Uji Praskrining Antikanker Ektrak Daun Salam Syzygium polyanthum Menggunakan Artemia salina Leach dengan Metode BSLT

Authors

  • Alif Rahman Habibi Program Studi Analis Kesehatan, Akademi Analis Kesehatan Putra Jaya Batam, Batam
  • Deasy Ovi Harsachatri Program Studi Teknologi Bank Darah, Akademi Kesehatan Kartini Batam, Batam
  • Willy Anthony Iqnatius
  • Yolanda Adistin Program Studi Teknologi Bank Darah, Akademi Kesehatan Kartini Batam, Batam

Abstract

Data global kanker pada tahun 2020 menunjukkan sebanyak 396,914 kasus di Indonesia yang mengalami penyakit kanker. Penelitian ini menggunakan metode BSLT yaitu dengan cara pengujian praskrining untuk uji antikanker dengan menggunakan hewan uji. Semakin tinggi sitotoksik pada larva udang tersebut maka dapat diindikasikan semakin kuat sebagai antikanker. Telur udang dari Artemia salina ditetaskan di dalam air laut sintetik, kemudian diberikan perlakuan terhadap ekstrak dari masing-masing konsentrasi. Konsentrasi ekstrak yang digunakan yaitu 1 ppm, 10 ppm dan 100 ppm. Sampel ekstrak daun salam menunjukkan nilai LC50 lebih kecil dari 1,000 µg/ml dikatakan toksik, sebaliknya apabila LC50 lebih besar dari 1,000µg/ml dikatakan tidak toksik. Sampel ekstrak daun salam memiliki nilai LC50 sebesar 382.82 µg/ml, sehingga ekstrak daun salam ini diindikasikan dapat bersifat sebagai antikanker. Daun salam mengandung senyawa tanin, alkaloid, steroid, triterpenoid, dan flavonoid yang bersifat sebagai antikanker. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berlanjut pada pengujian toksik terhadap jenis kanker lain seperti kanker rahim dan kanker payudara menggunakan senyawa murni dari ekstrak daun salam.

Downloads

Published

2023-08-15