Analisis Residu Amoksisilin Pada Hepar dan Ventrikulus Ayam Petelur di Pasar Tradisional Makassar

Authors

  • Raymond Tumanduk Sekolah Pasca Sarjana, Program Studi Ilmu Biomedik, Universitas Hasanuddin
  • Muhammad Nasrum Massi Departemen Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
  • Rosana Agus Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245, Indonesia
  • Firdaus Hamid Departemen Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

Abstract

Residu antibiotik dalam pangan asal hewan terjadi karena tidak memperhatikan waktu henti obat, melebihi dosis yang dianjurkan dan digunakan sebagai feed additive dalam pakan. Residu antibiotik dapat mengancam kesehatan manusia seperti alergi, keracunan, resistensi bakteri dan gangguan jumlah mikroflora dalam saluran pencernaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya residu antibiotik golongan amoksisilin pada ayam petelur di pasar tradisional Kota Makassar. Metode yang digunakan adalah pengambilan 24 sampel hepar dan 24 ventriculus ayam petelur pada 4 pasar tradisional di Kota Makassar. Pengukuran kadar residu antibiotik pada sampel yang positif dengan uji sensitivitas antibiotik dilakukan menggunakan HPLC (High Performance Liquid Chromatography). Hasil pengukuran kadar residu antibiotik amoksisilin pada sampel hepar diperoleh konsentrasi 0.0005-0.0010 mg/kg dan pada sampel ventrikulus konsentrasi 0.0002-0.0020 mg/kg. Kadar residu antibiotik amoksisilin pada sampel hati dan ventriculus dibawah nilai Batas Maksimum Residu (BMR) yang ditetapkan SNI 01-636-2000 yaitu 0.01 mg/kg. Hasil penelitian menunjukkan bahwa residu antibiotik amoksisilin yang terdapat pada hepar dan ventrikulus ayam petelur pada 4 pasar tradisional di Kota Makassar berada dibawah nilai BMR.

Downloads

Published

2023-08-15