Kearifan Lokal Dalam Melestarikan Pulau Dan Laut Di Pulau Bonetambu Sulawesi Selatan

Authors

  • Nurlia Ali STKIP YAPIM Maros
  • Ahdan Sinilele Universitas Muslim Indonesia, Makassar

DOI:

https://doi.org/10.31947/hjs.v1i2.9430

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kearifan lokal yang dijalankan masyarakat Pulau Bonetambu dalam pelestarian lingkungan pulau dan laut serta mengetahui peran kelembagaan adat dalam menetapkan dan mengawal kearifan lokal masyarakat pulau Bonetambu. Penelitian dilaksanakan di pulau Bonetambu Kelurahan Barang Caddi, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar, pada tahun  2016. Metode yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif, menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dan perilaku dari orang-orang ataupun masyarakat pada wilayah penelitian. Informan berjumlah 15 orang yang dipilih secara purposive, data yang diperoleh dari wawancara, observasi dan dokumentasi selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif. Adapun kearifan lokal untuk melestarikan laut yang dilakukan di Pulau Bonetambu ialah penentuan waktu, cuaca dan musim dalam melakukan penangkapan ikan, mempertahankan penggunaan alat tangkap ramah lingkungan dalam menangkap ikan, mempertahankan kelestarian terumbukarang, ritual penggunaan perahu dan alat tangkap baru, mempertahankan tradisi melaut, menganggap laut sebagai ciptaan Tuhan yang harus dipelihara oleh setiap nelayan. Selanjutnya kearifan lokal dalam melestarikan pulau yang dijalankan ialah melindungi keaslian pulau Bonetambu (Timbunan pasir putih sekeliling pulau), membatasi orang luar pulau untuk tinggal menetap di pulau itu kecuali menjadi warga setempat melalui perkawinan untuk mencegah pemadatan penduduk di pulau dan selanjutnya mempertahankan tradisi naik rumah, pernikahan, meninggal dan kelahiran. 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahmad A. Kadir, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kualitatif (Ed. I; Makassar: Indobis Media Centre, 2003)

Arikunto, Suharsimi, Manajemen Penelitian, (Cet.IV;Jakarta: Rineka Cipta,1998)

A.S. Keraf. (2002). Etika Lingkungan. Jakarta: Kompas.

A.S. Somaatmadja. (2002). Studi Adaptasi Masyarakat Tradisional Terhadap Lingkungan Hidupnya. Jakarta: PSIL.

Anderson, R.E. & I. Carter. (1978). Human Behavior in the Social Environment. A Social Systems Approach. New York: Aldine Publishing Company.

Bennet, J.W. (1978). The Ecological Transition:Cultural and Human Adatation. New York: Pergamnon Inc.

Bertens, K. (2001). Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum. Cohen, Y.A. (1974). Man in Adaptation. USA: Aldine Publishing Company.

D. Dwidjoseputro. Ekologi Manusia dengan Lingkungannya. Jakarta: Erlangga.

Emil Salim. (1993). Pembangunan Berwawasan Lingkungan. Jakarta: LP3ES.

H.I. Supardi. (2003). Lingkungan Hidup & Kelestariannya. Bandung: Alumni.

Husni Thamrin: (Jurnal: Kearifan Lokal dalam Pelestarian Lingkungan (The Lokal Wisdom in Environmental Sustainable)

H.J. Daeng. (2000). Manusia, Kebudayaan dan Lingkungan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

H.N.S. Tangkilisan. (2004). Kebijakan dan Manajemen Lingkungan Hidup. Yogyakarta: Jalasutra.

Husni Thamrin. (2003). Sakai, Kekuasaan dan Marginalisasi. Pekanbaru: Gagasan Press.

John, C.D. & H. Steven. (1984). Environmental Problems Behavioral Solution. California: Cambridge Leat Press.

Maleong, L.J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif Remaja Rosdakarya. Bandung.

M. Soerjani, et.al. (1987). Lingkungan: Sumberdaya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan. Jakarta: Universitas Indonesia.

S.P. Hadi. (2000). Manusia dan Lingkungan. Semarang: Undip.

S.T. Djajadiningrat. (2001). Pemikiran, Tantangan dan Permasalahan Lingkungan. Bandung: Aksara Buana.

Downloads

Published

2019-12-30

Issue

Section

Articles