Main Article Content

Abstract

Susu bekatul adalah produk susu yang berbahan dasar bekatul dengan menambahkan beberapa bahan tambahan untuk meningkatkan citarasa susu sehingga dapat disukai oleh masyarakat sehingga bekatul memiliki nilai jual yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi dan daya terima panelis terhadap empat produk susu berbahan dasar bekatul yang telah dibuat. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif. Dilakukan uji mutu hedonik dan uji hedonik dengan parameter warna, aroma, tekstur, dan rasa terhadap keempat formula tersebut. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan software microsoft office excel dan SPSS dengan uji Kruskall Wallis, data disajikan dalam bentuk tabel, grafik, dan narasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa produk susu bekatul ini diterima oleh panelis terlatih dan panelis tidak terlatih. Adapun formula terbaik dari parameter warna, aroma, tekstur, dan rasa adalah formula 1 dengan konsentrasi bekatul yang rendah dan bahan tambahan yang tinggi. Formula dengan konsentrasi bekatul yang rendah dan bahan tambahan yang tinggi adalah formula terbaik dari semua formula.

Keywords

Bekatul susu pangan fungsional

Article Details

How to Cite
Amir, Y., Sirajuddin, S., & Syam, A. (2020). Daya Terima Susu Bekatul Sebagai Pangan Fungsional. Hasanuddin Journal of Public Health, 1(1), 16–25. https://doi.org/10.30597/hjph.v1i1.9509

References

  1. Kemenkes RI. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2015.
  2. Santoso A. Serat Pangan (Dietary Fiber) dan Manfaatnya Bagi Kesehatan. Jurnal Magistra. 2011;23(75).
  3. Kemenkes RI. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2013.
  4. Anonim. Upaya Pencegahan Dini Munculnya Penyakit Degeneratif Pada Usia Produktif. 2014. [Diakses 25 Februari 2018]. Available at http://pengabdian.lppm.itb.ac.id.
  5. Marsono Y. Prospek Pengembangan Makanan Fungsional. Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi. 2007;7(1):19-27.
  6. Muchtadi D. Pangan Fungsional dan Senyawa Bioaktif. Bandung: Penerbit Alfabeta; 2012.
  7. Tuarita M.Z.,dkk. Pengembangan Bekatul Sebagai Pangan Fungsional: Peluang, Hambatan, dan Tantangan. [Artikel Online]. Bogor: Institut Pertanian Bogor; 2017. Available at: https://www.researchgate.net/publication/320842744_Pengembangan_Bekatul_sebagai_Pangan_Fungsional_Peluang_Hambatan_dan_Tantangan.
  8. Auliana R. Pelatihan Pengolahan Bekatul Sebagai Makanan Fungsional dalam Pembuatan Aneka Makanan. Jurnal Inovasi, Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni. 2010;14(1):55-65.
  9. Arab., dkk. Determination of Antioxidant Component and Activity of Rice Bran Extract. Scientia Iranica, Transactions C: Chemistry and Chemical Engineering. 2011;18(6):1402–1406.
  10. Oetari Y. Daya Terima Bubur Bekatul Instan Pada Anak Obesitas Usia Sekolah Dasar Di Makassar Tahun 2014. [Skripsi]. Makassar: Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin; 2014.
  11. Astawan M, Febrinda, dan Andi E. Potensi Dedak dan Bekatul Beras Sebagai Ingredient Pangan dan Produk Pangan Fungsional. Jurnal Pangan. 2010;19(1):14-21.
  12. Wulandari M,dan Handarsari E. Pengaruh Penambahan Bekatul Terhadap Kadar Protein dan Sifat Organoleptik Biskuit. Jurnal Pangan dan Gizi, 2010;1(2):55-62.
  13. Hadi A, dan Siratunnisa N. Pengaruh Penambahan Bubuk Coklat Terhadap Sifat Fisik, Kimia, dan Organoleptik Minuman Instan Bekatul. Aceh Nutritional Journal. 2016;1(2):121-129.
  14. Cokro H.H, Rusmarilin H,dan Yusriani E. Pembuatan Susu Jagung dengan Pengayakan Kacang Hijau Bergerminasi dan Penambahan CMC Sebagai Penstabil. Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian, 2015;3(1):26-33.
  15. Sapriyanti R. Karakteristik Fisiokimia dan Sensori Velva Tomat dengan Pemanis Madu. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian. 2014;7(1):59-69.
  16. Zuhra., dkk. Pengaruh Kondisi Operasi Alat Pengering Semprot Terhadap Kualitas Susu Bubuk Jagung. Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan. 2012;9(1):36-44.