STUDI FENOMENOLOGI PADA PERILAKU SEKSUAL MAHASISWA DI KOTA MAKASSAR

Abstract

The purpose of the study was to reveal the phenomenon of students' sexual experiences, to analyze the process of relationships in sexual behavior and to identify and analyze the forms of sexual activity / behavior of students in the city of Makassar. This study uses a qualitative approach, with a phenomenological strategy / design. The subjects of this study were 5 (five) informants who were students or had just finished their education and were still in sexual activity / behavior. The results of this study show 3 findings namely; (1). All informants considered that they did not violate social norms. Because their sexual activity always refers to the standard "social norms" that they make themselves based on the principle of exchange and their definition; (2) the process of sexual behavior in social exchange includes internal and external factors of each individual which also influences the sexual behavior of the informants. These internal factors include; biological needs, relieving stress or feeling depressed and is also considered a form of seriousness towards a partner; and (3) external factors originating from outside the individual person include; a free and weak social control from parents or family, lack of sexual knowledge, and economic motives or meeting economic needs. Forms of social exchange in sexual behavior among students include cost (sacrifice) and reward (rewards or rewards) as a factor in the continuity of a relationship and their sexual activity. On the one hand, sexual activity is said to be successful and enduring if interpreted equally about satisfaction between the two parties and sexual exchange is defined equally, and on the other hand, social relations or sexual activity will end if what happens is the opposite. The informants revealed their reasons for engaging in sexual activity because they wanted to get attention, love, want to get money, and even to make the script easier.

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian, mengungkapkan fenomena pengalaman seksual mahasiswa, menganalisis proses   hubungan dalam   perilaku   seksual  dan  untuk mengidentifikasi serta menganalisis  bentuk aktivitas/perilaku   seksual   mahasiswa   di   Kota Makassar. Penelitian   ini   menggunakan  pendekatan  kualitatif, dengan strategi/desain fenomenologi. Subjek penelitian ini ada 5 (lima) orang informan yang berstatus sebagai mahasiwa atau yang baru saja menyelesaikan pendidikannya dan masih aktivitas / perilaku   seksual.    Hasil penelitian ini menujukkan 3 temuan yaitu; (1).  Semua informan menganggap bahwa mereka tidak melakukan pelanggaran terhadap norma sosial. Karena aktivitas seksual yang mereka lakukan  selalu  mengacu  pada   standar   “norma   sosial”   yang   mereka   buat   sendiri berdasarkan   prinsip   pertukaran dan pendefinisian mereka; (2) proses perilaku seksual dalam pertukaran   sosial mencakup   faktor  internal dan eksternal dari setiap individu yang juga berpengaruh dalam perilaku seksual para informan. Faktor internal tersebut meliputi; kebutuhan biologis, menghilangkan rasa stres atau perasaan tertekan dan juga dianggap sebagai bentuk keseriusan terhadap   pasangan; dan ( 3) faktor   eksternal   yang   berasal   dari   luar   diri   individu tersebut meliputi; lingkungan sosial yang bebas dan lemahnya kontrol dari orang tua atau pun keluarga,   kurangnya   pengetahuan   seksual,   dan   motif   ekonomi   atau pemenuhan   kebutuhan ekonomi.   Bentuk   pertukaran   sosial   dalam   perilaku   seksual   dikalangan mahasiswa mencakup  cost (pengorbanan) dan reward (imbalan atau penghargaan) sebagai faktor keberlangsungan sebuah hubungan dan aktivitas seks mereka. Di satu sisi,  aktivitas seksual dikatakan  berhasil dan bertahan apabila  ditafsirkan secara sama tentang  kepuasan diantara kedua belah pihak dan pertukaran seksual didefinisikan secara berimbang, dan disisi lain, hubungan sosial atau aktivitas seksual akan berakhir jika yang terjadi adalah sebaliknya. Para informan   mengungkapkan   alasan   mereka   melakukan aktivitas seks karena ingin  mendapatkan  perhatian, kasih sayang, ingin mendapatkan uang, dan bahkan untuk mempermudah pengerjaan skripsinya.

https://doi.org/10.31947/hjs.v2i2.12861
PDF