Pilkada yang Membelah Media (Relasi Kuasa di Balik Kontestasi Wacana Pilgub Sulsel 2018)
Abstract
Pemilihan gubernur Sulawesi Selatan (Pilgub Sulsel) yang digelar serentak pada 27 Juni bersama dengan 11 pemilihan kepala daerah (Pilkada) kabupaten/kota, berhasil membuat dua media yakni harian Radar Makassar dan Rakyat Sulsel menjadi terbelah dalam mengemas berita terkait empat pasangan calon guna memenuhi kepentingan ekonomi politik tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji wacana media dalam hubungannya dengan kekuasaan dan kepentingan yang mengitarinya dalam konteks praktik politik di Pemilihan Gubernur (Pilgub)Sulsel, dan dinamika apa yang terjadi di dalam ruang redaksi (politic of redactur) serta relasi kuasa yang tercipta lewat teks yang akan dibentuk menjadi berita politik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma kritis sebagai metodologinya, dan data primer dan sekunder yang diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam terhadap wartawan yang terlibat dalam produksi pemberitaan , termasuk redaktur dan pimpinan media yang menjadi objek penelitian ini.Hasil penelitian menunjukkan kedua media ini menjadikan kontestasi wacana sebagai mekanisme kontrol atau swasentor atas pemberitaan mereka. Dalam penelitian ini, kuasa ekonomi politik di balik praktik swasensor ini diperkaya dengan dimensi permainan kuasa di antara individu wartawan dan praktik swasensor yang telah menjadi habitus harian Radar Makassar dan Rakyat Sulsel. Praktik swasensor itu dilakukan demi melayani kepentingan kapital dan kepentingan “raja-raja kecil” yang berkuasa di jajaran redaksi.References
Maryani Eni. 2010. Media dan Perubahan Sosial. Bandung. Rosda
Eriyanto. 2005, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta:
LKis.
Foucault, M. 2002. Pengetahuan dan Metode: Karya-karya Penting Foucault. Terjemahan dari P Rabinow, ed. Aesthetics, Method and Epistemology: Essential Works of Foucault 1954-1984. Yogyakarta: Jalasutra Foucault, Michael. 2002. Power /Knowledge. Wacana Kuasa/Pengetahuan. Bentang Budaya, Jogjakarta.
Jorgensen, Marianne W dan Philips Louse J. Tanpa tahun. Analisis Wacana(Teori dan Metode).Terjemahan oleh Suyitno Imam dkk.2007. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
L.G. Seligman. Elite Recruitment and Political Development, Journal Of Politics, Agustus 1964.4 Cornelis Lay. Rekrutmen Elit Politik, Prisma No.4, April-Mei 1997, hal.21.
Hamad, Ibnu. 2004. Kontrusi Realitas Politik dalam Media Massa : Sebuah Studi Critical Discourse Analysis terhadap Berita-berita Politik. Jakarta. Granit.
Hermin Indah Wahyuni. Politik Media Dalam Transisi Politik: Dari Kontrol Negara Menuju Self-Regulation Mechanism. Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol.4 Nomor 1, Juni 2007, hal. 15.
Istarno Rino.Kekuasaan Pemilik Modal Dalam Struktur Kapitalisme Media :Jurnal Lontar. Vol 4 Nomor 2. Mei 2016, Hal 15.
Jorgensen ,W Marianne dan J Lauise, Philips. 2007. Analisis Wacana (Teori dan Metode). Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Keller, Anett (2009). Tantangan dari Dalam: Otonomi redaksi di 4 Media Cetak Nasional: Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, dan Republika. Jakarta: Friderich Ebert Stiftung
Kusumaningrat, Hikma dan K. Purnama. 2012. Jurnalistik (Teori dan Praktik). Bandung. Remaja Rosdakarya.
Ritzer, George. Tanpa tahun. Teori Sosial Posmodern . Terjemahan oleh Muhammad Taufik. 2007. Yogyakarta . Kreasi Wacana.
Salim Agus. 2006. Teori dan Pradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta. Tiara Wacana.
Sudibyo, A., & Patria, N. (2013). “The Television Industry in Post Authoritarian Indoensia.” Dalam Journal of Contemporary Asia, doi.10.1080/00472336.2012.757434
Sobur Alex. 2009 . Analisis Teks Media (Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Simiotik, dan Analisis Framing). Bandung. Remaja Rosdakarya.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 1999 tentang Pers.