Tergerusnya Gotong Royong di Desa Tadang Palie Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone
Abstract
Gotong royong merupakan kegiatan sosial kemasyarakatan yang berorientasi pada tindakan untuk saling meringankan beban pekerjaan. Dewasa ini, nilai gotong royong kian mengalami peluruhan yang drastis setelah masuknya modernisasi pertanian dan monetisasi di pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses tergerusnya gotong royong di Desa Tadang Palie Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone. Penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan informan: Kepala Urusan Umum, Ketua Rukun Tetangga, Ketua Rukun Warga, Ketua Kelompok Tani, Petani, Ibu Rumah Tangga, dan Mahasiswa. Tipe penelitian yang digunakan yaitu tipe penelitian deskriptif dan dasar penelitian studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; gotong royong di Desa Tadang Palie telah tergerus terutama penanaman jagung. Hal itu disebabkan antara adanya ketidakseimbangan luas lahan jagung masyarakat yang semakin bertambah dengan sumber daya manusia yang semakin sedikit. Mayoritas masyarakat membabat kebun kakaonya untuk ditanami jagung, begitupula masyarakat banyak yang bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan bermigrasi bercocok tanam, sebagai solusi masyarakat menggunakan tenaga buruh dari desa lain. Adapun kegiatan masyarakat lainnya yang membutuhkan tenaga orang lain, maka masyarakat masih antusias dalam bergotong royong. Realitasnya di masyarakat, meskipun arus perubahan tidak bisa dibendung, namun nilai-nilai yang selama ini menjadi salah satu patokan dalam bermasyarakat masih tetap terinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dapat ditemukan dalam berbagai kegiatan-kegiatan yang ada di Desa Tadang Palie.References
Suryohadiprojo, Sayidiman, (2016). Budaya Gotong Royong dan Masa Depan Bangsa. Jakarta: Kompas Media Nusantara.
Widaty, Cucu. (2014). Perubahan Kehidupan Gotong Royong Masyarakat Pedesaan di Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Nafis Madani, “Lunturnya Budaya Gotong Royong di Era Globalisasi”. 24 April 2018. https://www.kompasiana.com/nafismadani/lunturnya-budaya-gotong-royong-di-era-globalisasi_5816d2f5ec96731e1095e167
Ainur Rofiqi. “ Budaya Gotong Royong yang Tergerus oleh Zaman”. 24 April 2018. https://www.vebma.com/opini/budaya-gotong-royong-yang-tergerus-oleh-zaman/15633.
Marzali, Amri. (2007). Antropologi dan Pembangunan Indonesia. Jakarta: Kencana.
Fathoni, Abdurrahmat. (2006). Antropologi Sosial Budaya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sahabat Sosiologi. Teori Evolusi Sosial Emile Durkheim. 27 Maret 2018. dari http://www.sahabat-sosiologi.or.id/2017/08/teori-evolusi-sosial-emile-durkheim.html,
Martono, Nanang. (2012). Sosiologi Perubahan Sosial Perspektif Klasik, Modern, Posmodern, dan Poskolonial. Jakarta: Rajawali Pers.
Silalahi, Ulber. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.
Yusuf, Muri. (2017). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan Penelitian Gabungan. Jakarta: Kencana.
Hasanah, Muizatul. (2017). Pengelolaan Pariwisata Alam Berbasis Masyarakat. Makassar: Sosiologi FISIP Unhas.
Suprihatin, Ira, (2014). “ejoural Sosiatri: Perubahan Perilaku Bergotong Royong Masyarakat Sekitar Perusahaan Tambang Batubara di Desa Mulawarman Kecamatan Tenggarong Seberang”. (3). 5.
Rulam, Ahmadi. (2014). Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Lapau, Buchari. (2013). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Silalahi, Ulber. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.
Rendi, Ahmad, (2017). “Partisipasi Masyarakat dalam Bergotong Royong di Desa Batu Timbau Kecamatan Batu Ampar Kabupaten.” eJournal Sosiatri-Sosiologi, 179.