FORMASI ALAT TANGKAP IKAN PELAGIS BERDASARKAN DISTRIBUSI ZONA POTENSI PENANGKAPAN DI PERAIRAN SULAWESI BARAT

Authors

DOI:

https://doi.org/10.20956/jipsp.v4i7.3121

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan formasi alat tangkap ikan pelagis berdasarkan distribusi zona potensi penangklapan ikan (ZPPI).  ZPPI ini dikonstruksi menggunakan model probabilitas yang distimulasi oleh nilai kisaran preferensi suhu permukaan laut (SPL) dan konsentrasi klorofil-a terhadap kedua ikan pelagis tersebut.  Data citra SPL dan klorofil-a serta data lapangan dikumpulkan pada periode musim barat dan musim timur 2015.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat tangkap bagan dan payang pada musim barat ditempatkan pada masing-masing ZPPI pelagis kecil 0- 3 mil laut dan 9-12 mil laut dari garis pantai pantai Majene dan Mamaju. Sedangkan purse seine diproyeksikan di lepas pantai perairan tersebut (> 12 mil laut).  Pada musim timur, ZPPI pelagis kecil potensial berada lepas pantai Majene dan sekitar perairan selatan Pulau Karampuang dan terutama dapat diakses oleh purse seine.  Sedangkan ZPPI tuna potensial pada musim barat berada disepanjang perairan Sulbar dengan formasi alat tangkap pancing pada ZPPI 0-12 mil laut, payang sekitar 12 mil laut dan purse seine > 12 mil laut.  ZPPI tuna juga berkembang sekitar timur laut Pulau Karangpuang. Pada musim timur, perkembangan ZPPI tuna terkonsentrasi di Perairan Mamuju-Majene dan sebagian timur laut perairan Pulau Karangpuang.

References

Butler, M.J.A., Mouchot, M.C., Barale, V. and Le Blanc, C. 1988. The application of remote sensing technology to marine fisheries: An introductory manual. FAO Fisheries Tech.Pap. (295): 165pp

Laevastu, T and M. L. Hayes. 1981. Fishery Oceanography and Echology. Fishing News Book. London.

Musyafak, A. Rosyid dan Suherman, A. 2009. Kapasitas penangkapan kapal pukat cincin di pelabuhan perikanan nusantara pekalongan. Jurnal Saintek Perikanan Vol. 4(2) : 16 - 23.

Polovina, J.J., Howel, E., Kobayashi, D.R. and Seki, M.P. 2001. The transition zone chlorophyll front, a dynamic global feature defining migration and forage habitat for marine resources. Progress in Oceanogr. 49:469-483.

Sudirman dan Mallawa. 2004. Metode Penangkapan Ikan. FIKP. Unhas. Makassar.

Zainuddin, M., Kiyofuji, H., Saitoh, K. and Saitoh, S. 2006. Using multi-sensor satellite remote sensing and catch data to detect ocean hot spots for albacore (Thunnus alalunga) in the northwestern North Pacific. Deep-Sea Res. II.(53): 419-431.

Zainuddin, M. and M. Jamal. 2009. Satellite remote sensing dan geographic information system of potential fishing zone for skipjack tuna in Bone Bay, South Sulawesi. International Proceeding of World Ocean Conference, Manado 15-20 Mei 2009.

Zainuddin, M. 2011a. Skipjack Tuna In Relation To Oceanograohic Contions of Bone Bay Using Remotely Sensed Satellite Data. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis: 3: 82-90.

Zainuddin, M., Saitoh, K. and Saitoh, S. 2011b. Application of Satellite Microwave Remote Sensing Data to Simulate Migration Pattern of Albacore Tuna. International Journal of Remote Sensing and Earth Sciences, 8:49-56.

Downloads

Published

2018-01-04

How to Cite

Zainuddin, M., & Ridwan, M. (2018). FORMASI ALAT TANGKAP IKAN PELAGIS BERDASARKAN DISTRIBUSI ZONA POTENSI PENANGKAPAN DI PERAIRAN SULAWESI BARAT. Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, 4(7). https://doi.org/10.20956/jipsp.v4i7.3121

Issue

Section

Research article