002. Active Aging: A Policy Framework (on second United Nations World Assembly on Ageing) Madrid, Spain: World Health Organization.

Widodo, T. 2011. Sosiologi Kependudukan, Kajian Teoritis dan Empiris Perpektif Sosiologis Kependuduan, Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS.

Downloads

Published

2020-06-30

Issue

Section

Articles