PRODUKTIVITAS PENANGKAPAN BAGAN RAMBO DI PERAIRAN KABUPATEN BARRU, SULAWESI SELATAN
Abstract
Setiap jenis alat tangkap memiliki kemampuan tangkap yang berbeda, sehingga memberikan dampak yang berbeda terhadap ketersediaan stok perikanan. Dengan demikian perlu diketahui produktivitas penangkapan berbagai jenis alat tangkap. Penelitian ini mengkaji bagan rambo yang beroperasi di perairan Barru. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Agustus 2015. Pengambilan data dilakukan dengan mengikuti operasi penangkapan bagan rambo sebanyak 35 trip penangkapan. Faktor yang diamati adalah jumlah dan jenis hasil tangkapan, lama waktu efektif pengoperasian alat tangkap. Analisis data menggunakan uji statistik Friedman untuk membandingkan produktivitas penangkapan berdasarkan waktu hauling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan produktivitas penangkapan antara hauling pertama, hauling kedua dan hauling ketiga, dimana produktivitas penangkapan tertinggi pada hauling ketiga. Terdapat tiga jenis ikan yang memiliki proporsi hasil tangkapan yang lebih besar dibandingkan jenis ikan lainnya, yaitu kembung (Rastrelliger kanagurta) sebesar 27,17%, layang (Decapterus russelli) sebesar 25,91%, dan teri (Stolephorus sp) sebesar 22,14%.
References
Allen,G. 1999. Marine fishes of South- East Asia. Periplus Editions (HK) Ltd. Singapura.
Bailey, C., A. Dwipongo, dan F.
Maharuddin. 1987. Indonesia Marine Capture Fisheries. ICLARM. Studies and Review 10, 196p. International Center For
Living Aquatic Resourch Manajement, Manila, Philippines; Diretorate General Of Fisheries And Marine Fisheries Reserch Institute Ministry Of Agriculture Jakarta. Indonesia
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan. 2008-2011. Laporan Statistik Perikanan Sulawesi Selatan 2007-2010. Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Sulawesi Selatan. Makassar.
DKP-JICA. 2009. Indonesian Fisheries Statistics Index. Japan International Cooperation Agency. Jakarta. P72.
Gunarso, W. 1985. Tingkah Laku Ikan dalam Hubungannya dengan Alat, Metode dan Teknik Penangkapan Ikan. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Nybakken, J.W. 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. PT Gramedia. Jakarta.
Olii, A.H. 2007. Analisis Kapasitas Perikanan Tangkap Dalam Rangka Pengelolaan Armada Penangkapan di Propinsi Gorontalo. Disertasi Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Hal 217.
Pemerintah Kabupaten Barru. 2013.
Profil Kabupaten Barru. http://www.barrukab.go.id/geog
rafis. Tanggal akses 18 Mei 2015. Makassar
Von Brant, A. 1985. Fish Catching Methods of The World, Third Edition. Fishing News Books Ltd. Farnham. P.418.
Smith, TD, Link, JS. 2005. Autopsy Your Dead and Living: a Proposal for Fisheries Science.
Fisheries Management and Fisheries VI: 73-87
Subani, W. 1972. Penggunaan Lampu Sebagai Alat Bantu Penangkapan Ikan. Laporan Penelitian Perikanan Laut (Marine Fisheries Report) No 27. Balai Penelitian Perikanan Laut (Research Institute for Marine Fisheries). Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Deptan. Jakarta.
Sudirman dan Mallawa, A. 2004. Teknik Penangkapan Ikan. Rineka Cipta. Jakarta.
Sudirman dan Nessa, N. 2011. Perikanan Bagan dan Aspek Pengelolaannya. UMM Press. Malang.