Analisis Glukomanan Umbi Porang (Amorphophallus Muelleri Blume) dari Beberapa Daerah di Sulawesi Selatan

Authors

  • Andi Masniawati Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245, Indonesia
  • Eva Johannes Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245, Indonesia
  • Magfira Magfira Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245, Indonesia
  • Mustika Tuwo Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245, Indonesia

Abstract

Porang merupakan tanaman umbi-umbian yang memiliki potensi dan prospek pengembangan di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan. Selain memiliki kandungan pati sebesar 76,5%, protein 9.20%, serat 25%, lemak 0.20%, tumbuhan porang juga mengandung senyawa glukomanan yang cukup tinggi berkisar antara 5%-65%. Glukomanan adalah polisakarida yang terdiri dari unit D-glukosa dan D-manosa yang banyak dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan industri. Peneletian ini bertujuan untuk menganalisis kadar glukomanan yang diesktraksi dari umbi porang yang berasal dari beberapa Kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan. Umbi porang yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari beberapa Kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan diantaranya Kabupeten Maros, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Gowa dan Kabupaten Sinjai. Parameter yang diamati pada penelitian ini yaitu ekstrak glukomanan, hidrolisat glukomanan dan kadar glukomanan. Analisis kadar glukomanan dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan metode DNS (Dinitro Salisilic Acid). Proses analisis dimulai dengan membuat kurva kalibrasi dari senyawa pembanding yaitu glukosa. Pada penelitian ini diperoleh kadar glukomanan tertinggi pada porang yang berasal dari Kabupaten Sinjai dengan kadar glukomanan sebanyak 24.1263%, Kabupeten Gowa yaitu 19.5128%, Kabupaten Bulukumba yaitu 18.7902% dan Kabupaten Maros yaitu 18.0169%. Kadar glukomanan dengan nilai tersebut masih rendah dan belum mencapai mutu Standar Nasional Indonesia yaitu >25% kadar glukomanan dalam umbi porang.

Downloads

Published

2023-08-15