Modal Sosial Petani dalam Peningkatan Produktifitas Pertanian di Kelurahan Biraeng Kecamatan Minasate’ne Kabupaten Pangkep

Abstract

Modal sosial sangat berperan penting dalam peningkatan produktifitas pertanian. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
HASANUDDIN JOURNAL OF SOCIOLOGY
67
mendeskripsikan potensi modal sosial dan konstribusi modal sosial petani
dalam meningkatkan produktivitas pertanian di Kelurahan Biraeng
Kecamatan Minasate’ne Kabupaten Pangkep. Adapun penelitian ini
merupakan gabungan antara kuantitatif dan kualitatif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, kuesioner, wawancara,
kajian pustaka dan dukumentasi. Teknik analisis data berbentuk data
primer dengan menggunakan strategi tiangulasi konkuren. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa potensi modal sosial petani Kelurahan Biraeng tinggi.
Hal ini di uraian dari tiga variabel bebas yakni variabel kepercayaan (trust)
ditunjukkan dengan kelompok tani dapat mempermudah urusan sebesar
66,00 %, variabel jaringan yang ditunjukkan dengan meluangkan waktu
berinteraksi dengan organisasi (kelompok tani) sebesar 72,00 %, dan
variabel norma sosial yang ditunjukkan dengan adanya kedisplinan dalam
membayar pinjaman sebesar 82,00 %. Artinya, kepercayaan, jaringan, dan
norma sosial yang merupakan bagian dari modal sosial petani sebesar satu
satuan akan meningkatkan produktivitas pertanian sebesar satu satuan
pula, begitu juga sebaliknya. Sehingga dengan kepercayaan yang baik
antar petani dan unsur-unsur yang ada dalam masyarakat, serta tidak
terlepas dari nilai-nilai dan norma sosial yang sudah diyakini sebagai
aturan yang mengikat dan mengatur tatanan hidup bermasyarakat. Hasil
penelitian ini juga menunjukkan bahwa modal sosial petani berpengaruh
positif terhadap produktivitas pertanian di Kelurahan Biraeng yang
ditunjukkan oleh T Statistik = 2,2823 > t – Tabel = 2,01290.

https://doi.org/10.31947/hjs.v1i1.6935
PDF

References

Creswell. (2014). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, Dan Mixed. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Coleman, J.S. (2009) Social Capital in the Creatian of Human Capital in P. Dasgupta and I. Serageldin

(Ed). Social Capital: A Multi faceted Perpective. Washington, DC: The World Bank.

Field, John. (2011). Modal Sosial. Cetakan Ke-2.PT. Kreasi Wacana.

Hanafist, (2013). Sejarah Perkembangan Pembangun Pertanian diIndonesia.

(Online),(http://mhmmp.blogspot.co.id/2015/08/sejarah-perkembangan pembangunan.html,

diakses 24 Agustus 2016)

Hadisapoetro, (1973). Pembangunan Pertanian. FP UGM Press. Yogyakarta.

Hawkins, (1999). Penyuluhan Pertanian. Cetakan ke-15. PT. Kanisius (Anggota IKAPI).

Jamaludin,Nasrullah, Adon. (2015). Sosiologi Pedesaan. Cetakan Pertama. Bandung: CV Pustaka

Setia.

Marwanto, (2014). Statistik Daerah Kecamatan Minasate’ne 2014. BPS. Kabupaten Pangkajene dan

Kepulauan.

Malik, Imam. (2015). Modal Sosial Petani Cengkeh dalam Mendukung Usaha Pertanian Tanaman

Cengkeh (Studi Kasus di Desa Ketanda Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas). (Online),

(http://lib.unnes.ac.id/20609/1/3401411015-S.pdf, Diakses 25 September 2016)

Nugroho dkk., (2006). Dampak Kebijakan Pembangunan Pertanian Terhadap Pengentasan

Kemiskinan Di Indonesia. Tesis yang diterbitkan. Bogor: Sekolah Pascasarjana Ilmu Ekonomi

Pertanian – Institut Pertanian Bogor.

Nursinah. 2014. Modal Sosial “Siporio Siporennu” pada masyarakat Tani Kecamatan Patimpeng

Kabupaten Bone Sulawesi Selatan.Tesis tidak diterbitkan. Makassar. Program Pascasarjana –

UNHAS.

Pranadji T. (2006). Penguatan Modal Sosial Untuk Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan dalam

Pengelolaan Agroekosistem Lahan Kering. Studi Kasus: Desa-desa (Hulu DAS) ex Proyek

Bangunan Lahan Kering, Kabupaten Boyolali. Jurnal Agro Ekologi Vol. 24 No.2. (Online).diakses

Juli 2017. Dapat diunduh di: http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/JAE%2024-2d.pdf