Pilkada yang Membelah Media (Relasi Kuasa di Balik Kontestasi Wacana Pilgub Sulsel 2018)

Authors

  • Rahma Amin
    rahmaamin17@gmail.com
    Wartawan Harian Berita Radar, Makassar, Indonesia
  • Sawedi Muhammad Dosen Sosiologi Fisip Universitas Hasanuddin, Indonesia
  • Rahmat Muhammad Dosen Sosiologi Fisip Universitas Hasanuddin, Indonesia
July 3, 2019
July 3, 2019

Downloads

Pemilihan gubernur Sulawesi Selatan (Pilgub Sulsel) yang digelar serentak pada 27 Juni bersama dengan 11 pemilihan kepala daerah (Pilkada) kabupaten/kota, berhasil membuat dua media yakni harian Radar Makassar dan Rakyat Sulsel menjadi terbelah dalam mengemas berita terkait empat pasangan calon guna memenuhi kepentingan ekonomi politik tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji wacana media dalam hubungannya dengan kekuasaan dan kepentingan yang mengitarinya dalam konteks praktik politik di Pemilihan Gubernur (Pilgub)Sulsel, dan dinamika apa yang terjadi di dalam ruang redaksi (politic of redactur) serta relasi kuasa yang tercipta lewat teks yang akan dibentuk menjadi berita politik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma kritis sebagai metodologinya, dan data primer dan sekunder yang diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam terhadap wartawan yang terlibat dalam produksi pemberitaan , termasuk redaktur dan pimpinan media yang menjadi objek penelitian ini.Hasil penelitian menunjukkan kedua media ini menjadikan kontestasi wacana sebagai mekanisme kontrol atau swasentor atas pemberitaan mereka. Dalam penelitian ini, kuasa ekonomi politik di balik praktik swasensor ini diperkaya dengan dimensi permainan kuasa di antara individu wartawan dan praktik swasensor yang telah menjadi habitus harian Radar Makassar dan Rakyat Sulsel. Praktik swasensor itu dilakukan demi melayani kepentingan kapital dan kepentingan “raja-raja kecil” yang berkuasa di jajaran redaksi.