Eksplorasi dan Efektivitas Cendawan Endofit Terhadap Patogen Penyebab Busuk Batang Tanaman Jeruk (Botryodiplodia theobromae) In Vitro

Authors

  • Tutik Kuswinanti Program Studi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar
  • Ade Putri Rezkiani R Program Studi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar
  • Soraya Udin Saputri Program Studi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar
  • Arfa Program Studi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar

Abstract

Penyakit busuk batang atau blendok merupakan salah satu penyakit utama yang disebabkan oleh cendawan Botryodiplodia theobrome yang menginfeksi batang tanaman dapat mengganggu proses metabolisme dan secara otomatis dapat mengakibatkan penurunan produktifitas tanaman. Pengendalian secara hayati dilakukan untuk mengurangi residu yang dihasilkan akibat menggunakan pestisida kimia yang berdampak pada kondisi tanah. Oleh sebab itu perlu dilakukan pengendalian ramah lingkungan melalui eksplorasi cendawan endofit yang dapat berperan sebagai antagonis dan mengendalikan penyakit busuk batang di pertanaman jeruk pamelo. Untuk memperoleh agensia hayati berupa cendawan endofit, telah dilakukan isolasi dari jaringan daun dan batang tanaman jeruk yang sehat. Terdapat 14 isolat yang berhasil diisolasi dengan karakteristik yang berbeda-beda. Setelah proses pemurnian isolat dan karakterisasi secara morfologis dan mikroskopis. Delapan diantara isolat-isolat tersebut teridentifikasi dalam Genus Trichoderma, Penicillium, Aspergillus dan 4 diantaranya tidak teridentifikasi karena tidak menghasilkan konidia sehingga sulit untuk diketahui identitasnya. Hasil uji dual kultur memperlihatkan bahwa terdapat variasi efektivitas dari isolat-isolat yang diuji. Isolat PK6, PK 13, PK 14, PK 11 dan PK 1 memperlihatkan persentase penghambatan yang terbaik mencapai nilai diatas 70%, bahkan PK 6, PK 13 dan PK 14 mampu menghambat hingga 100 % terhadap tiga isolat B. theobromae yang diuji. Terdapat satu isolat dengan daya hambat terendah yaitu PK 9 yaitu 18.91 %, 24.81% dan 19.81%. Mekanisme antagonistik yang diamati berupa kompetisi, dan antibiosis.

Downloads

Published

2022-04-10